October 2018 1 19 Report
Sebuah bingkai kayu yang berbentuk persegi panjang berukuran 45 cm * 30 cm. Bila lebar bingkai tersebut 3 cm, maka buktikan bahwa persegi panjang tepi luar dan persegi panjang tepi dalam sebangun.
tolong dong bantu jawab
kalo bisa aku kasih poin 50
More Questions From This User See All

YANG PINTAR BUAT CERPEN BANTUIN YA, POIN NYA BAAANYAAKKK KOK ?! :D YANG BENER YAH KALO BANTUIN KALO MAIN MAIN BAKAL KU LAPORIN :V Ubahlah Hikayat ini menjadi suatu bentuk cerpen dengan ketentuan: - Cerpen harus memuat minimal 1000 kata - Tokoh dalam hikayat boleh di ubah - Pokok cerita tidak boleh di ubah. - Tidak boleh ada lebih dari 1 plot - judul boleh di ubah hikayat nya yaitu : SEJARAH MELAYU Pada zaman dahulu kala hiduplah Sang Nila Utama yang tinggal di Bitan, ia memiliki seorang istri yang bernama Wan Seri Beni. Sang Nila Utama adalah putra dari Raja Iskandar Syah. Pada suatu ketika Sang Nila Utama ingin pergi bersama-sama ke Tanjung Bemban dan mengajak dayang-dayang Baginda (Iskandar Syah). Lalu Banginda menceritakan hal tersebut kepada permaisuri. Permaisuri pun bertanya kepada Baginda “Apa yang akan dilakukan anak kita disana? Apakah tidak ada rusa dan pelanduk dikandangnya, serta kijang dan landak didalam kurungannya? Apakah semua jenis ikan dan kerang-kerangan tidak ada di kolam? Mengapa anak kita ingin pergi terlalu jauh?” Sang Nila Utama pun berkata kepada permaisuri, “ Semua sungai di Bitan ini sudah saya kunjungi untuk tempat bermain. Kabarnya di Tanjung Bemban sangat baik. Dan jika saya tidak diizinkan pergi ke Tanjung Bemban saya akan merasa serba salah, karena hati saya tidak senang.” Meskipun permaisuri tidak mengizinkan, namun Baginda Raja membujuk permaisuri untuk membiarkannya pergi. “Daripada anak kita sedih sebaiknya biarkan dia untuk pergi.” Permaisuri pun menyuruh Indera Bupala dan Aria Bupala untuk mempersiapkan semuanya. Setelah semuanya lengkap, Sang Nila Utama berangkat bersama dayang-dayang Baginda. Semua perlengkapan telah masuk ke dalam kapal dan kemudian didayung untuk berlayar. Setelah sampai ke Tanjung Bemban, Sang Nila Utama turun dan berjalan melewati pasir. Kemudian semua orang juga ikut turun untuk bermain dan mengambil kerang-kerangan. Sang Nila Utama sangat senang meihat dayang-dayang bermain. Mereka bermain dengan kesukaan masing- masing. Sedangkan Sang Nila Utama beserta menteri, pegawai dan rakyatnya pergi untuk beburu. Mereka mendapat hasil buruan yang banyak. Tiba-tiba ada seekor rusa dihadapan Sang Nila Utama yang kemudian ditikam tepat dirusuknya lalu rusa itu mati. Sang Nila Utama kemudian mendekati sebuah batu besar dan tinggi kemudian naik diatasnya dan memandang ke seberang. Ia melihat pasir putih yang terhampar. Ia pun bertanya kepada Indera Bupala, “Pasir itu berada dimana?” Lalu Indera Bupala menjawab, “Itu adalah ujung tanah besar, Temasik namanya.” “Mari kita kesana.” Perintah Sang Nila Utama . Mereka pun naik perahu untuk menyeberang. Setelah sampai di tengah laut tiba-tiba ada badai besar yang membuat air masuk ke dalam kapal. Orang-orang pun menimba air tersebut agar kapal tidak tenggelam. Penghulu kapal akhirnya meminta untuk membuang beban berat di kapal, orang-orang itu pun menurutinya. Mereka membuang semua harta dan hanya menyisakan mahkota raja. Akhirnya penghulu kapal berbicara kepada Sang Nila Utama, “Tuanku yang tersisa hanyalah mahkota jika kita membuangnya maka kapal tidak akan tenggelam dan badai akan segera reda. Sang Nila Utama menjawab, “Jika demikian maka buanglah.” Kemudian orang- orang tersebut membuang mahkota raja. Beberapa saat kemudian badai reda dan orang-orang mendayung kapal ketepian pantai. Sesampainya di pantai, Sang Nila Utama turun dan berjalan melewati pasir putih hingga sampai kepada kuala Temasik. Beberapa saat kemudian mereka melihat seekor binatang yang lincah, dengan tubuh berwarna merah , kepalanya berwarna hitam serta dadanya yang putih. Binatang itu terlihat sangat kuat dan badannya lebih besar dibandingkan dengan kambing randuk. Binatang itu melihat orang disekitar kemudian menuju ke daratan dan menghilang. Sang Nila Utama pun bertanya-tanya kepada orang-orang, “Binatang apa itu?” Namun tidak ada seorang pun yang tahu. Akhirnya Demang Lebar Daun bercerita pada Sang Nila Utama, “Tuanku, pada zaman dahulu kala ada seekor singa yang memiliki sifat seperti itu. Termasuk di tempat ini juga terdapat banyak binatang buas.” Kemudian Sang Nila Utama mengutus Indera Bupala, “Pulanglah ke kerajaan. Dan katakan kepada Bunda bahwa kami tidak akan kembali. Mintalah kepada Bunda untuk mengirimkan rakyat, gajah, dan kuda. Kita akan membuat negeri di Temasik ini.” Indera Bupala akhirnya kembali ke Bitan dan menyampaikan pesan Sang Nila Utama kepada permaisuri. Sang permaisuri pun menyetujui permintaan Sang Nila Utama. Sang Nila Utama mendirikan Kerajaan di Temasik yang kemudian diberi nama Singapura. Sang Nila Utama kemudian mendapat gelar Bat Seri Teribuana. Setelah beberapa lama raja Singapura yaitu sang Nila Utama menikah dan memiliki dua putra yang memiliki wajah yang tampan. Anak pertama diberi nama Raja Kecil Besar, sedangkan yang bungsu duberi nama Raja Kecil Muda. Negeri Singapura menjadi negeri yang makmur dan bandar pelabuhan menjadi pusat perdagangan.
Answer

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.