Sebutkan gaya kebahasaan dari cerita tersebut beserta kalimatnya !HIKAYAT MUSANG BERJANGGUT* Alkisah Kemala al-Arifin, anak seorang biaperi yang diangkat menjadi anak Raja Syali Ariman. Setelah besar dan khatam pengajiannya, maka ia pun disuruh kawin. Kemala al-Arifin tidak mau kawin, katanya semua perempuan di dalam negeri itu betina belaka, tiada seorang pun perempuan. Baginda heran mendengar kata-kata anak angkatnya, tetapi memberi izin kepada Kemala al-Arifin mencari seorang istri yang betul-betul perempuan dan bukan betina. Belanja kawin dan perbekalan sebanyak tiga ribu ringgit juga disediakan. Tetapi kalau Kemala al-Arifin gagal, ia takkan diampuni, karena sudah menurunkan marwah sekalian perempuan di dalam negeri. Maka Kemala al-Arifin pun berangkatlah dengan membawa satu punjutan beras yang sudah dicampur dengan berbagai jenis makanan seperti rempah-rempah, kacang, gula, anak ikan dan nyiur. Ke mana pun ia pergi, ia selalu meminta orang memasakkan berasnya ini, tetapi tiada yang sanggup. Akhirnya selepas enam bulan di jalan, sampailah Kemala al-Arifin di negeri Askalan Rum. Dia menumpang di rumah seorang peladang yang bernama Paman dan meminta supaya berasnya dimasak. Dang Seri Arif Laksana, anak perempuan Paman yang sangat rupawan lagi arif bijaksana itu, menuangkan beras itu ke dalam nyiur, lalu diindangnya, dipilih beras sama beras, rempah sama rempah, gula sama gula, ikan sama ikan dan nyiur sama nyiur. Hatta beberapa lama, hidangan yang sangat lezat pun tersedia. Kemala al-Arifin sangat gembira, karena "perempuan" yang dicarinya sudah ditemui. Pada malam hari, Paman bercerita kepada anak istrinya segala kelakuan Kemala al-Arifin; misalnya mencari rumah yang tiada berdapur dan mengembangkan payung semasa berjalan di dalam hutan. Dang Seri Arif Laksana menerangkan segala perbuatan Kemala al-Arifin yang kelihatan agak aneh. Keterangannya itu semua didengar oleh Kemala al-Arifin yang makin suka hatinya, seperti kejatuhan gunung manikam rasanya. Pada keesokan harinya, Kemala al-Arifin pun meminang Dang Seri Arif Laksana pada bapaknya. Peminangan diterima dengan baik. Maka berlangsunglah pesta perkawinan yang ramai, tujuh hari tujuh malam lamanya. Setelah genap tiga bulan, Kemala al-Arifin pun teringat akan perjanjiannya dengan baginda, lalu berjalan pulang ke negeri bersama-sama dengan istrinya. Selang beberapa lamanya, Kemala al-Arifin dan istri pun sampailah di dalam negeri lalu pergi menghadap baginda di istana. Semua orang tercengang melihat rupa Dang Seri Arif Laksana yang seperti bidadari dari surga cantiknya. Raja Muda, Bendahara, Toh Menteri, Temenggung dan Tuan Kadi, masing-masing berdoa supaya Kemala al-Arifin mati atau kena suatu bencana supaya mereka dapat meminang istrinya. Niat yang jahat ini juga timbul di dalam hati raja sendiri. Pada suatu hari, raja berpura-pura uzur dan meminta Kemala al-Arifin pergi mencari obatnya, yaitu hati musang berjanggut. Raja juga mengancam akan menghukumnya, kalau ia gagal. Dengan hati yang masygul, Kemala al-Arifin pulang ke rumahnya. Dang Seri Arif Laksana menyabarkan hati suaminya dengan berkata bahwa tujuan baginda mungkin hanya hendak menasba hatinya saja, karena suaminya pernah berkata tiada akan beristrikan betina dan hendak