sherinahartiSetelah cukup lama tinggal dengan majikannya, Paing ingin hidup mandiri. Paing : “ Saya merasa kita sudah harus hidup mandiri. Sudah cukup lama kita tinggal dengan majikan di bengkel mebel. “ Istri : “Saya juga sudah merasa gak enak, Kang, terlalu lama ikut di rumah majikanmu. Apa tidak sebaiknya kita hidup mandiri? “ Paing : “Kamu tidak keberatan jika kita hidup mandiri? “ Istri : “Tidak, Kang. Justru saya senang. “ Paing : “Baiklah. Nanti saya akan berbicara dengan majikan. Keesokan harinya. ” Istri : “Sudah jadi dibicarakan, Kang? ” Paing : “ Sudah. ” Istri : “ Bagaimana tanggapan Beliau? ”. Paing : “Agak keberatan, tapi saya sudah meyakinkan beliau. ” Istri : “ Syukurlah. ” Paing : “ Setelah kita keluar dari rumah majikan, kita harus melirik usaha apa yang bisa kita lakukan. “ Istri : “ Ya, Kang. Itu akan menjadikan kita lebih merdeka. ” Paing : “ Bagaimana jika kita gagal nanti? ” Istri : “Kita harus tetap berusaha, Kang. Kita percayakan kepada yang memberi hidup. Jangan mudah putus asa. ” Paing : “ Baiklah. ” Istri : “ Kang, usaha apa yang akan kita lakukan? “ Paing : “ Kemarin pagi, aku pergi kepasar dan melihat tukang becak dan sopir angkot kelaparan. Jadi, mungkin kita akan berdagang nasi uduk disekitar kawasan itu. Istri : “ Baiklah, Kang. Pagi sekali aku akan bangun dan menyiapkan semua keperluan dagangnya. ”