Apakah yang hendak disampaikan oleh pengarang puisi di bawah ini?
Tentang mati
Mungkinkah mati itu tidur, bila hidup hanyalah mimpi,
dan gambaran bahagia luput seperti hantu berlalu?
Segala kesenangan fana seakan-akan khayali.
betapa pun, hemat kita: matilah terperih antara pilu
Alangkah anehnya: insan haru mengembarai bumi.
Dan walau hidup serba sengsara, namun masih saja
Setia di jalannya keras dan tak ayal berani sendiri
menatap bencana nanti, yang hakikatnya bangun belaka
Tentang mati
Mungkinkah mati itu tidur, bila hidup hanyalah mimpi,
dan gambaran bahagia luput seperti hantu berlalu?
Segala kesenangan fana seakan-akan khayali.
betapa pun, hemat kita: matilah terperih antara pilu
Alangkah anehnya: insan haru mengembarai bumi.
Dan walau hidup serba sengsara, namun masih saja
Setia di jalannya keras dan tak ayal berani sendiri
menatap bencana nanti, yang hakikatnya bangun belaka
mungkin pesan dari bait ini adalah kesenangan duniawi itu hanyalah sementara.
2. .Dan walau hidup serba sengsara, namun masih saja
Setia di jalannya keras dan tak ayal berani sendiri
menatap bencana nanti, yang hakikatnya bangun belaka
pesannya : hidup walaupun sengsara tetaplah menjalaninya dengan sekut tenaga, tak peduli rintangan yang akan dihadapi nantinya.