mencari perempuan. Lalu disuruh suaminya bersembunyi di rumah sambil mengabarkan bahwa Kemala al-Arifin sudah pergi mencari musang berjanggut. Kadi, Temenggung, Bendahara, Raja Muda dan Raja, semua hendak datang untuk melepaskan rindu dendam mereka. Dengan bijaknya, Dang Seri Arif Laksana mengatur supaya mereka datang pada waktu yang berlainan, lalu mempermainkan mereka. Kadi yang malang itu dikurung dalam peti. Pada keesokan harinya, Kemala al-Arifin membawa peti itu ke istana dan berkata bahwa musang berjanggut yang hendak dicari oleh baginda sudah tertangkap. Semua orang tercengang tatkala melihat yang di dalam peti itu ialah tuan Kadi. Maka sadarlah baginda bahwa istri Kemala al-Arifin itu betul-betul seorang perempuan dan bukan betina. Dianugerahinya gelar Datuk Seri Pada Arifin kepada Kemala al- Arifin dan gelar Toh Puan Lela Mengerna kepada Dang Seri Arif Laksana. Raja Muda, Bendahara, Temenggung, dan Menteri juga masing-masing memberi hadiah kepada suami istri ini. ​
Answer
sebutkan unsur ekstrinsik dari cerita tersebut!-nilai moral ?-nilai sosial ?-nilai agama ?-nilai pendidikan ?-nilai budaya ?HIKAYAT MUSANG BERJANGGUT* Alkisah Kemala al-Arifin, anak seorang biaperi yang diangkat menjadi anak Raja Syali Ariman. Setelah besar dan khatam pengajiannya, maka ia pun disuruh kawin. Kemala al-Arifin tidak mau kawin, katanya semua perempuan di dalam negeri itu betina belaka, tiada seorang pun perempuan. Baginda heran mendengar kata-kata anak angkatnya, tetapi memberi izin kepada Kemala al-Arifin mencari seorang istri yang betul-betul perempuan dan bukan betina. Belanja kawin dan perbekalan sebanyak tiga ribu ringgit juga disediakan. Tetapi kalau Kemala al-Arifin gagal, ia takkan diampuni, karena sudah menurunkan marwah sekalian perempuan di dalam negeri. Maka Kemala al-Arifin pun berangkatlah dengan membawa satu punjutan beras yang sudah dicampur dengan berbagai jenis makanan seperti rempah-rempah, kacang, gula, anak ikan dan nyiur. Ke mana pun ia pergi, ia selalu meminta orang memasakkan berasnya ini, tetapi tiada yang sanggup. Akhirnya selepas enam bulan di jalan, sampailah Kemala al-Arifin di negeri Askalan Rum. Dia menumpang di rumah seorang peladang yang bernama Paman dan meminta supaya berasnya dimasak. Dang Seri Arif Laksana, anak perempuan Paman yang sangat rupawan lagi arif bijaksana itu, menuangkan beras itu ke dalam nyiur, lalu diindangnya, dipilih beras sama beras, rempah sama rempah, gula sama gula, ikan sama ikan dan nyiur sama nyiur. Hatta beberapa lama, hidangan yang sangat lezat pun tersedia. Kemala al-Arifin sangat gembira, karena "perempuan" yang dicarinya sudah ditemui. Pada malam hari, Paman bercerita kepada anak istrinya segala kelakuan Kemala al-Arifin; misalnya mencari rumah yang tiada berdapur dan mengembangkan payung semasa berjalan di dalam hutan. Dang Seri Arif Laksana menerangkan segala perbuatan Kemala al-Arifin yang kelihatan agak aneh. Keterangannya itu semua didengar oleh Kemala al-Arifin yang makin suka hatinya, seperti kejatuhan gunung manikam rasanya. Pada keesokan harinya, Kemala al-Arifin pun meminang Dang Seri Arif Laksana pada bapaknya. Peminangan diterima dengan baik. Maka berlangsunglah pesta perkawinan yang ramai, tujuh hari tujuh malam