Tuliskan tiga macam jaringan primer yang ada di belakang titik tumbuh apikal
Black19
DOMINASI APIKAL Meristem adalah jaringan yang sel-selnya tetap bersifat embrional artinya mampu terus menerus membelah diri tak terbatas untuk menambah jumlah sel tubuh (Setjo, 2004). Sel penyusun meristem biasanya isodioometrik dan berdinding tipis serta realtif lebih kaya protoplas dibandingkan dengan sel-sel jaringan dewasa walaupun tidak menemukan kriteria umum secara morfologis untuk membedakan sel meristem dan sel jaringan dewasa yang belum mengalami spesialisasi. Kemungkinan sl-sel meristematik yang besar atau suatu sel inisiasi, atau sel yang dekat dengan sel inisial makin besar makin banyak vakuolanya. Pada permulaan perkembangan lembaga, semua sel membelah terus tetapipada pertemuan dan perkembangan selanjutnya pembelahan sel dan pertambahan jumlah sel menjadi terbts pada daerah yang sangat sedikit mengalami diferensiasi yaitu suatu jaringan yang tetap bersifat embrionik di dalam jaringan dan sel- selnya tetap mempunyai kemampuan membelah. Jaringan embrionik di dalam jaringan dewasa ini yang kita sebut jaringan meristem (Setjo, 2004). Berdasarkan posisi meristem pada tumbuhan meristem dibagi sebagai berikut (Setjo, 2004): 1. Meristem apikal, yang terdapat pada pucuk sumbu batang dan akar pokok serta cabangnya. 2. Meristem interkalar, yang terdapat diantara jaringan dewasa seperti jaringan pada pangkal ruas rumput-rumputan. 3. Meristem lateral, yang letaknya pararel dengan lingkaran organ tempat meristem tersebut ditemukan. Meristem apikal berasal dari organ lain tidak berasal dari embrio tetapi berasal dari jaringan sekunder yang sudah dewasa seperti meristem sekunder meskipun struktur dan fungsinya adalah meristem primer. Meristem apikal dibagi menjadi dua daerah penting yaitu: promeristem, prokambium dan meristem dasar yang dapat dibedakan. Promeristem akan menghasilkan sistem epidermal, meristem apikal daerah prokambium menghasilkan jaringan pengangkut primer dan meristem dasar akan membentuk jaringan dasar pada tumbuhan seperti parenkima dan sklerenkima dan korteks dan empulur serta kolenkima korteks. B. Pertumbuhan Tanaman dan Dominansi Apikal Pertumbuhan tanaman adalah suatu proses yang kompleks yang merupakan proses yang vital menyebabkan suatu perubahan yang tetap pada setiap tanmana atau bagiannya dipandang dari sudut ukuran, bentuk, berat dan volumenya. Pertumbuhan tanamna setidaknya menyangkut beberapa fase atau proses diantaranya (Anonim, 2008): 1. Fase pembentukan sel. 2. Fase perpanjangan dan pembesaran sel. 3. Fase diferensiasi sel. Di dalam pertumbuhan tanaman terdapat adanya dominansi pertumbuhan dibagian apeks atau ujung organ, yang disebut sebagian dominansi apikal. Dominansi apikal diartikan sebagai persaingan antara tunas pucuk dengan tunas lateral dalam hal pertumbuhan (Dahlia, 2001). Sedangkan menurut Chambell dominansi apikal merupakan konsentrasi pertumbuhan pada ujung tunas tumbuhan, dimana kuncup terminal secara parsial menghambat pertumbuhan kuncup aksilar. Dominansi apikal atau dominanis pucuk biasanya menandai pertumbuhan vegetatif tanaman yaitu pertumbuhan akar, batang dan daun. Dominansi apikal setidaknya berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan lateral. Selama masih ada tunas pucuk, pertumbuhan tunas lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk (Dahlai, 2001). Dominasi pucuk dapat dikurangi dengan memotong bagian pucuk tumbuhan yang akan mendorong pertumbuhan tunas lateral. C. Hormon Auksin Pendukung Dominansi Apikal Thimann dan Skoog menunjukkan bahwa dominanis apikal disebabkan oleh auksin yang didifusikan tunas pucuk ke bawah (polar) dan ditimbun pada tunas lateral, hal ini akna menghambat pertumbuhan tunas lateral karena konsentrasinya masih terlalu tinggi. Konsentrasi auksin yang tinggi ini akan menghambat pertumbuhan tunas lateral yang dekat dengan pucuk (Dahlia, 2001). Auksin diproduksi secara endogen pada bagian pucuk tanmana yang akna didistribusikan secara polar yag mampu menghambat pertumbuhan tunas lateral. Auksin adalah zat yang ditemukan pada ujung kara, batang, pembentukan bunga yang berfungsi untuk pengatur pembesaran sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin adalah hormon pertumbuhan pada semua jenis tanaman nama lain dari hormon ini adalah IAA atau Asam Indol Asetat. Hormon auksin ini terletak pada ujung batang dan ujung akar, fungsi dari hormon auksin ini adalah membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan baik pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat pematangan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah. Beberapa fungsi auksin lainnya (Anonim, 2008) - Perkecambahan biji Auksin akan mematahkan dormasi biji (biji tidak mau berkecambah) dan akan merangsang proses perkecambahan biji. Perendaman biji atau benih dengan auksin juga akna membentu menaikkan kualitas hasil panen.
