1. Karena pada saat demokrasi terpimpin kekuasaan hanya terpusat kepada Presiden. Akhirnya, Presiden memiliki legalitas untuk menjalankan kewenangannya secara absolut dan pemerintahan menjadi otoriter. Akibatnya, peranan partai menjadi berkurang dan tersisihkan.
2. Karena pada era itu, Presiden menggabungkan kelompok nasionalis, agama, dan komunis / nasakom.
3. Setelah merdeka, Belanda mengakui bahwa Indonesia adalah tanah milik Belanda yang sebelumnya dicuri oleh Jepang. Jadi ketika Indonesia sudah merdeka, Belanda memiliki keinginan untuk kembali menjajah Indonesia.
Dalam KMB, Belanda setuju untuk meninggalkan seluruh wilayah Indonesia, kecuali Papua (akan dikembalikan 2 tahun kemudian) karena Papua dianggap pulau yang amat sangat kaya.
Verified answer
1. Karena pada saat demokrasi terpimpin kekuasaan hanya terpusat kepada Presiden. Akhirnya, Presiden memiliki legalitas untuk menjalankan kewenangannya secara absolut dan pemerintahan menjadi otoriter. Akibatnya, peranan partai menjadi berkurang dan tersisihkan.2. Karena pada era itu, Presiden menggabungkan kelompok nasionalis, agama, dan komunis / nasakom.
3. Setelah merdeka, Belanda mengakui bahwa Indonesia adalah tanah milik Belanda yang sebelumnya dicuri oleh Jepang. Jadi ketika Indonesia sudah merdeka, Belanda memiliki keinginan untuk kembali menjajah Indonesia.
Dalam KMB, Belanda setuju untuk meninggalkan seluruh wilayah Indonesia, kecuali Papua (akan dikembalikan 2 tahun kemudian) karena Papua dianggap pulau yang amat sangat kaya.