memperbaiki123Saya akan menjawab dengan dua tipe jawaban:
Jawaban pendek: Kebijakan uang ketat adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dengan cara meningkatkan suku bunga perbankan, untuk mengurangi laju inflasi dan meredam kenaikan harga.
Jawaban panjang:
Kebijakan uang ketat (tight monetary policy) adalah salah satu bentuk kebijakan keuangan yang dapat dilakukan oleh bank sentral (Bank Indonesia di Indonesia, Federal Reserve di Amerika Serikat) untuk menjaga kestabilan dan pertumbuhan ekonomi.Bila kondisi ekonomi mengalami inflasi atau kenaikan harga tinggi maka perlu dilakukan pengirangan jumlah uang yang beredar dengan menaikkan suku bunga antar bank dan suku bunga pinjaman. Kebijakan ini disebut tight monetary policy atau kebijakan uang ketat.Disebut uang ketat karena, dengan suku bunga yang tinggi, peminjam akan lebihbsukit mendapat pinjaman dari bank, sehingga peredaran uang di pasar berkurang. Karena pinjaman lebih susah, spekulasi yang mengakibatkan kenaikan harga juga berkurang. Dengan berkurangnya kenaikan harga maka inflasi pun akhirnya menurun.Sebaliknya bila kondisi ekonomi lesu dan inflasi terlalu rendah (atau bahkan terjadi deflasi atau penurunan harga) maka bank sentral akan melakukan kebijakan uang longgar dengan menurunkan suku bunga. Dengan suku bunga lebih rendah, maka lebih mudah untuk meminjam uang dari bank sehingga jumlah uang di pasar lebih banyak. Dengan jumlah uang yang lebih banyak ini para pengusaha dapat melakukan kegiatan lebih banyak dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Jawaban pendek:
Kebijakan uang ketat adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dengan cara meningkatkan suku bunga perbankan, untuk mengurangi laju inflasi dan meredam kenaikan harga.
Jawaban panjang:
Kebijakan uang ketat (tight monetary policy) adalah salah satu bentuk kebijakan keuangan yang dapat dilakukan oleh bank sentral (Bank Indonesia di Indonesia, Federal Reserve di Amerika Serikat) untuk menjaga kestabilan dan pertumbuhan ekonomi.Bila kondisi ekonomi mengalami inflasi atau kenaikan harga tinggi maka perlu dilakukan pengirangan jumlah uang yang beredar dengan menaikkan suku bunga antar bank dan suku bunga pinjaman. Kebijakan ini disebut tight monetary policy atau kebijakan uang ketat.Disebut uang ketat karena, dengan suku bunga yang tinggi, peminjam akan lebihbsukit mendapat pinjaman dari bank, sehingga peredaran uang di pasar berkurang. Karena pinjaman lebih susah, spekulasi yang mengakibatkan kenaikan harga juga berkurang. Dengan berkurangnya kenaikan harga maka inflasi pun akhirnya menurun.Sebaliknya bila kondisi ekonomi lesu dan inflasi terlalu rendah (atau bahkan terjadi deflasi atau penurunan harga) maka bank sentral akan melakukan kebijakan uang longgar dengan menurunkan suku bunga. Dengan suku bunga lebih rendah, maka lebih mudah untuk meminjam uang dari bank sehingga jumlah uang di pasar lebih banyak. Dengan jumlah uang yang lebih banyak ini para pengusaha dapat melakukan kegiatan lebih banyak dan mendorong pertumbuhan ekonomi.