1. Tekanan uap jenuh air murni pada suhu 30°C adalah 31,8 mm Hg. Jika fraksi mol air 0,6, maka penurunan tekananuap jenuh larutan tersebut adalah.... a. 3,18 mm Hg b. 9,54 mm Hg c. 12,72 mm Hg d. 19,08 mm Hg e. 25,44 mm Hg
2. Larutan manakah di bawah ini yang mempunyai isotonik dengan larutan 0,6 molal
3. Pasangan larutan di bawah ini yang mempunyai jumlah partikel sama banyak adalah... dengan dengan dengan dengan
Tolong jawab pakai caranya juga ya.. Terima Kasih
hakimiumKelas : XII Pelajaran : Kimia Kategori : Sifat Koligatif Kata Kunci : penurunan tekanan uap jenuh larutan, tekanan osmotik, isotonik, jumlah partikel, elektrolit, non elektrolit
Penyelesaian
[Soal-1] Penurunan tekanan uap larutan
Diketahui Fraksi mol pelarut air Xp = 0,6 p₀ = 31,8 mmHg (pada suhu 30°C) Ditanya Δp Jawab Siapkan fraksi mol zat terlarut Xt = 1 - Xp Xt = 1 - 0,6 Xt = 0,4 Selanjutnya menghitung penurunan tekanan uap jenuh larutan Δp = (Xt)(p₀) Δp = (0,4)(31,8) ∴ Δp = 12,72 mmHg
[Soal-2] Tekanan osmotik
⇒ Zat-zat yang memiliki sifat saling isotonik memiliki tekanan osmotik yang sama ditandai dengan jumlah zat yang sama ⇒ Jumlah zat elektrolit harus dikalikan dengan faktor van't Hoff Hitung jumlah zat berikut: (a) NaNO₃ 0,6 molal NaNO₃ → Na⁺ + NO₃⁻, terdapat n = 2 ion Sebagai elektrolit kuat, derajat ionisasi α = 1, sehingga faktor van't Hoff (i) tepat sama dengan jumlah ion. Sehingga jumlah zat NaNO₃ adalah 2 x 0,6 = 1,2 molal (b) K₂SO₄ 0,3 molal K₂SO₄ → 2K⁺ + SO₄²⁻, terdapat n = 3 ion Termasuk elektrolit kuat, sehingga jumlah zat K₂SO₄ adalah 3 x 0,3 = 0,9 molal (c) Al₂(SO₄)₃ 0,1 molal Al₂(SO₄)₃ → 2Al³⁺ + 3SO₄²⁻, terdapat n = 5 ion Dianggap mendekati elektrolit kuat dengan α mendekati 1, sehingga jumlah zat Al₂(SO₄)₃ adalah 5 x 0,1 = 0,5 molal (d) AlCl₃ 0,15 molal AlCl₃ → Al³⁺ + 3Cl⁻, terdapat n = 4 ion Dianggap mendekati elektrolit kuat dengan α mendekati 1, sehingga jumlah zat AlCl₃ adalah 4 x 0,15 = 0,6 molal (e) CO(NH₂)₂ 0,2 molal Urea termasuk non elektrolit, jumlah zat tetap sebesar 0,2 molal
Dari uraian di atas, AlCl₃ 0,15 molal bersifat isotonik dengan C₆H₁₂O₆ 0,6 molal karena jumlah zat yang sama
[Soal-3] Menyelidiki jumlah partikel yang sama
(1) KBr termasuk elektrolit kuat dengan i = n = 2 sesuai jumlah ion. Jumlah zat 0,3 M KBr adalah 2 x 0,3 = 0,6 M. Urea CO(NH₂)₂ termasuk non elektrolit, jumlah zat tetap 0,2 M Kesimpulan: jumlah partikel 0,3 M KBr lebih besar dari 0,2 M urea
(2) BaCl₂ termasuk elektrolit kuat dengan i = n = 3 sesuai jumlah ion. Jumlah zat 0,1 M BaCl₂ adalah 3 x 0,1 = 0,3 M. KCl termasuk elektrolit kuat dengan i = n = 2 sesuai jumlah ion. Jumlah zat 0,15 M KCl adalah 2 x 0,15 = 0,3 M. Kesimpulan: jumlah partikel 0,1 M BaCl₂ tepat sama dengan 0,15 M KCl
(3) Glukosa C₆H₁₂O₆ dan sukrosa C₁₂H₂₂O₁₁ termasuk non elektrolit, sehingga jumlah zat tetap, yakni 0,2 M glukosa dan 0,1 M sukrosa. Kesimpulan: jumlah partikel 0,2 M glukosa lebih besar dari 0,1 M sukrosa
(4) Perhatikan ionisasi berikut ini: Ca(OH)₂ → Ca²⁺ + 2OH⁻ , terdapat 3 ion (NH₄)₂SO₄ → 2NH₄⁺ + SO₄²⁻, terdapat 3 ion Meskipun jumlah ion sama, tetapi Ca(OH)₂ merupakan elektrolit kuat dengan i = n = 3, sehingga jumlah zatnya 3 x 0,1 M = 0,3 M. Sedangkan (NH₄)₂SO₄ adalah garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah dengan α < 1, sehingga jumlah zatnya lebih kecil dari Ca(OH)₂ pada konsentrasi yang sama. Kesimpulan: jumlah partikel 0,1 M Ca(OH)₂ lebih besar dari 0,1 M (NH₄)₂SO₄
