Jika metil oranye digunakan sebagai indikator untuk titrasi 20 mL HCl 0,1 M dengan NaOH 0,100 M ,berapa mililiter sebelum titik ekuivalen dicapai warna indikator berubah
Jika metil oranye digunakan sebagai indikator untuk titrasi 20 mL HCl 0,1 M dengan NaOH 0,100 M, Volume NaOH sebelum titik ekuivalen dicapai warna indikator berubah adalah 20 mL.
Penyelesaian Soal :
Diketahui : V HCl = 20 mL
[HCl] = 0,1 M
[NaOH] = 0,1 M
Ditanya : V NaOH ?
Jawab :
V₁ × M₁ = V₂ × M₂
20 mL × 0,1 M = V₂ × 0,1 M
V₂ = 2/ 0,1 mL
V₂ = 20 mL
∴ Kesimpulan Volume NaOH yang diperlukan adalah 20 mL.
Pembahasan :
Pengertian Molaritas (M)
Konsentrasi merupakan jumlah zat terlarut yang ada terhadap jumlah pelarut tertentu atau terhadap jumlah larutan tertentu. (diasumsikan zat terlarut berwujud cair atau padat, sedangkan pelarutnya berwujud cair) Konsentrasi dapat diungkapkan dengan beragam cara, salah satunya yang paling sering dipakai, dan memang akan kita gunakan sekarang ini adalah Molaritas (M), atau konsentrasi molar. Molaritas adalah jumlah mol terlarut setiap liter larutan. Atau bias diungkapkan dengan rumus:
M = n/V
Keterangan : M = konsentrasi zat
n = mol zat terlarut
V = volume larutan (L)
Pengenceran
Proses pengenceran adalah proses yang dilakukan dengan mencampurkan pelarut yang lebih ukurannya dari suatu zat yang dilarutkannya. engenceran pada prinsipnya hanya menambahkan pelarut saja, sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran. Dengan kata lain jumlah mmol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mmol zat terlarut sesudah penegenceran atau jumlah massa zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah massa zat terlarut sesudah pengenceran.
Rumus :
V₁ × M₁ = V₂ × M₂
Keterangan :
M₁ = Molaritas larutan sebelum pelarutan/pengenceran
Normalitas adalah besaran yang menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam tiap satuan volume larutan. Satuan normalitas adalah normal (N) yang sama dengan mol ekivalen/liter. Rumus normalitas larutan adalah sebagai berikut :
N = (n/V) × e
Ket : N = normalitas
n = mol
e = ekivalen
V = volume (Liter)
Untuk asam, 1 mol ekivalen sebanding dengan 1 mol ion H⁺
Untuk basa, 1 mol ekivalen sebanding dengan 1 mol ion OH⁻
Molalitas (m)
Molalitas berbeda dengan molaritas, molalitas sendiri adalah jumlah dari mol zat terlarut tiap seribu gram pelarut. Untuk menentukan molalitas suatu zat diperlukan rumus :
molalitas (m) =
Molaritas Untuk Massa dalam Persen
Rumus lain yang kalian bisa gunakan untuk mencari molaritas suatu larutan bila yang kalian tahu bukanlah massa zat terlarut berbentuk larutan juga maka kalian bisa gunakan rumus molaritas dibawah ini, yaitu sebagai berikut :
Verified answer
Jawab :
Jika metil oranye digunakan sebagai indikator untuk titrasi 20 mL HCl 0,1 M dengan NaOH 0,100 M, Volume NaOH sebelum titik ekuivalen dicapai warna indikator berubah adalah 20 mL.
Penyelesaian Soal :
Diketahui : V HCl = 20 mL
[HCl] = 0,1 M
[NaOH] = 0,1 M
Ditanya : V NaOH ?
Jawab :
V₁ × M₁ = V₂ × M₂
20 mL × 0,1 M = V₂ × 0,1 M
V₂ = 2/ 0,1 mL
V₂ = 20 mL
∴ Kesimpulan Volume NaOH yang diperlukan adalah 20 mL.
Pembahasan :
Pengertian Molaritas (M)
Konsentrasi merupakan jumlah zat terlarut yang ada terhadap jumlah pelarut tertentu atau terhadap jumlah larutan tertentu. (diasumsikan zat terlarut berwujud cair atau padat, sedangkan pelarutnya berwujud cair) Konsentrasi dapat diungkapkan dengan beragam cara, salah satunya yang paling sering dipakai, dan memang akan kita gunakan sekarang ini adalah Molaritas (M), atau konsentrasi molar. Molaritas adalah jumlah mol terlarut setiap liter larutan. Atau bias diungkapkan dengan rumus:
M = n/V
Keterangan : M = konsentrasi zat
n = mol zat terlarut
V = volume larutan (L)
Pengenceran
Proses pengenceran adalah proses yang dilakukan dengan mencampurkan pelarut yang lebih ukurannya dari suatu zat yang dilarutkannya. engenceran pada prinsipnya hanya menambahkan pelarut saja, sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran. Dengan kata lain jumlah mmol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mmol zat terlarut sesudah penegenceran atau jumlah massa zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah massa zat terlarut sesudah pengenceran.
Rumus :
V₁ × M₁ = V₂ × M₂
Keterangan :
M₁ = Molaritas larutan sebelum pelarutan/pengenceran
V₁ = Volume larutan sebelum pelarutan/pengenceran
M₂ = Molaritas larutan sesudah pelarutan/pengenceran
V₂ = Volume Molaritas larutan sesudah pelarutan/pengenceran
Normalitas Larutan (N)
Normalitas adalah besaran yang menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam tiap satuan volume larutan. Satuan normalitas adalah normal (N) yang sama dengan mol ekivalen/liter. Rumus normalitas larutan adalah sebagai berikut :
N = (n/V) × e
Ket : N = normalitas
n = mol
e = ekivalen
V = volume (Liter)
Molalitas (m)
Molalitas berbeda dengan molaritas, molalitas sendiri adalah jumlah dari mol zat terlarut tiap seribu gram pelarut. Untuk menentukan molalitas suatu zat diperlukan rumus :
molalitas (m) =
Molaritas Untuk Massa dalam Persen
Rumus lain yang kalian bisa gunakan untuk mencari molaritas suatu larutan bila yang kalian tahu bukanlah massa zat terlarut berbentuk larutan juga maka kalian bisa gunakan rumus molaritas dibawah ini, yaitu sebagai berikut :
M = (massa jenis x % massa x 10) / Mr
Pelajari lebih lanjut :
materi tentang contoh soal pengenceran brainly.co.id/tugas/21621974
materi tentang contoh soal pengenceran brainly.co.id/tugas/21583884
materi tentang contoh soal pH asam Basa brainly.co.id/tugas/21126249
materi tentang contoh soal pengenceran brainly.co.id/tugas/14556514
materi tentang contoh soal pengenceran brainly.co.id/tugas/5666217
materi tentang contoh soal pengenceran brainly.co.id/tugas/7971315
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Detail jawaban :
Kelas : 11
Mapel : Kimia
Bab : 9
Kode : 11.7.9
Kata Kunci : pengenceran, titrasi