lamanya. Setelah genap tiga bulan, Kemala al-Arifin pun teringat akan perjanjiannya dengan baginda, lalu berjalan pulang ke negeri bersama-sama dengan istrinya. Selang beberapa lamanya, Kemala al-Arifin dan istri pun sampailah di dalam negeri lalu pergi menghadap baginda di istana. Semua orang tercengang melihat rupa Dang Seri Arif Laksana yang seperti bidadari dari surga cantiknya. Raja Muda, Bendahara, Toh Menteri, Temenggung dan Tuan Kadi, masing-masing berdoa supaya Kemala al-Arifin mati atau kena suatu bencana supaya mereka dapat meminang istrinya. Niat yang jahat ini juga timbul di dalam hati raja sendiri. Pada suatu hari, raja berpura-pura uzur dan meminta Kemala al-Arifin pergi mencari obatnya, yaitu hati musang berjanggut. Raja juga mengancam akan menghukumnya, kalau ia gagal. Dengan hati yang masygul, Kemala al-Arifin pulang ke rumahnya. Dang Seri Arif Laksana menyabarkan hati suaminya dengan berkata bahwa tujuan baginda mungkin hanya hendak menasba hatinya saja, karena suaminya pernah berkata tiada akan beristrikan betina dan hendak mencari perempuan. Lalu disuruh suaminya bersembunyi di rumah sambil mengabarkan bahwa Kemala al-Arifin sudah pergi mencari musang berjanggut. Kadi, Temenggung, Bendahara, Raja Muda dan Raja, semua hendak datang untuk melepaskan rindu dendam mereka. Dengan bijaknya, Dang Seri Arif Laksana mengatur supaya mereka datang pada waktu yang berlainan, lalu mempermainkan mereka. Kadi yang malang itu dikurung dalam peti. Pada keesokan harinya, Kemala al-Arifin membawa peti itu ke istana dan berkata bahwa musang berjanggut yang hendak dicari oleh baginda sudah tertangkap. Semua orang tercengang tatkala melihat yang di dalam peti itu ialah tuan Kadi. Maka sadarlah baginda bahwa istri Kemala al-Arifin itu betul-betul seorang perempuan dan bukan betina. Dianugerahinya gelar Datuk Seri Pada Arifin kepada Kemala al- Arifin dan gelar Toh Puan Lela Mengerna kepada Dang Seri Arif Laksana. Raja Muda, Bendahara, Temenggung, dan Menteri juga masing-masing memberi hadiah kepada suami istri ini. ​
Answer
tolong tentukan *unsur intrinsik 1. tema 2. alur 3. latar -tempat -waktu -suasana 4. Tokoh - antagonis - protagonis - tritagonis 5. sudut pandang 6. amanat 7. gaya bahasa *unsur ekstrinsik kalo ada nilai nilainya -moral - sosial - budaya - agama - pendidikan *HIKAYAT MUSANG BERJANGGUT* Alkisah Kemala al-Arifin, anak seorang biaperi yang diangkat menjadi anak Raja Syali Ariman. Setelah besar dan khatam pengajiannya, maka ia pun disuruh kawin. Kemala al-Arifin tidak mau kawin, katanya semua perempuan di dalam negeri itu betina belaka, tiada seorang pun perempuan. Baginda heran mendengar kata-kata anak angkatnya, tetapi memberi izin kepada Kemala al-Arifin mencari seorang istri yang betul-betul perempuan dan bukan betina. Belanja kawin dan perbekalan sebanyak tiga ribu ringgit juga disediakan. Tetapi kalau Kemala al-Arifin gagal, ia takkan diampuni, karena sudah menurunkan marwah sekalian perempuan di dalam negeri. Maka Kemala al-Arifin pun berangkatlah dengan membawa satu punjutan beras yang sudah dicampur dengan berbagai jenis makanan seperti rempah-rempah, kacang, gula, anak ikan dan nyiur. Ke mana pun ia pergi, ia selalu meminta orang memasakkan berasnya ini, tetapi tiada yang