Pelajaran : Kimia
Kategori : Sifat Koligatif
Kata Kunci : penurunan tekanan uap jenuh larutan, tekanan osmotik, isotonik, jumlah partikel, elektrolit, non elektrolit
Penyelesaian
[Soal-1] Penurunan tekanan uap larutan
Diketahui
Fraksi mol pelarut air Xp = 0,6
p₀ = 31,8 mmHg (pada suhu 30°C)
Ditanya
Δp
Jawab
Siapkan fraksi mol zat terlarut Xt = 1 - Xp
Xt = 1 - 0,6
Xt = 0,4
Selanjutnya menghitung penurunan tekanan uap jenuh larutan
Δp = (Xt)(p₀)
Δp = (0,4)(31,8)
∴ Δp = 12,72 mmHg
[Soal-2] Tekanan osmotik
⇒ Zat-zat yang memiliki sifat saling isotonik memiliki tekanan osmotik yang sama ditandai dengan jumlah zat yang sama
⇒ Jumlah zat elektrolit harus dikalikan dengan faktor van't Hoff
Hitung jumlah zat berikut:
(a) NaNO₃ 0,6 molal
NaNO₃ → Na⁺ + NO₃⁻, terdapat n = 2 ion
Sebagai elektrolit kuat, derajat ionisasi α = 1, sehingga faktor van't Hoff (i) tepat sama dengan jumlah ion.
Sehingga jumlah zat NaNO₃ adalah 2 x 0,6 = 1,2 molal
(b) K₂SO₄ 0,3 molal
K₂SO₄ → 2K⁺ + SO₄²⁻, terdapat n = 3 ion
Termasuk elektrolit kuat, sehingga jumlah zat K₂SO₄ adalah 3 x 0,3 = 0,9 molal
(c) Al₂(SO₄)₃ 0,1 molal
Al₂(SO₄)₃ → 2Al³⁺ + 3SO₄²⁻, terdapat n = 5 ion
Dianggap mendekati elektrolit kuat dengan α mendekati 1, sehingga jumlah zat Al₂(SO₄)₃ adalah 5 x 0,1 = 0,5 molal
(d) AlCl₃ 0,15 molal
AlCl₃ → Al³⁺ + 3Cl⁻, terdapat n = 4 ion
Dianggap mendekati elektrolit kuat dengan α mendekati 1, sehingga jumlah zat AlCl₃ adalah 4 x 0,15 = 0,6 molal
(e) CO(NH₂)₂ 0,2 molal
Urea termasuk non elektrolit, jumlah zat tetap sebesar 0,2 molal
Dari uraian di atas, AlCl₃ 0,15 molal bersifat isotonik dengan C₆H₁₂O₆ 0,6 molal karena jumlah zat yang sama
[Soal-3] Menyelidiki jumlah partikel yang sama
(1)
KBr termasuk elektrolit kuat dengan i = n = 2 sesuai jumlah ion.
Jumlah zat 0,3 M KBr adalah 2 x 0,3 = 0,6 M.
Urea CO(NH₂)₂ termasuk non elektrolit, jumlah zat tetap 0,2 M
Kesimpulan: jumlah partikel 0,3 M KBr lebih besar dari 0,2 M urea
(2)
BaCl₂ termasuk elektrolit kuat dengan i = n = 3 sesuai jumlah ion.
Jumlah zat 0,1 M BaCl₂ adalah 3 x 0,1 = 0,3 M.
KCl termasuk elektrolit kuat dengan i = n = 2 sesuai jumlah ion.
Jumlah zat 0,15 M KCl adalah 2 x 0,15 = 0,3 M.
Kesimpulan: jumlah partikel 0,1 M BaCl₂ tepat sama dengan 0,15 M KCl
(3) Glukosa C₆H₁₂O₆ dan sukrosa C₁₂H₂₂O₁₁ termasuk non elektrolit, sehingga jumlah zat tetap, yakni 0,2 M glukosa dan 0,1 M sukrosa.
Kesimpulan: jumlah partikel 0,2 M glukosa lebih besar dari 0,1 M sukrosa
(4) Perhatikan ionisasi berikut ini:
Ca(OH)₂ → Ca²⁺ + 2OH⁻ , terdapat 3 ion
(NH₄)₂SO₄ → 2NH₄⁺ + SO₄²⁻, terdapat 3 ion
Meskipun jumlah ion sama, tetapi Ca(OH)₂ merupakan elektrolit kuat dengan i = n = 3, sehingga jumlah zatnya 3 x 0,1 M = 0,3 M.
Sedangkan (NH₄)₂SO₄ adalah garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah dengan α < 1, sehingga jumlah zatnya lebih kecil dari Ca(OH)₂ pada konsentrasi yang sama.
Kesimpulan: jumlah partikel 0,1 M Ca(OH)₂ lebih besar dari 0,1 M (NH₄)₂SO₄
Jawaban: pernyataan nomor (2)