Titrasi asam basa merupakan reaksi asam dan basa dengan prinsip penetralan. Asam dan basa bereaksi menghasilkan air. Jumlah asam dan basa yang bereaksi akan menentukan pH larutan yang terbentul. Campuran asam dan basa memungkinkan larutan membentuk campuran netral, sistem penyangga maupun hidrolisis garam.
Reaksi antara asam dengan basa membentuk campuran yang bersifat asam, basa maupun netral sesuai dengan jumlah mol masing masing.
Larutan buffer atau larutan penyangga merupakan larutan yang dapat mempertahankan pH, yaitu pH-nya tidak mudah berubah dengan penambahan sedikit asam, sedikit basa, atau air. Larutan penyangga disebut juga dengan larutan buffer atau dapar. Larutan penyangga dibuat dengan cara mencampurkan asam lemah dengan garamnya atau basa lemah dengan garamnya.
Larutan penyangga dapat dibedakan menjadi dua , yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Larutan penyangga yang besifat asam dibuat dari campuran asam lemah dengan basa konjugasinya. Larutan penyangga absa dibuat dengan mencampurkan basa lemah dengan asam konjugasinya. Asam konjugasi atau basa konjugasi disebut juga dengan garamnya.
Prinsip kerja larutan penyangga adalah :
jika ke dalam larutan yang berisi campuran asam lemah dengan garamnya dimasukkan sedikit asam kuat, asam kuat akan bereaksi dengan garamnya sehingga asam kuat akan diubah menjadi garam (bersifat netral) dan asam lemah. Pengaruh asam kuat menjadi sangat kecil.
jika ke dalam larutan penyangga yang berisi campuran asam lemah dengan garamnya dimasukkan sedikit basa kuat, basa kuat akan bereaksi dengan asam lemah membentuk garamnya. pengaruh basa kuat menjadi sangat kecil
jika ke dalam larutan penyangga yang berisi campuran basa lemah dan garamnya dimasukkan asam kuat atau basa kuat. Basa lemah yang ada akan menyangga larutan jika ke dalamnya dimasukkan sedikit asam kuat. Garam akan menyangga larutan jika ke dalamnya dimasukkan sedikit basa kuat.
Hidrolisis berasal dari kata hydro dan lisis. Hidro artinya air, sedangkan lisis artinya penguraian. Sehingga, hidrolisis adalah reaksi penguraian dalam air. Hidrolisis terjadi pada garam, yaitu reaksi penguraian garam dalam air membentuk ion positif dan ion negatif. Ion - ion tersebut akan bereaksi dengan air membentuk asam (H₃O⁺) dan basa (OH⁻) asalnya. Berdasarkan jenis asam dan basa pembentuknya, jenis garam dibedakan menjadi empat, yaitu :
Garam dari asam kuat dan basa kuat. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak bereaksi dengan air atau tidak terhidrolisis. Harga [H⁺] dan [OH⁻] dalam air tidak berubah dengan adanya garam, sehingga pH tetap sama dengan pH air murni (pH = 7). Larutan garam ini bersifat netral.
Garam dari asam lemah dan basa kuat. Garam dari asam lemah dan basa kuat akan mengalami hidrolisis sebagian atau hidrolisis parsial. Pelarutan garam ini menyebabkan berkurangnya ion [H⁺] dan bertambahnya ion [OH⁻] dalam air sehingga menyebabkan larutan bersifat basa atau mempunyai pH > 7.
Garam dari asam kuat dan basa lemah. Garam dari asam kuat dan basa lemah akan mengalami hidrolisis sebagian atau hidrolisis parsial. Pelarutan garam ini menyebabkan berkurangnya ion [OH⁻] dan bertambahnya ion [H⁺] dalam air sehingga menyebabkan larutan bersifat asam atau mempunyai pH < 7.
Garam dari asam lemah dan basa lemah. Garam jenis ini mengalami hidrolisis total atau hidrolisis sempurna. Hidrolisis total adalah peristiwa hidrolisis dari sleuruh garam., baik ion positif maupun ion negatifnya membentuk basa dan asamnya kembali. Harga pH larutan garam jenis ini tidak tegantung pada konsentrasi garamnya, tetapi tergantung pada harga Ka dan Kb. Adapun ketentuannya sebagai berikut :
Jika Ka = Kb, larutan garam bersifat netral atau mempunyai pH = 7
Jika Ka > Kb, larutan garam bersifat asam atau mempunyai pH < 7
Jika Ka < Kb, larutan garam bersifat basa atau mempunyai pH > 7
Verified answer
Jawaban:
pH campuran = 7 (larutan netral)
Penjelasan:
Titrasi asam basa merupakan reaksi asam dan basa dengan prinsip penetralan. Asam dan basa bereaksi menghasilkan air. Jumlah asam dan basa yang bereaksi akan menentukan pH larutan yang terbentul. Campuran asam dan basa memungkinkan larutan membentuk campuran netral, sistem penyangga maupun hidrolisis garam.
Reaksi antara asam dengan basa membentuk campuran yang bersifat asam, basa maupun netral sesuai dengan jumlah mol masing masing.
Larutan buffer atau larutan penyangga merupakan larutan yang dapat mempertahankan pH, yaitu pH-nya tidak mudah berubah dengan penambahan sedikit asam, sedikit basa, atau air. Larutan penyangga disebut juga dengan larutan buffer atau dapar. Larutan penyangga dibuat dengan cara mencampurkan asam lemah dengan garamnya atau basa lemah dengan garamnya.
Larutan penyangga dapat dibedakan menjadi dua , yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Larutan penyangga yang besifat asam dibuat dari campuran asam lemah dengan basa konjugasinya. Larutan penyangga absa dibuat dengan mencampurkan basa lemah dengan asam konjugasinya. Asam konjugasi atau basa konjugasi disebut juga dengan garamnya.
Prinsip kerja larutan penyangga adalah :
Hidrolisis berasal dari kata hydro dan lisis. Hidro artinya air, sedangkan lisis artinya penguraian. Sehingga, hidrolisis adalah reaksi penguraian dalam air. Hidrolisis terjadi pada garam, yaitu reaksi penguraian garam dalam air membentuk ion positif dan ion negatif. Ion - ion tersebut akan bereaksi dengan air membentuk asam (H₃O⁺) dan basa (OH⁻) asalnya. Berdasarkan jenis asam dan basa pembentuknya, jenis garam dibedakan menjadi empat, yaitu :
Jika Ka = Kb, larutan garam bersifat netral atau mempunyai pH = 7
Jika Ka > Kb, larutan garam bersifat asam atau mempunyai pH < 7
Jika Ka < Kb, larutan garam bersifat basa atau mempunyai pH > 7
Pelajari lebih lanjut
1. Materi tentang larutan penyangga brainly.co.id/tugas/10353165
2. Materi tentang penyangga asam brainly.co.id/tugas/54871
3. Materi tentang penyangga basa brainly.co.id/tugas/14443221
-----------------------------
Detil jawaban
Kelas: XI
Mapel: Kimia
Bab: Titrasi Asam Basa
Kode: 11.7.9
Kata Kunci: buffer, penyangga, asam, basa, garam