sanggup. Akhirnya selepas enam bulan di jalan, sampailah Kemala al-Arifin di negeri Askalan Rum. Dia menumpang di rumah seorang peladang yang bernama Paman dan meminta supaya berasnya dimasak. Dang Seri Arif Laksana, anak perempuan Paman yang sangat rupawan lagi arif bijaksana itu, menuangkan beras itu ke dalam nyiur, lalu diindangnya, dipilih beras sama beras, rempah sama rempah, gula sama gula, ikan sama ikan dan nyiur sama nyiur. Hatta beberapa lama, hidangan yang sangat lezat pun tersedia. Kemala al-Arifin sangat gembira, karena "perempuan" yang dicarinya sudah ditemui. Pada malam hari, Paman bercerita kepada anak istrinya segala kelakuan Kemala al-Arifin; misalnya mencari rumah yang tiada berdapur dan mengembangkan payung semasa berjalan di dalam hutan. Dang Seri Arif Laksana menerangkan segala perbuatan Kemala al-Arifin yang kelihatan agak aneh. Keterangannya itu semua didengar oleh Kemala al-Arifin yang makin suka hatinya, seperti kejatuhan gunung manikam rasanya. Pada keesokan harinya, Kemala al-Arifin pun meminang Dang Seri Arif Laksana pada bapaknya. Peminangan diterima dengan baik. Maka berlangsunglah pesta perkawinan yang ramai, tujuh hari tujuh malam lamanya. Setelah genap tiga bulan, Kemala al-Arifin pun teringat akan perjanjiannya dengan baginda, lalu berjalan pulang ke negeri bersama-sama dengan istrinya. Selang beberapa lamanya, Kemala al-Arifin dan istri pun sampailah di dalam negeri lalu pergi menghadap baginda di istana. Semua orang tercengang melihat rupa Dang Seri Arif Laksana yang seperti bidadari dari surga cantiknya. Raja Muda, Bendahara, Toh Menteri, Temenggung dan Tuan Kadi, masing-masing berdoa supaya Kemala al-Arifin mati atau kena suatu bencana supaya mereka dapat meminang istrinya. Niat yang jahat ini juga timbul di dalam hati raja sendiri. Pada suatu hari, raja berpura-pura uzur dan meminta Kemala al-Arifin pergi mencari obatnya, yaitu hati musang berjanggut. Raja juga mengancam akan menghukumnya, kalau ia gagal. Dengan hati yang masygul, Kemala al-Arifin pulang ke rumahnya. Dang Seri Arif Laksana menyabarkan hati suaminya dengan berkata bahwa tujuan baginda mungkin hanya hendak menasba hatinya saja, karena suaminya pernah berkata tiada akan beristrikan betina dan hendak mencari perempuan. Lalu disuruh suaminya bersembunyi di rumah sambil mengabarkan bahwa Kemala al-Arifin sudah pergi mencari musang berjanggut. Kadi, Temenggung, Bendahara, Raja Muda dan Raja, semua hendak datang untuk melepaskan rindu dendam mereka. Dengan bijaknya, Dang Seri Arif Laksana mengatur supaya mereka datang pada waktu yang berlainan, lalu mempermainkan mereka. Kadi yang malang itu dikurung dalam peti. Pada keesokan harinya, Kemala al-Arifin membawa peti itu ke istana dan berkata bahwa musang berjanggut yang hendak dicari oleh baginda sudah tertangkap. Semua orang tercengang tatkala melihat yang di dalam peti itu ialah tuan Kadi. Maka sadarlah baginda bahwa istri Kemala al-Arifin itu betul-betul seorang perempuan dan bukan betina. Dianugerahinya gelar Datuk Seri Pada Arifin kepada Kemala al- Arifin dan gelar Toh Puan Lela Mengerna kepada Dang Seri Arif Laksana. Raja Muda, Bendahara, Temenggung, dan Menteri juga masing-masing memberi hadiah kepada suami istri ini. ​
Answer
