Partisipasi politik warga negara dalam kegiatan Pemilihan Kepala Daerah cenderung menurun karena terjadinya voter vatigue atau kelelahan pemilih.
Penyebabnya bisa karena pemilih terlalu sering harus memilih dalam waktu yang berdekatan atau karena pemilih kecewa akan hasil pemilihan sebelumnya, misalnya jika calon yang menang pemilihan ternyata tidak menepati janjinya.
Jawaban panjang:
Voter fatigue atau kelelahan pemilih adalah fenomena yang terjadi di beberapa negara dimana pemilih di negara tersebut makin lama makin berkurang partisipasinya dalam pemilihan.Ada beberapa hal yang mengakibatkan hal ini.
Pertama adalah pemilihan yang terlalu sering. Misalnya bila dalam setahun pemilih harus memilih berkali-kali sehingga mereka bosan.
Contohnya bila dalam waktu berdekatan, pemilih harus memilih dalam pemilihan walikota, pemilihan babak kedua walikota, pemilihan dewan, pemilihan presiden dan seterusnya.Alasan kedua adalah bisa pemilih kecewa akan hasil pemilihan sebelumnya. Ini bisa karena pemenang pemilihan mengingkari janjinya sehingga mengecewakan pendukungnya.
Misalnya ketika dalam suatu pemilihan dipilih gubernur yang menjanjikan pemberantasan korupsi, namun setelah menjabat gubernur tersebut malah terlibat korupsi.
Hal ini akan mengakibatkan para pemilih kecewa dan menganggap pilihanya tidak bermanfaat. Akibatnya mereka akan menjadi malas untuk memilih pada pemilihan berikutnya.Akibat dari voter fatigue ini bisa dirasakan dari voter turnout atau kehadiran pemilih yang rendah.
Untuk mengatasi hal ini bisa dilakukan dengan pendidikan pemilih bahwa suara mereka sangat penting. Juga perlu dilakukan pemudahan bagi pemilih dalam menjalankan haknnya. Misalnya dengan memberi hari libur saat pemilihan agar banyak pemilih yang menuju tempat pengutan suara dan menjalankan haknya.
Saya akan menjawab dengan dua tipe jawaban:
Jawaban pendek:
Partisipasi politik warga negara dalam kegiatan Pemilihan Kepala Daerah cenderung menurun karena terjadinya voter vatigue atau kelelahan pemilih.
Penyebabnya bisa karena pemilih terlalu sering harus memilih dalam waktu yang berdekatan atau karena pemilih kecewa akan hasil pemilihan sebelumnya, misalnya jika calon yang menang pemilihan ternyata tidak menepati janjinya.
Jawaban panjang:
Voter fatigue atau kelelahan pemilih adalah fenomena yang terjadi di beberapa negara dimana pemilih di negara tersebut makin lama makin berkurang partisipasinya dalam pemilihan.Ada beberapa hal yang mengakibatkan hal ini.
Pertama adalah pemilihan yang terlalu sering. Misalnya bila dalam setahun pemilih harus memilih berkali-kali sehingga mereka bosan.
Contohnya bila dalam waktu berdekatan, pemilih harus memilih dalam pemilihan walikota, pemilihan babak kedua walikota, pemilihan dewan, pemilihan presiden dan seterusnya.Alasan kedua adalah bisa pemilih kecewa akan hasil pemilihan sebelumnya. Ini bisa karena pemenang pemilihan mengingkari janjinya sehingga mengecewakan pendukungnya.
Misalnya ketika dalam suatu pemilihan dipilih gubernur yang menjanjikan pemberantasan korupsi, namun setelah menjabat gubernur tersebut malah terlibat korupsi.
Hal ini akan mengakibatkan para pemilih kecewa dan menganggap pilihanya tidak bermanfaat. Akibatnya mereka akan menjadi malas untuk memilih pada pemilihan berikutnya.Akibat dari voter fatigue ini bisa dirasakan dari voter turnout atau kehadiran pemilih yang rendah.
Untuk mengatasi hal ini bisa dilakukan dengan pendidikan pemilih bahwa suara mereka sangat penting. Juga perlu dilakukan pemudahan bagi pemilih dalam menjalankan haknnya. Misalnya dengan memberi hari libur saat pemilihan agar banyak pemilih yang menuju tempat pengutan suara dan menjalankan haknya.