irmasetiyani
Lembaga Ekonomi Dunia Rugikan Negara Berkembang Kamis, 13 Maret 2008 KAMIS- Kiprah lembaga ekonomi dunia yang difasilitasi negara-negara maju lebih banyak merugikan negara-negara berkembang seperti Indonesia, karena keberadaannya digunakan untuk memaksakan model pembangunan yang menguntungkan negara maju.Guru Besar Hukum Internasional Undip Semarang Prof. FX Adji Samekto di Semarang, Kamis (13/3), mengatakan, Dana Moneter Internasional (IMF) bersama Bank Dunia dan pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menentukan persyaratan-persayaratan untuk memfasilitasi pembentukan ekonomi pasar bebas di negara mana pun."Pasar bebas jelas tidak menguntungkan negara berkembang, karena produk barang dan jasa mereka bakal kalah bersaing dengan produk negara maju," kata Adji yang pada hari Sabtu (15/3) lusa akan dikukuhkan menjadi Guru Besar Hukum Internasional pada FH Undip.Beberapa prinsip menjadi landasan IMF dan Bank Dunia dalam "membantu" pembangunan di negara-negara berkembang, yaitu menerapkan teori kompetisi yang melarang pemerintah dan pengusaha lokal menghalangi perusahaan asing, jelas merugikan negara berkembang.Prinsip tersebut, menurut dia, memaksa Indonesia menerbitkan perundang-undangan untuk menjamin ditumbuhkannya swastanisasi, penjualan kekayaan negara kepada swasta, perlindungan hak kekayaan intelektual, penerapan peraturan antimonopoli, perlakuan yang sama untuk produk asing, privatisasi sumber daya alam, dan lainnya."Itu merupakan konsekuensi dari keikutsertaan Indonesia pada mekanisme WTO yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7/1994," katanya.Bersamaan dengan itu, katanya, dilakukan pengetatan anggaran pelayanan sosial dan pengakhiran segala subsidi untuk rakyat. Disiplin anggaran juga berarti mendorong semakin tingginya pajak yang harus dibayarkan rakyat. (ANT)
putriadeliza
lembaga ekonomi lahir sebagai suatu usaha manusia menyesuaikan diri dengan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka yg berkaitan dengan pengaturan dalam bidang-bidang ekonomi dalam rangka mencapai kehidupan yang sejahtera.