tolong tentukan *unsur intrinsik1. tema2. alur3. latar -tempat-waktu-suasana4. Tokoh - antagonis- protagonis- tritagonis5. sudut pandang6. amanat7. gaya bahasa*unsur ekstrinsikkalo ada nilai nilainya-moral- sosial- budaya- agama- pendidikan*HIKAYAT MUSANG BERJANGGUT*Alkisah Kemala al-Arifin, anak seorang biaperi yang diangkat menjadi anak Raja Syali Ariman. Setelah besar dan khatam pengajiannya, maka ia pun disuruh kawin. Kemala al-Arifin tidak mau kawin, katanya semua perempuan di dalam negeri itu betina belaka, tiada seorang pun perempuan. Baginda heran mendengar kata-kata anak angkatnya, tetapi memberi izin kepada Kemala al-Arifin mencari seorang istri yang betul-betul perempuan dan bukan betina. Belanja kawin dan perbekalan sebanyak tiga ribu ringgit juga disediakan. Tetapi kalau Kemala al-Arifin gagal, ia takkan diampuni, karena sudah menurunkan marwah sekalian perempuan di dalam negeri.Maka Kemala al-Arifin pun berangkatlah dengan membawa satu punjutan beras yangsudah dicampur dengan berbagai jenis makanan seperti rempah-rempah, kacang, gula, anak ikan dan nyiur. Ke mana pun ia pergi, ia selalu meminta orang memasakkan berasnya ini, tetapi tiada yang sanggup. Akhirnya selepas enam bulan di jalan, sampailah Kemala al-Arifin di negeri Askalan Rum. Dia menumpang di rumah seorang peladang yang bernama Paman dan meminta supaya berasnya dimasak. Dang Seri Arif Laksana, anak perempuan Paman yang sangat rupawan lagi arif bijaksana itu, menuangkan beras itu ke dalam nyiur, lalu diindangnya, dipilih beras sama beras, rempah sama rempah, gula sama gula, ikan sama ikan dan nyiur sama nyiur. Hatta beberapa lama, hidangan yang sangat lezat pun tersedia. Kemala al-Arifin sangat gembira, karena "perempuan" yang dicarinya sudah ditemui. Pada malam hari, Paman bercerita kepada anak istrinya segala kelakuan Kemala al-Arifin; misalnya mencari rumah yang tiada berdapur dan mengembangkan payung semasa berjalan di dalam hutan. Dang Seri Arif Laksana menerangkan segala perbuatan Kemala al-Arifin yang kelihatan agak aneh. Keterangannya itu semua didengar oleh Kemala al-Arifin yang makin suka hatinya, seperti kejatuhan gunung manikam rasanya. Pada keesokan harinya, Kemala al-Arifin pun meminang Dang Seri Arif Laksana pada bapaknya.Peminangan diterima dengan baik. Maka berlangsunglah pesta perkawinan yang ramai, tujuh hari tujuh malam lamanya. Setelah genap tiga bulan, Kemala al-Arifin pun teringat akan perjanjiannya dengan baginda, lalu berjalan pulang ke negeri bersama-sama dengan istrinya. Selang beberapa lamanya, Kemala al-Arifin dan istri pun sampailah di dalam negeri lalu pergi menghadap baginda di istana. Semua orang tercengang melihat rupa Dang Seri Arif Laksana yang seperti bidadari dari surga cantiknya. Raja Muda, Bendahara, Toh Menteri, Temenggung dan Tuan Kadi, masing-masing berdoa supaya Kemala al-Arifin mati atau kena suatu bencana supaya mereka dapat meminang istrinya. Niat yang jahat ini juga timbul di dalam hati raja sendiri. Pada suatu hari, raja berpura-pura uzur dan meminta Kemala al-Arifin pergi mencari obatnya, yaitu hati musang berjanggut. Raja juga mengancam akan menghukumnya, kalau ia gagal. Dengan hati yang masygul, Kemala al-Arifin pulang ke rumahnya. Dang Seri Arif Laksana menyabarkan hati