Penamaan senyawa organik mengikuti aturan sistematis yang disebut sebagai nomenklatur IUPAC. Dalam nomenklatur IUPAC, penamaan senyawa didasarkan pada susunan atom-atom yang membentuk senyawa tersebut, sehingga urutan penamaan tidak selalu mengikuti urutan abjad.
Untuk senyawa alkana dengan rantai cabang yang lebih kompleks, urutan penamaan ditentukan berdasarkan urutan alfabet dalam kata yang mewakili rantai cabang tersebut. Misalnya, jika terdapat dua cabang pada rantai utama yang dihubungkan pada atom karbon yang sama, maka cabang yang diwakili oleh kata yang lebih awal dalam alfabet diberi nomor lebih rendah daripada cabang yang diwakili oleh kata yang lebih belakang dalam alfabet.
Dalam kasus tertier-butil dan etil, meskipun huruf "e" dalam kata "ethyl" terletak sebelum huruf "t" dalam kata "tert-butyl" dalam urutan abjad, namun dalam nomenklatur IUPAC, teritier-butil didahulukan penamaannya dibandingkan dengan etil. Hal ini karena struktur tertier-butil lebih kompleks dibandingkan dengan etil, dan atom karbon yang terikat ke gugus tertier-butil diberi nomor atom karbon yang lebih rendah dalam rantai utama daripada atom karbon yang terikat ke gugus etil.
Dalam nomenklatur IUPAC, prioritas penamaan diberikan pada susunan atom-atom yang membentuk senyawa, sehingga urutan alfabet dalam penamaan tidak selalu mengikuti urutan abjad.
Penamaan senyawa organik mengikuti aturan sistematis yang disebut sebagai nomenklatur IUPAC. Dalam nomenklatur IUPAC, penamaan senyawa didasarkan pada susunan atom-atom yang membentuk senyawa tersebut, sehingga urutan penamaan tidak selalu mengikuti urutan abjad.
Untuk senyawa alkana dengan rantai cabang yang lebih kompleks, urutan penamaan ditentukan berdasarkan urutan alfabet dalam kata yang mewakili rantai cabang tersebut. Misalnya, jika terdapat dua cabang pada rantai utama yang dihubungkan pada atom karbon yang sama, maka cabang yang diwakili oleh kata yang lebih awal dalam alfabet diberi nomor lebih rendah daripada cabang yang diwakili oleh kata yang lebih belakang dalam alfabet.
Dalam kasus tertier-butil dan etil, meskipun huruf "e" dalam kata "ethyl" terletak sebelum huruf "t" dalam kata "tert-butyl" dalam urutan abjad, namun dalam nomenklatur IUPAC, teritier-butil didahulukan penamaannya dibandingkan dengan etil. Hal ini karena struktur tertier-butil lebih kompleks dibandingkan dengan etil, dan atom karbon yang terikat ke gugus tertier-butil diberi nomor atom karbon yang lebih rendah dalam rantai utama daripada atom karbon yang terikat ke gugus etil.
Dalam nomenklatur IUPAC, prioritas penamaan diberikan pada susunan atom-atom yang membentuk senyawa, sehingga urutan alfabet dalam penamaan tidak selalu mengikuti urutan abjad.
Semoga membantu.