Di pihak lain, jika globalisasi itu memberi pengaruh hal-hal, nilai dan praktek, yang positif, maka seharusnya menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia untuk mampu menyerapnya, terutama sekali hal-hal yang tidak mengalai benturan dengan budaya local maupun nasional, terutama sekali nilai agama. Dengan kata lain, bagaimana agar nilai-nilai positif yang ada di Barat atau bahkan di belahan Negara lain, dapat masuk ke bangsa kita dan dapat pula dipraktekan di tengah-tengah masyarakat kita, seperti budaya disiplin, kebersihan, tanggungjawab, penghargaan untuk orang lain, dan sejenisnya. Disinilah seharusnya agama mampu menyaring, yang baik dapat diikuti dan yang jelek harus dihindari.
Lebih dari itu, bagaimana kita mampu memberikan pendidikan kepada anak-anak bangsa kita agar mereka tahu nilai yang negative mereka akan menghindarinya, bukan meniru. Sebaliknya, ketika mereka mengetahui nilai-nilai yang positif dan bermanfaat untuk bangsanya, mereka akan meniru dan mengadopsinya, bukan malah menghindarinya.
Sebagai Tantangan
Di pihak lain, jika globalisasi itu memberi pengaruh hal-hal, nilai dan praktek, yang positif, maka seharusnya menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia untuk mampu menyerapnya, terutama sekali hal-hal yang tidak mengalai benturan dengan budaya local maupun nasional, terutama sekali nilai agama. Dengan kata lain, bagaimana agar nilai-nilai positif yang ada di Barat atau bahkan di belahan Negara lain, dapat masuk ke bangsa kita dan dapat pula dipraktekan di tengah-tengah masyarakat kita, seperti budaya disiplin, kebersihan, tanggungjawab, penghargaan untuk orang lain, dan sejenisnya. Disinilah seharusnya agama mampu menyaring, yang baik dapat diikuti dan yang jelek harus dihindari.
Lebih dari itu, bagaimana kita mampu memberikan pendidikan kepada anak-anak bangsa kita agar mereka tahu nilai yang negative mereka akan menghindarinya, bukan meniru. Sebaliknya, ketika mereka mengetahui nilai-nilai yang positif dan bermanfaat untuk bangsanya, mereka akan meniru dan mengadopsinya, bukan malah menghindarinya.