suaminya dengan berkata bahwa tujuan baginda mungkin hanya hendak menasba hatinya saja, karena suaminya pernah berkata tiada akan beristrikan betina dan hendak mencari perempuan. Lalu disuruh suaminya bersembunyi di rumah sambil mengabarkan bahwa Kemala al-Arifin sudah pergi mencari musang berjanggut. Kadi, Temenggung, Bendahara, Raja Muda dan Raja, semua hendak datang untuk melepaskan rindu dendam mereka. Dengan bijaknya, Dang Seri Arif Laksana mengatur supaya mereka datang pada waktu yang berlainan, lalu mempermainkan mereka. Kadi yang malang itu dikurung dalam peti. Pada keesokan harinya, Kemala al-Arifin membawa peti itu ke istana dan berkata bahwa musang berjanggut yang hendak dicari oleh baginda sudah tertangkap. Semua orang tercengang tatkala melihat yang di dalam peti itu ialah tuan Kadi. Maka sadarlah baginda bahwa istri Kemala al-Arifin itu betul-betul seorang perempuan dan bukan betina. Dianugerahinya gelar Datuk Seri Pada Arifin kepada Kemala al-Arifin dan gelar Toh Puan Lela Mengerna kepada Dang Seri Arif Laksana. Raja Muda, Bendahara, Temenggung, dan Menteri juga masing-masing memberi hadiah kepada suami istri ini. ​
Answer
tolong jadiin cerita narasi dengan bahasa Jawa krama/ Krama inggilVERSI BAHASA INDONESIA "Pentingnya Kegiatan Peninggalan Asrama:"* Pada suatu hari di akhir mesa di asrama, kami menyelenggarakan acara perpisahan menuju Pijar Park Kudus dan pentas perpisahan generasi ke-13. Segalanya berjalan lancar saat kami pergi ke Pijar Park Kudus. Kegembiraan dan kebersamaan menjadi bagian tak terpisahkan dari momen tersebut. Di sana, kami melibatkan diri dalam berbagai aktivitas seperti senam. outbound, istirahat, dan makan. Kegiatan ini juga meliputi penyampaian kesan dan. pesan, yang diakhiri dengan bernyanyi bersama dan mengabadikan momen dengan foto-foto. Selain Pijar Park Kudus, kami juga sempat mampir di Museum Jenang sekaligus berbelanja "Pentas Perpisahan dan Tantangan:"" Namun, yang tak kalah penting adalah pentas perpisahan kami. Kami mengumpulkan uang sekitar 6 jutaan untuk menyelenggarakan acara ini. Seluruh anggota generasi ke-13 bersatu padu dalam mengumpulkan dana tersebut. Kami memiliki agenda latihan selama 4 hari sebelum pentas, yang melibatkan berbagai tarian, nyanyian dalam 4 bahasa, tarian modern, serta pertunjukan barongan dan silat **Tantangan dan Penyelesaian:** Terdapat tantangan di tengah persiapan Ada salah satu teman kami yang menciptakan masalah, sehingga seluruh generasi ke-13 mendapat imbasnya Pengasuh merasa khawatir bahwa masalah tersebut dapat berdampak pada adik-adik kelas. Kabar ini menyebar melalui grup. bahwa salah satu dari kami tidak diizinkan tinggal di asrama lagi. Pada sore hari, banyak dari kami panik dan bingung. meminta orang tua untuk menjemput atau menginap di rumah teman. Pengurus asrama pun datang untuk menyelesaikan masalah ini. Mereka mengatakan bahwa tinggal di asrama bukan masalah besar dan merasa kasihan jika harus pulang ke rumah yang jauh. **Kendala dengan Acara Pensi:** Namun, masalah ini hampir mempengaruhi rencana acara perpisahan. Beberapa persiapan sudah dilakukan seperti menyewa sound system, lampu panggung, dan membeli konsumsi. Pengasuh awalnya ingin membatalkan acara pensi. Namun, akhirnya acara tersebut