Mamanosz
Siddharta Gautama atau juga dikenal sebagai Buddha Gautama adalah patron utama dalam spiritualitas Buddha. Siddhartha dianggap sebagai Buddha Agung. Riwayat kehidupannya tidak dapat dipastikan namun banyak pakar memperkirakan beliau hidup antara 563 SM sampai 483 SM (sebagian juga menyebut antara 623SM-543SM). Ayah beliau bernama Sri Baginda Raja Suddhodana dari Suku Sakya dan ibunya bernama Ratu Mahāmāyā Dewi.
Sejak kecil Sidhartha tumbuh sebagai seorang anak yang cerdas serta sangat pandai. Ia hidup di lingkungan istana yang megah dan indah. Pada usia 7 tahun Siddharta telah mempelajari berbagai disipln pengetahuan dan mahir. Pada usia 16 tahun Siddharta menikah dengan Puteri Yasodhara yang dipersuntingnya setelah memenangkan berbagai sayembara. Sidhartha adalah putera mahkota namun kemudian ia meninggalkan istana demi mencari kesejatian hidup. Ceritanya, suatu hari beliau berjalan-jalan di luar sekitar istana dan melihat "empat kondisi" yang berbeda-beda, yaitu beliau bertemu orang tua, orang sakit, orang mati dan orang suci. Hal tersebut membuat dirinya berpikir keras. Sehingga akhirnya beliau melarikan diri dari istana dan memutuskan menjadi seorang petapa. Sebagai figur utama dalam keyakinan Buddha ajaran-ajarannya, perilaku serta suri tauladannya dipercayai oleh umat Buddha sebagai jalan hidup yang benar.
1 votes Thanks 4
DenmazEvan
Siddhartha Gautama adalah orang yang mendirikan agama Budha dari India. Ia merupakan guru spiritual yang telah mengalami penerangan. Siddhartha Gautama merupakan figur utama dalam agama Buddha, keterangan akan kehidupannya, khotbah-khotbah, dan peraturan keagamaan yang dipercayai oleh penganut agama Buddha dirangkum setelah kematiannya dan dihafalkan oleh para pengikutnya.
Lahir : 623 SM di Taman Lumbini Ayah : Sri Baginda Raja Suddhodana Ibu : Ratu Mahamaya Dewi dan Ratu Mahapajapati Asal : Sku Sakya Isteri : Puteri Yasodhara
Masa kecil : ia tumbuh baik dan nyaman di Istana. Umur 7 tahun ia telah belajar berbagai ilmu pengetahuan. Umur 16 th ia menikah.
Masa Dewa : Sang Raja gelisah atas perkataan Pertapa Asita bahwa Pangeran akan menjadi Dewa. Ia mengirim banyak pelayan saat Siddartha melakukan pertapa. Ia telah banyak bertapa dan guru sampai akhirnya tiba disungai dan bertemu dengan seorang wanita yang memberinya susu.
Pertapa Gautama telah mencapai Pencerahan Sempurna dan menjadi Samyaksam-Buddha (Samma sam-Buddha), tepat pada saat bulan Purnama Siddhi di bulan Waisak ketika ia berusia 35 tahun. Pada saat itu tubunya memancar enam sinar Buddha (Buddharasmi) : warna biru (nila) yang berarti bhakti; kuning (pita) mengandung arti kebijaksanaan pengetahuan; merah (lohita) yang berarti kasih sayang dan belas kasih; putih (Avadata) mengandung arti suci; jingga (mangasta) berarti semangat ; campuran sinar tersebut (prabhasvara)
Penyebaran Budha ia lakukan selama 45 tahun sampai 80 tahun mencapai Parinibbana dengan Khotbah terhadap umat manbusia . dan meninggal pada 486 SM pada hari ke-15 bulan ke-2 kalender Lunar
Sejak kecil Sidhartha tumbuh sebagai seorang anak yang cerdas serta sangat pandai. Ia hidup di lingkungan istana yang megah dan indah. Pada usia 7 tahun Siddharta telah mempelajari berbagai disipln pengetahuan dan mahir. Pada usia 16 tahun Siddharta menikah dengan Puteri Yasodhara yang dipersuntingnya setelah memenangkan berbagai sayembara.
Sidhartha adalah putera mahkota namun kemudian ia meninggalkan istana demi mencari kesejatian hidup. Ceritanya, suatu hari beliau berjalan-jalan di luar sekitar istana dan melihat "empat kondisi" yang berbeda-beda, yaitu beliau bertemu orang tua, orang sakit, orang mati dan orang suci. Hal tersebut membuat dirinya berpikir keras. Sehingga akhirnya beliau melarikan diri dari istana dan memutuskan menjadi seorang petapa.
Sebagai figur utama dalam keyakinan Buddha ajaran-ajarannya, perilaku serta suri tauladannya dipercayai oleh umat Buddha sebagai jalan hidup yang benar.
Lahir : 623 SM di Taman Lumbini
Ayah : Sri Baginda Raja Suddhodana
Ibu : Ratu Mahamaya Dewi dan Ratu Mahapajapati
Asal : Sku Sakya
Isteri : Puteri Yasodhara
Masa kecil : ia tumbuh baik dan nyaman di Istana. Umur 7 tahun ia telah belajar berbagai ilmu pengetahuan. Umur 16 th ia menikah.
Masa Dewa : Sang Raja gelisah atas perkataan Pertapa Asita bahwa Pangeran akan menjadi Dewa. Ia mengirim banyak pelayan saat Siddartha melakukan pertapa. Ia telah banyak bertapa dan guru sampai akhirnya tiba disungai dan bertemu dengan seorang wanita yang memberinya susu.
Pertapa Gautama telah mencapai Pencerahan Sempurna dan menjadi Samyaksam-Buddha (Samma sam-Buddha), tepat pada saat bulan Purnama Siddhi di bulan Waisak ketika ia berusia 35 tahun.
Pada saat itu tubunya memancar enam sinar Buddha (Buddharasmi) : warna biru (nila) yang berarti bhakti;
kuning (pita) mengandung arti kebijaksanaan pengetahuan;
merah (lohita) yang berarti kasih sayang dan belas kasih;
putih (Avadata) mengandung arti suci;
jingga (mangasta) berarti semangat ;
campuran sinar tersebut (prabhasvara)
Penyebaran Budha ia lakukan selama 45 tahun sampai 80 tahun mencapai Parinibbana dengan Khotbah terhadap umat manbusia . dan meninggal pada 486 SM pada hari ke-15 bulan ke-2 kalender Lunar