firialmf
Nabi Daud a.s. adalah putra dari Yasa. Beliau masih keturunan Bani Israil. Kaum Bani Israil sudah tidak memiliki pemimpin sejak wafatnya Nabi Musa a.s. Ketika itu ada seorang Nabi Syamuel dan atas perintah nya diangkatlah seorang pemimpin bagi Bani Israil yaitu Thalut.
Dimasa itu terdapat seorang Raja yang kejam bernama Djalut. Lalu Thalut memimpin peperangan melawan Raja Djalut yang kejam dan Zalim itu. Ketika akan berperang Daud yang masih kecil itupun disuruh ayahnya pergi berperang bersama tiga saudaranya. Daud membawa lima buah batu kecil dan cambuk yang terbuat dari tali, dan dia tidak mau menggunakan pedang yang diberikan kepadanya.
Pasukan Thalut berangkat ke medan perang, ditengah perjalanan mereka harus melewati sebuah sungai. Thalut berkata "Wahai pasukanku jangan kamu minum air sungai itu". Namun banyak yang meminum air sungai. Mereka yang meminum tidak kuat dan takut pergi berperang, hanya mereka yang beriman dan mendengar nasehat Thalutlah yang berangkat.
Dengan gagah berani pasukan Thalut berperang melawan pasukan Raja Djalut. Dan Raja Djalut menentang berduel satu lawan satu, maka Daudlah yang muncul kedepan. Raja Djalut tertawa terbahak-bahak melihat anak kecil yang menentangnya. Daud melemparkan cambuknya yang biasa digunakannya untuk mengusir anjing atau binatang lainnya. Cambuknya melilit leher Raja Djalut, lalu Daud menarik cambuknya hingga Raja Djalut terplanting dari atas kudanya.
Dan Daud melemparkan batu yang sudah dipersiapkannya itu tepat mengenai kedua mata Raja Djalut hingga pecah. Daudpun mengambil pedang Raja Djalut yang terjatuh itu dan memenggal leher Raja Djalut, tamatlah riwayat Raja yang kejam dan zalim itu.
Pasukan Thalut bergembira dan terpesona akan keahlian Daud yang masih kecil itu, mereka mengangkat Daud beramai-ramai karena gembiranya.
Thalut menjadi Raja dan memerintah Bani Israil dengan bijaksana, dan setelah Raja Thalut meninggal dunia maka beliau digantikan oleh Nabi Daud a.s. yang kemudian menjadi Raja Bani Israil sekaligus diutus Allah untuk menjadi Rasul.
Beliau memimpin kaumnya dengan bijaksana dan damai, Allah s.w.t. telah pula memberikan beberapa mukjizat pada Nabi Daud a.s. yaitu suaranya yang sangat merdu. Jika beliau membaca zabur dengan nyanyian yang merdu, maka bagi orang yang sedang sakit dan mendengarkannya maka akan sembuhlah dia.
Dimasa itu terdapat seorang Raja yang kejam bernama Djalut. Lalu Thalut memimpin peperangan melawan Raja Djalut yang kejam dan Zalim itu. Ketika akan berperang Daud yang masih kecil itupun disuruh ayahnya pergi berperang bersama tiga saudaranya. Daud membawa lima buah batu kecil dan cambuk yang terbuat dari tali, dan dia tidak mau menggunakan pedang yang diberikan kepadanya.
Pasukan Thalut berangkat ke medan perang, ditengah perjalanan mereka harus melewati sebuah sungai. Thalut berkata "Wahai pasukanku jangan kamu minum air sungai itu". Namun banyak yang meminum air sungai. Mereka yang meminum tidak kuat dan takut pergi berperang, hanya mereka yang beriman dan mendengar nasehat Thalutlah yang berangkat.
Dengan gagah berani pasukan Thalut berperang melawan pasukan Raja Djalut. Dan Raja Djalut menentang berduel satu lawan satu, maka Daudlah yang muncul kedepan. Raja Djalut tertawa terbahak-bahak melihat anak kecil yang menentangnya. Daud melemparkan cambuknya yang biasa digunakannya untuk mengusir anjing atau binatang lainnya. Cambuknya melilit leher Raja Djalut, lalu Daud menarik cambuknya hingga Raja Djalut terplanting dari atas kudanya.
Dan Daud melemparkan batu yang sudah dipersiapkannya itu tepat mengenai kedua mata Raja Djalut hingga pecah. Daudpun mengambil pedang Raja Djalut yang terjatuh itu dan memenggal leher Raja Djalut, tamatlah riwayat Raja yang kejam dan zalim itu.
Pasukan Thalut bergembira dan terpesona akan keahlian Daud yang masih kecil itu, mereka mengangkat Daud beramai-ramai karena gembiranya.
Thalut menjadi Raja dan memerintah Bani Israil dengan bijaksana, dan setelah Raja Thalut meninggal dunia maka beliau digantikan oleh Nabi Daud a.s. yang kemudian menjadi Raja Bani Israil sekaligus diutus Allah untuk menjadi Rasul.
Beliau memimpin kaumnya dengan bijaksana dan damai, Allah s.w.t. telah pula memberikan beberapa mukjizat pada Nabi Daud a.s. yaitu suaranya yang sangat merdu. Jika beliau membaca zabur dengan nyanyian yang merdu, maka bagi orang yang sedang sakit dan mendengarkannya maka akan sembuhlah dia.