tidak dibatalkan. Acara pentas dan perpisahan berlangsung pada hari Rabu pukul 9 malam. Semuanya berjalan lancar, dan persediaan konsumsi pun cukup. Setelah acara, kami meminta maaf satu sama lain dan memberikan hadiah sebagai tanda persahabatan dan permohonan maaf. **Penutup yang Membebaskan:** Setelah acara selesai, semua beban dan masalah yang sebelumnya menghantui kami hilang. Semua rasa cemas dan kebingungan teratasi. Ini adalah momen penting dalam perjalanan kami sebagai generasi ke-13. Kami belajar untuk saling memaafkan den menghadapi tantangan bersama-sama, serta merayakan perpisahan dengan bahagia.​
Answer
Tolong bantu ringkas cerita ini jadi cerita narasi yang berstruktur dong buat pelajaran b.jawa Pada suatu hari ketika hari-hari terakhir di asrama. Bakal ada acara perpisahan ke pijar park Kudus dan pentas perpisahan generasi 13. Semuanya berjalan dengan lancar ketika kita pergi ke pijar park Kudus. Kita bersenang senang bersama. Kegiatannya itu ada senam, outbound, istirahat, makan, penyampain kesan dan pesan , yang terakhir kita bernyanyi bersama dan foto-foto. Sebenarnya acaranya cuma ke pijar park Kudus. Tapi mampir dulu ke musium jenang sekalian belanja-belanja. Nah, kan bakal ada pentas perpisahan kita ngumpulin uang 1 orang 50.000. Jadinya semua uangnya terkumpul sekitar 6 jutaan. Uang itu digunakan buat acara pentas sama konsumsi semua orang. Kalo pentas itu kan ada latihan . Kita latihan cuma 4 hari buat pentas tari topeng, tari Saman, nyanyi 4 bahasa, dance , sama barongan dan silat. Gara-gara ada salah satu dari kita buat masalah satu generasi jadi kena imbasnya. Pengasuh nggak suka kita ada diasrama yang ada bikin masalah dan takutnya nular ke Adek kelas. Tiba-tiba temen dapet kabar dari grup kalo kita ngga boleh tinggal lagi diasrama sama salah satu pengasuh. Pada saat sore hari orang² kalang kabut pada kawathir pada minta orang tuanya buat jemput atau nggak nginep dirumah temennya. Termasuk saya. Dan pengurus ketua asrama pun datang untuk menyelesaikan masalah ini. Bilangnya gini kalian itu gapapa tinggal di asrama kasian orang tuanya yang rumahnya jauh. Dan ya aku tetap tinggal yang generasi ku yang tinggal di asrama tinggal 11 orang. Pas itu pengasuh bilang mau batalin acara pensi yaa. Kita yang masih diasrama panik dong karena udh nyewa² sound, lampu sama beli konsumsi. Dan ya nggak jadi dibatalin acaranya. Acaranya pada hari Rabu jam 9 malam semuanya berjalan dengan sangat lancar konsumsi juga pas tidak ada yang kurang. Setelah acaranya selesai kita maaf² an sama ngasih hadiah. Akhirnya semua beban² hilang dan permaslahan selesai.​
Answer
Tolong bantu ringkas cerita ini jadi cerita narasi yang berstruktur dong buat pelajaran b.jawaPada suatu hari ketika hari-hari terakhir di asrama. Bakal ada acara perpisahan ke pijar park Kudus dan pentas perpisahan generasi 13. Semuanya berjalan dengan lancar ketika kita pergi ke pijar park Kudus. Kita bersenang senang bersama. Kegiatannya itu ada senam, outbound, istirahat, makan, penyampain kesan dan pesan , yang terakhir kita bernyanyi bersama dan foto-foto. Sebenarnya acaranya cuma ke pijar park Kudus. Tapi mampir dulu ke musium jenang sekalian belanja-belanja. Nah, kan bakal ada pentas perpisahan kita ngumpulin uang 