kiya26
Sinopsis Film Jenderal Soedirman : "Jenderal Soedirman" berkisah tentang sang Jenderal Besar Soedirman yang memimpin gerilya untuk menghadapi agresi militer Belanda II. Dia memimpin gerilya untuk menunjukkan pada dunia bahwa TNI masih ada dan akan terus mempertahankan kedaulatnnya.
Jenderal Soedirman dengan tim kecil yang terdiri dari tentara dan dokter pribadinya melakukan perjalanan ke arah selatan dan memulai perlawanan gerilya selama 7 bulan. Di saat itu para pemimpin politik sedang berlindung di Keraton Kesultanan usai Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda pada Agresi Militer II.
Awalnya tim yang dipimpin Jendral Soedirman tersebut diikuti oleh Belanda, tetapi Jenderal Soedirman dan para prajuritnya berhasil lolos dan mendirikan markas sementara di Sobo dekat Gunung Lawu.
Pada waktu itu Bung Karno dan Bung Hatta ditangkap dan diasingkan Belanda yang mengakibatkan pemerintahan lumpuh. Sementara itu, Jenderal Soedirman yang berada di hutan secara otomatis memimpin pemerintahan darurat militer bersama Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi.
Selama gerilya, dengan perintah dan strateginya, ia mampu mengomandoi aktivitas militer di Pulau Jawa termasuk Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta yang diusulkan Sri Sultan HB IX. Jenderal Soedirman menjadikan pulau Jawa sebagai medan perang gerilya yang luas dan membuat Belanda kehabisan logistik dan waktu.
Dalam film ini diceritakan bahwa Jenderal Soedirman berjuang dalam keadaan sakit parah yaitu paru-paru sebelah terluka, tetapi dengan semangatnya, sang jenderal terus melakukan perjuangan sebagai rasa cintanya pada tanah air.
Beberapa kali Jenderal Soedirman berhadapan dengan tentara Belanda, tapi mereka tidak berhasil menangkapnya. Tim gerilya yang dipimpin Jenderal Soedirman mampu membuat pasukan Jenderal Spoor frustasi walaupun mereka sudah mengerahkan armada darat dan udara karena di medan perang tidak dapat menguasai.
Kerja sama antara TNI dan rakyatlah yang akhirnya memenangkan perang, yang membuat Belanda akhirnya menghentikan agresi militernya dan mengakui kedaulatan RI secara utuh. Setelah Bung Karno dan Bung Hatta kembali dari pengasingan, Jenderal Soedirman mengembalikan pemerintahan darurat milter ke pemerintah yang sah di bawah pimpinan Soekarno Hatta.
1 votes Thanks 1
tenoy
Jenderal Soedirman adalah film biopik yang menceritakan tentang seorang tokoh yang bernama Soedirman, seorang jenderal yang menderita penyakit paru-paru dan hanya memiliki satu paru-paru. Wikipedia Tanggal rilis awal: 27 Agustus 2015 Sutradara: Viva Westi Penulis: Tubagus Deddy Bahasa: Bahasa Indonesia; Bahasa Inggris; Bahasa Belanda; Bahasa Jawa Pemeran: Adipati Dolken, Gogot Suryanto Nominasi: Festival Film Bandung untuk Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop, lainnya
"Jenderal Soedirman" berkisah tentang sang Jenderal Besar Soedirman yang memimpin gerilya untuk menghadapi agresi militer Belanda II. Dia memimpin gerilya untuk menunjukkan pada dunia bahwa TNI masih ada dan akan terus mempertahankan kedaulatnnya.
Jenderal Soedirman dengan tim kecil yang terdiri dari tentara dan dokter pribadinya melakukan perjalanan ke arah selatan dan memulai perlawanan gerilya selama 7 bulan. Di saat itu para pemimpin politik sedang berlindung di Keraton Kesultanan usai Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda pada Agresi Militer II.
Awalnya tim yang dipimpin Jendral Soedirman tersebut diikuti oleh Belanda, tetapi Jenderal Soedirman dan para prajuritnya berhasil lolos dan mendirikan markas sementara di Sobo dekat Gunung Lawu.
Pada waktu itu Bung Karno dan Bung Hatta ditangkap dan diasingkan Belanda yang mengakibatkan pemerintahan lumpuh. Sementara itu, Jenderal Soedirman yang berada di hutan secara otomatis memimpin pemerintahan darurat militer bersama Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi.
Selama gerilya, dengan perintah dan strateginya, ia mampu mengomandoi aktivitas militer di Pulau Jawa termasuk Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta yang diusulkan Sri Sultan HB IX. Jenderal Soedirman menjadikan pulau Jawa sebagai medan perang gerilya yang luas dan membuat Belanda kehabisan logistik dan waktu.
Dalam film ini diceritakan bahwa Jenderal Soedirman berjuang dalam keadaan sakit parah yaitu paru-paru sebelah terluka, tetapi dengan semangatnya, sang jenderal terus melakukan perjuangan sebagai rasa cintanya pada tanah air.
Beberapa kali Jenderal Soedirman berhadapan dengan tentara Belanda, tapi mereka tidak berhasil menangkapnya. Tim gerilya yang dipimpin Jenderal Soedirman mampu membuat pasukan Jenderal Spoor frustasi walaupun mereka sudah mengerahkan armada darat dan udara karena di medan perang tidak dapat menguasai.
Kerja sama antara TNI dan rakyatlah yang akhirnya memenangkan perang, yang membuat Belanda akhirnya menghentikan agresi militernya dan mengakui kedaulatan RI secara utuh. Setelah Bung Karno dan Bung Hatta kembali dari pengasingan, Jenderal Soedirman mengembalikan pemerintahan darurat milter ke pemerintah yang sah di bawah pimpinan Soekarno Hatta.
Tanggal rilis awal: 27 Agustus 2015
Sutradara: Viva Westi
Penulis: Tubagus Deddy
Bahasa: Bahasa Indonesia; Bahasa Inggris; Bahasa Belanda; Bahasa Jawa
Pemeran: Adipati Dolken, Gogot Suryanto
Nominasi: Festival Film Bandung untuk Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop, lainnya
maapya klo salah