Mengapa ada hubungan timbal balik antara tingkat inflasi dengan tingkat pengangguran ?
ratnaarsita
Kelas : XI Mata Pelajaran : Ekonomi Kategori : Inflasi Kata Kunci : Hubungan Inflasi pada tingkat pengangguran
Inflasi adalah peristiwa melemahnya nilai mata uang yang berlaku di suatu negeri, peristiwa ini diikuti dengan naiknya harga barang-barang dan jasa. Tingkat Infasi sendiri adalah persentase perubahan tingkat harga rata-rata tertimbang untuk barang ataupun jasa dalam perekonomian suatu negara. Sedangkan tingkat pengangguran adalah persentase masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan. Tingkat pengangguran dihitung berdasarkan rasio antara jumlah masyarakat yang menganggur dan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah jumaah antara masyarakat yang memiliki pekerjaan dan masyarakat yang menganggur. Tingginya tingkat inflasi menyebabkan harga produk-produk lokal jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga produk mancanegara. Hal tersebut mendorong masyarakat untuk membeli produk impor yang dirasa lebih murah, dan akhirnya produk lokal mengalami penurunan daya saing terhadap produk impor di pasar Internasional. Hal tersebut berakibat pada pengurangan produksi, dan beberapa pekerja kehilangan pekerjaanya. Hubungan timbal balik antara tingkat pengangguran dan tingkat infasi dalam jangka pendek dapat dijelaskan dengan kurva Philip yang dikemukakan oleh seorang ekonom A.W. Philips. Menurut kurva Philips, tingkatinflasi yang terlalu tinggi dapat berdampak buruk perekonomian suatu negara. Bank Sentral dapat menaikan tingkat suku bunga, dan menyebabkan pertumbuhan negatif di sektor riil. Dipastikan juga bahwa tingkat pengangguran semakin tinggi. Dapat dikatan tingkat inflasi dan tingkat pengangguran merupakan parameter untuk mengetahui keadaan ekonomi pada suatu negara.
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kategori : Inflasi
Kata Kunci : Hubungan Inflasi pada tingkat pengangguran
Inflasi adalah peristiwa melemahnya nilai mata uang yang berlaku di suatu negeri, peristiwa ini diikuti dengan naiknya harga barang-barang dan jasa. Tingkat Infasi sendiri adalah persentase perubahan tingkat harga rata-rata tertimbang untuk barang ataupun jasa dalam perekonomian suatu negara.
Sedangkan tingkat pengangguran adalah persentase masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan. Tingkat pengangguran dihitung berdasarkan rasio antara jumlah masyarakat yang menganggur dan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah jumaah antara masyarakat yang memiliki pekerjaan dan masyarakat yang menganggur.
Tingginya tingkat inflasi menyebabkan harga produk-produk lokal jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga produk mancanegara. Hal tersebut mendorong masyarakat untuk membeli produk impor yang dirasa lebih murah, dan akhirnya produk lokal mengalami penurunan daya saing terhadap produk impor di pasar Internasional. Hal tersebut berakibat pada pengurangan produksi, dan beberapa pekerja kehilangan pekerjaanya.
Hubungan timbal balik antara tingkat pengangguran dan tingkat infasi dalam jangka pendek dapat dijelaskan dengan kurva Philip yang dikemukakan oleh seorang ekonom A.W. Philips. Menurut kurva Philips, tingkatinflasi yang terlalu tinggi dapat berdampak buruk perekonomian suatu negara. Bank Sentral dapat menaikan tingkat suku bunga, dan menyebabkan pertumbuhan negatif di sektor riil. Dipastikan juga bahwa tingkat pengangguran semakin tinggi. Dapat dikatan tingkat inflasi dan tingkat pengangguran merupakan parameter untuk mengetahui keadaan ekonomi pada suatu negara.