1 orang 50.000. Jadinya semua uangnya terkumpul sekitar 6 jutaan. Uang itu digunakan buat acara pentas sama konsumsi semua orang. Kalo pentas itu kan ada latihan . Kita latihan cuma 4 hari buat pentas tari topeng, tari Saman, nyanyi 4 bahasa, dance , sama barongan dan silat. Gara-gara ada salah satu dari kita buat masalah satu generasi jadi kena imbasnya. Pengasuh nggak suka kita ada diasrama yang ada bikin masalah dan takutnya nular ke Adek kelas. Tiba-tiba temen dapet kabar dari grup kalo kita ngga boleh tinggal lagi diasrama sama salah satu pengasuh. Pada saat sore hari orang² kalang kabut pada kawathir pada minta orang tuanya buat jemput atau nggak nginep dirumah temennya. Termasuk saya. Dan pengurus ketua asrama pun datang untuk menyelesaikan masalah ini. Bilangnya gini kalian itu gapapa tinggal di asrama kasian orang tuanya yang rumahnya jauh. Dan ya aku tetap tinggal yang generasi ku yang tinggal di asrama tinggal 11 orang. Pas itu pengasuh bilang mau batalin acara pensi yaa. Kita yang masih diasrama panik dong karena udh nyewa² sound, lampu sama beli konsumsi. Dan ya nggak jadi dibatalin acaranya. Acaranya pada hari Rabu jam 9 malam semuanya berjalan dengan sangat lancar konsumsi juga pas tidak ada yang kurang. Setelah acaranya selesai kita maaf² an sama ngasih hadiah. Akhirnya semua beban² hilang dan permaslahan selesai.​
Answer
1. Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan yang dekat dengan jari- jari tangan adalah penjelasan dari bagian rangkain gerakan teknik dasar ... pada tolak peluruA. memegang peluru C. tolakanB. awalan D. gerakan lanjutan2. Perhatikan deskripsi di bawah ini!Berdiri menyamping dengan sektor lemparan berada disektor kiri tubuhnya, lutut kaki kanan ditekuk, sedangkan kaki kiri diluruskan kebelakang. Berat badan berada di lutut kaki kanan dengan pandangan mata ke depan.Deskripsi di atas merupakan penjelasan teknik dasar ... pada tolak peluru.A. memegang peluru C. awalanB. meletakkan peluru D. tolakan3. Perhatikan uraian di bawah ini!Kedua kaki bergeser kekiri, peluru ditolak atau dilemparkan dengan cara tangan kanan yang memegang peluru didorong ke arah depan atas, lintasan lemparan peluru berbentuk parabola, diikuti pandangan mata ke arah jalannya peluru. Uraian diatas adalah pengertian dari teknik dasar ….A. awalan pada tolak peluru C. memegang peluruB. tolakan pada tolak peluru D. gerakan lanjutan pada tolak peluru4. Perhatikan penjelasan di bawah ini!Setelah peluru ditolakkan berat badan berpindah ke depan, secepatnya kaki kanan menggantikan posisi kaki kiri dengan tujuan menjaga keseimbangan.Penjelasan di atas merupakan penjelasan dari gerak spesifik ....A. memegang peluru C. tolakan pada tolak peluruB. awalan pada tolak peluru D. gerak lanjutan pada tolak peluru5. Perhatikan uraian di bawah iniSalah satu kaki diangkat dan diluruskan ke belakang, kedua tangan direntangkan ke samping, badan dan kepala digerakkan ke depan dengan posisi lurus dan sejajar dengan kaki yang diangkat.Uraian teks diatas merupakan salah satu bentuk gerakan yang bertujuan untuk melatih ....A. keseimbangan menggunakan kaki C. keseimbangan menggunakan kepalaB. keseimbangan menggunakan lengan D. sikap lilin​
Answer

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.