tetap bersifat embrional artinya mampu
terus menerus membelah diri tak terbatas
untuk menambah jumlah sel tubuh (Setjo,
2004). Sel penyusun meristem biasanya
isodioometrik dan berdinding tipis serta realtif lebih kaya protoplas dibandingkan
dengan sel-sel jaringan dewasa walaupun
tidak menemukan kriteria umum secara
morfologis untuk membedakan sel
meristem dan sel jaringan dewasa yang
belum mengalami spesialisasi. Kemungkinan sl-sel meristematik yang
besar atau suatu sel inisiasi, atau sel yang
dekat dengan sel inisial makin besar
makin banyak vakuolanya. Pada permulaan perkembangan lembaga,
semua sel membelah terus tetapipada
pertemuan dan perkembangan selanjutnya
pembelahan sel dan pertambahan jumlah
sel menjadi terbts pada daerah yang
sangat sedikit mengalami diferensiasi yaitu suatu jaringan yang tetap bersifat
embrionik di dalam jaringan dan sel-
selnya tetap mempunyai kemampuan
membelah. Jaringan embrionik di dalam
jaringan dewasa ini yang kita sebut
jaringan meristem (Setjo, 2004). Berdasarkan posisi meristem pada
tumbuhan meristem dibagi sebagai berikut
(Setjo, 2004): 1. Meristem apikal, yang terdapat pada
pucuk sumbu batang dan akar pokok serta
cabangnya. 2. Meristem interkalar, yang terdapat
diantara jaringan dewasa seperti jaringan
pada pangkal ruas rumput-rumputan. 3. Meristem lateral, yang letaknya pararel
dengan lingkaran organ tempat meristem
tersebut ditemukan. Meristem apikal berasal dari organ lain
tidak berasal dari embrio tetapi berasal
dari jaringan sekunder yang sudah
dewasa seperti meristem sekunder
meskipun struktur dan fungsinya adalah
meristem primer. Meristem apikal dibagi menjadi dua daerah penting yaitu:
promeristem, prokambium dan meristem
dasar yang dapat dibedakan. Promeristem
akan menghasilkan sistem epidermal,
meristem apikal daerah prokambium
menghasilkan jaringan pengangkut primer dan meristem dasar akan membentuk
jaringan dasar pada tumbuhan seperti
parenkima dan sklerenkima dan korteks
dan empulur serta kolenkima korteks. B. Pertumbuhan Tanaman dan
Dominansi Apikal Pertumbuhan tanaman adalah suatu proses
yang kompleks yang merupakan proses
yang vital menyebabkan suatu perubahan
yang tetap pada setiap tanmana atau
bagiannya dipandang dari sudut ukuran,
bentuk, berat dan volumenya. Pertumbuhan tanamna setidaknya
menyangkut beberapa fase atau proses
diantaranya (Anonim, 2008): 1. Fase pembentukan sel. 2. Fase perpanjangan dan pembesaran sel. 3. Fase diferensiasi sel. Di dalam pertumbuhan tanaman terdapat
adanya dominansi pertumbuhan dibagian
apeks atau ujung organ, yang disebut
sebagian dominansi apikal. Dominansi
apikal diartikan sebagai persaingan antara
tunas pucuk dengan tunas lateral dalam hal pertumbuhan (Dahlia, 2001). Sedangkan
menurut Chambell dominansi apikal
merupakan konsentrasi pertumbuhan
pada ujung tunas tumbuhan, dimana
kuncup terminal secara parsial
menghambat pertumbuhan kuncup aksilar. Dominansi apikal atau dominanis pucuk
biasanya menandai pertumbuhan vegetatif
tanaman yaitu pertumbuhan akar, batang
dan daun. Dominansi apikal setidaknya
berpengaruh dalam menghambat
pertumbuhan lateral. Selama masih ada tunas pucuk, pertumbuhan tunas lateral
akan terhambat sampai jarak tertentu dari
pucuk (Dahlai, 2001). Dominasi pucuk dapat
dikurangi dengan memotong bagian pucuk
tumbuhan yang akan mendorong
pertumbuhan tunas lateral. C. Hormon Auksin Pendukung
Dominansi Apikal Thimann dan Skoog menunjukkan bahwa
dominanis apikal disebabkan oleh auksin
yang didifusikan tunas pucuk ke bawah
(polar) dan ditimbun pada tunas lateral, hal
ini akna menghambat pertumbuhan tunas
lateral karena konsentrasinya masih terlalu tinggi. Konsentrasi auksin yang
tinggi ini akan menghambat pertumbuhan
tunas lateral yang dekat dengan pucuk
(Dahlia, 2001). Auksin diproduksi secara
endogen pada bagian pucuk tanmana yang
akna didistribusikan secara polar yag mampu menghambat pertumbuhan tunas
lateral. Auksin adalah zat yang ditemukan pada
ujung kara, batang, pembentukan bunga
yang berfungsi untuk pengatur
pembesaran sel di daerah belakang
meristem ujung. Hormon auksin adalah
hormon pertumbuhan pada semua jenis tanaman nama lain dari hormon ini adalah
IAA atau Asam Indol Asetat. Hormon
auksin ini terletak pada ujung batang dan
ujung akar, fungsi dari hormon auksin ini
adalah membantu dalam proses
mempercepat pertumbuhan baik pertumbuhan akar maupun pertumbuhan
batang, mempercepat pematangan buah,
mengurangi jumlah biji dalam buah.
Beberapa fungsi auksin lainnya (Anonim,
2008) - Perkecambahan biji Auksin akan mematahkan dormasi biji (biji
tidak mau berkecambah) dan akan
merangsang proses perkecambahan biji.
Perendaman biji atau benih dengan auksin
juga akna membentu menaikkan kualitas
hasil panen.