ira37
1.Paham yang dianut oleh Uni Soviet adalah paham Komunis. Yang mana, negara menjadi sangat totaliter dan negara sangat berkuasa juga pemerintah yang diktator. Terutama saat dipimpin oleh Joseph Stalin yang sering menindas dan menyelenyapkan semua saingan politiknya. talin sering menindas dan melenyapkan semua saingan politiknya. Tidak tanggung-tanggung, tokoh Leon Trotsky yang berjasa dalam Revolusi Rusia dipecat dan dibunuhnya. Stalin mendirikan kamp konsentrasi GULAG sebagai tempat bagi para pembangkang kebijakan pemerintah dan juga sebagai tempat bagi orang-orang yang membahayakan kedudukannya. Dia juga mengeluarkan kebijakan deportasi kepada para etnis-etnis minoritas untuk menempati wilayah di kawasan Asia Tengah dan Siberia. Kebijakan ini dilakukan antara tahun 1936 hingga 1952, dengan jumlah kurang lebih 3 juta orang yang terkena kebijakan deportasi ini. 2.Adanya ketidakadilan. Buktinya adalah adanya perbedaan upah antara kaum Stakhanovis (lapisan atas kelas pekerja). Dimana dalam waktu beberapa bulan telah muncul satu lapisan pekerja yang mereka sebut “orang- orang seribuan”, karena pendapatan mereka melampaui seribu rubel sebulan atau ada yang mendapat lebih dari dua ribu per bulan, sementara buruh dari kategori rendah seringkali hanya mendapat kurang dari seratus. 3.Adanya kegagalan program Glasnot (keterbukaan politik) dan perestroika (restrukturisasi ekonomi) 4.Adanya keberhasilan dari liberalisme. Seperti yang kita ketahui bahwa Uni Soviet merupakan simbol dari komunisme sedangkan AS adalah simbol dari liberalisme. Strategi AS untuk menghadapi Uni Soviet lewat containment policynya telah berhasil. Selain itu, negara- negara yang mengikuti bentuk liberalisme mengalami kemajuan yang pesat. Berbeda halnya dengan sistem komunisme yang dianut oleh Uni Soviet di mana telah melahirkan keterpurukan ekonomi yang berdampak buruk bagi Uni Soviet itu sendiri. Sehingga Uni Soviet pun bubar secara resmi pada 25 Desember 1991.
Komunis. Yang mana, negara menjadi sangat totaliter dan
negara sangat berkuasa juga pemerintah yang diktator.
Terutama saat dipimpin oleh Joseph Stalin yang sering
menindas dan menyelenyapkan semua saingan politiknya.
talin sering menindas dan melenyapkan semua saingan
politiknya. Tidak tanggung-tanggung, tokoh Leon Trotsky
yang berjasa dalam Revolusi Rusia dipecat dan
dibunuhnya. Stalin mendirikan kamp konsentrasi GULAG
sebagai tempat bagi para pembangkang kebijakan
pemerintah dan juga sebagai tempat bagi orang-orang
yang membahayakan kedudukannya. Dia juga
mengeluarkan kebijakan deportasi kepada para etnis-etnis
minoritas untuk menempati wilayah di kawasan Asia
Tengah dan Siberia. Kebijakan ini dilakukan antara tahun
1936 hingga 1952, dengan jumlah kurang lebih 3 juta
orang yang terkena kebijakan deportasi ini.
2.Adanya ketidakadilan. Buktinya adalah adanya perbedaan
upah antara kaum Stakhanovis (lapisan atas kelas
pekerja). Dimana dalam waktu beberapa bulan telah
muncul satu lapisan pekerja yang mereka sebut “orang-
orang seribuan”, karena pendapatan mereka melampaui
seribu rubel sebulan atau ada yang mendapat lebih dari
dua ribu per bulan, sementara buruh dari kategori rendah
seringkali hanya mendapat kurang dari seratus.
3.Adanya kegagalan program Glasnot (keterbukaan politik)
dan perestroika (restrukturisasi ekonomi)
4.Adanya keberhasilan dari liberalisme. Seperti yang kita
ketahui bahwa Uni Soviet merupakan simbol dari
komunisme sedangkan AS adalah simbol dari liberalisme.
Strategi AS untuk menghadapi Uni Soviet lewat
containment policynya telah berhasil. Selain itu, negara-
negara yang mengikuti bentuk liberalisme mengalami
kemajuan yang pesat. Berbeda halnya dengan sistem
komunisme yang dianut oleh Uni Soviet di mana telah
melahirkan keterpurukan ekonomi yang berdampak buruk
bagi Uni Soviet itu sendiri. Sehingga Uni Soviet pun bubar
secara resmi pada 25 Desember 1991.