Baca dengan seksama cerpen "Juru Masak" karya Damhuri Muhammad
1. Tentukan macam macam majas (pertentangan dan sindiran) yang ada dalam teks cerpen diatas dengan lengkap dan disertai dengan kutipan kalimatnya! sertakan pula alasannya.
#teks cerpen ada di https://andriasetiawan.wordpress.com/2014/09/09/cerpen-juru-masak-karya-damhuri-muhammad/
gumantinr
Majas pertentangan (tanpa sindiran), sesuai pesanan: 1. antitesis - Tabiat orangtua selalu begitu, walau terasa semanis gula, tak bakal langsung direguknya, meski sepahit empedu tidak pula buru-buru dimuntahkannya, mesti matang ia menimbang. - Sejak dulu, Makaji tak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta, tak peduli apakah tuan rumah hajatan itu orang terpandang yang tamunya membludak atau orang biasa yang hanya sanggup menggelar syukuran seadanya.
2. Paradoks Nasi banyak gulai melimpah, tapi helat tak bikin kenyang.
3. Hiperbola - Lagi pula, sejak ibunya meninggal, ayahnya itu sendirian saja di rumah, tak ada yang merawat, adik-adiknya sudah terbang-hambur pula ke negeri orang. - Dua kali meriam ditembakkan ke langit, pertanda dimulainya perhelatan agung.
4. Litotes Sementara Azrial bukan siapa-siapa, hanya tamatan madrasah aliyah yang sehari-hari bekerja honorer sebagai sekretaris di kantor kepala desa.
1. antitesis
- Tabiat orangtua selalu begitu, walau terasa semanis gula, tak bakal langsung direguknya, meski sepahit empedu tidak pula buru-buru dimuntahkannya, mesti matang ia menimbang.
- Sejak dulu, Makaji tak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta, tak peduli apakah tuan rumah hajatan itu orang terpandang yang tamunya membludak atau orang biasa yang hanya sanggup menggelar syukuran seadanya.
2. Paradoks
Nasi banyak gulai melimpah, tapi helat tak bikin kenyang.
3. Hiperbola
- Lagi pula, sejak ibunya meninggal, ayahnya itu sendirian saja di rumah, tak ada yang merawat, adik-adiknya sudah terbang-hambur pula ke negeri orang.
- Dua kali meriam ditembakkan ke langit, pertanda dimulainya perhelatan agung.
4. Litotes
Sementara Azrial bukan siapa-siapa, hanya tamatan madrasah aliyah yang sehari-hari bekerja honorer sebagai sekretaris di kantor kepala desa.