Asah Otak Kanan Melalui Lomba MewarnaiRatusan bocah taman kanak-kanak (TK) se-eks Karesidenan Surakarta memadati pendapa Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), kemarin pagi (16/3). Mereka mengikuti lomba mewarnai yang diselenggarakan Prodi Pendidikan Seni Rupa FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Lomba ini untuk melatih ketelitian, kecekatan, dan ketepatan waktu bagi anak-anak sejak usia dini. Dengan membawa alat sendiri, anakanak tersebut dikawal oleh orang tuanya sampai di Pendapa TBJT, sekitar pukul 09.00. Mereka langsung menyiapkan alat mengambarnya. Ada yang memakai bangku lipat kecil untuk mempermudah mewarnai, ada juga yang hanya di lantai. Dengan khusyuk, rata-rata anak berusia 5 tahun ke bawah ini mewarnai pola gambar yang sudah disediakan panitia.Hampir seluruh peserta bisa menyelesaikan mewarnai sesuai waktu yang telah ditentukan. Sekitar satu jam kertas di depan anak-anak itu sudah dipenuhi warna. "Mudah sekali mewarnai gambar ini," ucap salah satu peserta, Fajar, 4,5 ini.Peserta lain, Iril, 5 juga mengaku tidak sulit mewarnai. Gadis kecil asal Solo ini mendapat tugas mewarnai sebuah pemandangan. Di antaranya, ada gambar gunung, sawah, dan awan. Dengan kombinasi warna yang dipilihnya, gambar pemandangan itu menjadi indah. "Warna awan saya pilih yang biru tua, agar terlihat mendung," tuturnya polos.Selain ada yang giat, ada juga yang malas-malasan mewarnai. Merasa sulit, salah satu peserta, mengaku Rita, 4,5 tidak mau meneruskan tugasnya. "Males ma, sulit sekali gambar ini," cetus Rita kepada mamanya yang mendampingi.Usai mewarnai, anak-anak polos ini langsung membubarkan diri. Ada yang melihat-lihat mainan yang dijual pedagang. Kemudian ada yang langsung mengerumuni sebuah display yang menjual perlengkapan miniatur tokoh wayang. Ketua panitia, Nanang Yuliyanto, di sela-sela acara mengatakan, "Acara ini dilaksanakan untuk memberikan daya rangsang kepada anak terhadap sebuah gambar. Jika anak-anak ini bisa menempatkan warna dalam gambar yang ada, maka anak ini tergolong cerdas. Jika malas-malasan, menandakan tidak kreatif," paparnya.Yang paling ditonjolkan dalam lomba itu adalah mengajak anak-anak menggunakan otak kanan. Jika anak-anak bisa memfungsikan otak kanan, maka dapat meningkatkan kecerdasan estetikanya."Nah, pendidikan sejak dini inilah yang merupakan tanggung jawab bersama, di antaranya oleh para akademisi," ujar Nanang.(Sumber: Jawa Pos, 17 Maret 2008 dengan pengubahan)------Soal-----Lanjutkanlah pengubahan berita tersebut menjadi sebuah laporan yang akan dibacakan!
Answer
Tulis pembetulan dalam karangan di bawah ini sebelum menyunting! 1.) {Karangan Persuasi} [Pengelolaan Sampah di Sekolah] Sekolah adalah tumah kedua bagi para anak sekolah. Bila suasana sekolah aman maka konsentrasi belajar pun tidak akan terganggu. Begitupun jika sekolah bersih maka akan menciptakan suasana nyaman belajar di sekolah, tetapi apa yang dilakukan murid sekolah saat istirahat? Mereka membuang sampah sembarangan. Menyebabkan munculnya sarang kuman dan penyakit. Jadi mari kita membuang sampah pada tempatnya agar terhindar dari penyakit. Akan lebih baik jika sampah dipilah dengan baik. Agar kida dapat dengan mudah mendaur ulang sampah. Contoh pemilahan sampah antara lain dengan membedakan sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang dapat diolah kembali, contohnya diolah menjadi pupuk. Sampah ini biasanya hasil sisa makanan, daun-daunan dan lain-lain, sebaiknya warna untuk sampah ini adalah hijau. Adapun sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat diolah kembali. Contohnya plastik, botol bekas minuman, dan lain-lain. Sebenarnya masih ada satu lagi jenis sampah yaitu sampah kimia yang contonya besi, baterai, kawat, dan benda-benda yang mudah berkarat. Jadi mari kita pilah sampah menurut jenisnya supaya mudah didaur ulang. Supaya sekolah kita tudak tercemar dengan penyakit. Mulai sekarang tanamkan kebuasaan membuang sampah pada tempatnya, sekallgus memilahkan sampah sesuai jenisnya, supaya dapat diolah menjadi pupuk tanpa bahan kimia. Ayo biasakan hidup sehat dengan membuang sampah pada tempatnya.2.) {Karangan Deskripsi} [Pengelolaan Sampah di Sekolah] Sampah merupakan barang-barang yang sudah tidak dipakai lagi. Oleh karena itu sekolah harus dapat mengelola sampah dengan baik agar dapat menjadi sekolah yang nyaman, tentram, dan bersih untuk faktor lingkungannya. Di SMP ku, SMP N 8 SKA, sampah telah dikelola dengan baik. Oleh para petugas seperti OSIS, Adiwiyata, GPS, dan di tiap-tiap kelas telah disediakan 2 tong berwarna hijau dan kuning, yang berwarna hijau digunakan sebagai sampah organik. Contohnya : daun, kulit telur, kayu, bangkai hewan, bangkai tumbuhan, sisa makanan, kertas, dll. Sedangkan yang berwarna kuning digunakan sampah sampah anorganik. Contohnya. plastik, botol minuman, kaca, kain, kaleng, besi, spidol, pulpen, dll. Dan ada 2 tempat sampah lagi yaitu pipa dan bak sampah, pipa digunakan untuk membuang botol-botol plastik bekas wadah minuman . sedangkan bak sampah digunakan untuk membuang sampah-sampah kering. Setelah tempat sampah semua penuh lalu sampah dikumpulkan di bank sampah yang akan diuraikan lalu diolah menjadi pupuk organik.Terimakasih sebelumya. Mohon dijawab!
Answer

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.