Kelompok masyarakat suku baduy dibagi menjadi dua kelompok masyarakat, yaitu kelompok baduy dalam atau kelompok tangtu dan kelompok baduy luar atau sering disebut kelompok masyarakat panamping
2. Bahasa
Suku baduy pada umumnya menggunakan bahasa dengan dialek sunda-banten sebagai alat komunikasi dengan masyarakat luar. Masyarakat suku baduy sebenarnya menegerti bahasa indonesia walaupun mereka tidak mendapatkan pengetahuan tersebut dari sekolah.
3. Kepercayaan Suku Baduy
Kepercayaan yang dianut oleh Suku Baduy atau masyarakat kanekes sendiri sering disebut dengan Sunda Wiwitan yang berdasarkan pada pemujaan nenek moyang (animisme), namun semakin berkembang dan dipengaruhi oleh agama lainnya seperti agama Islam, Budha dan Hindu. Namun inti dari kepercayaan itu sendiri ditunjukkan dengan ketentuan adat yang mutlak dengan adanya “pikukuh” ( kepatuhan) dengan konsep tidak ada perubahan sesedikit mungkin atau tanpa perubahan apapun.
4. Mata Pencaharian
Mata pencaharian masyarakat Baduy pada umumnya adalah bertani sebagaimana yang telah dilakukan selama ratusan tahun, maka mata pencaharian utama masyarakat Kanekes adalah bertani padi huma. Selain itu mereka juga mendapatkan penghasilan tambahan dari menjual buah-buahan yang mereka cari di hutan seperti durian dan asam keranji, serta madu hutan. dan menjual buah-buahan yang mereka dapatkan dari hutan.
5. Pakaian Suku Baduy
Pakaian suku baduy seperti halnya dengan kelompok masyarakatnya, setiap kelompok masyarakat sebnearnya memiliki pakainan adata yang sama akan tetapi dibedakan dengan warna yang dikenakan. Untuk busana yang dipakai di kalangan wanita Baduy dalam maupun Baduy Luar tidak terlalu menampakkan perbedaan yang mencolok. Model, potongan dan warna pakaian, kecuali baju adalah sama. Mereka mengenakan busana semacam sarung warna biru kehitam-hitaman dari tumit sampai dada.
Kelompok masyarakat suku baduy dibagi menjadi dua kelompok masyarakat, yaitu kelompok baduy dalam atau kelompok tangtu dan kelompok baduy luar atau sering disebut kelompok masyarakat panamping
2. Bahasa
Suku baduy pada umumnya menggunakan bahasa dengan dialek sunda-banten sebagai alat komunikasi dengan masyarakat luar. Masyarakat suku baduy sebenarnya menegerti bahasa indonesia walaupun mereka tidak mendapatkan pengetahuan tersebut dari sekolah.
3. Kepercayaan Suku Baduy
Kepercayaan yang dianut oleh Suku Baduy atau masyarakat kanekes sendiri sering disebut dengan Sunda Wiwitan yang berdasarkan pada pemujaan nenek moyang (animisme), namun semakin berkembang dan dipengaruhi oleh agama lainnya seperti agama Islam, Budha dan Hindu. Namun inti dari kepercayaan itu sendiri ditunjukkan dengan ketentuan adat yang mutlak dengan adanya “pikukuh” ( kepatuhan) dengan konsep tidak ada perubahan sesedikit mungkin atau tanpa perubahan apapun.
4. Mata Pencaharian
Mata pencaharian masyarakat Baduy pada umumnya adalah bertani sebagaimana yang telah dilakukan selama ratusan tahun, maka mata pencaharian utama masyarakat Kanekes adalah bertani padi huma. Selain itu mereka juga mendapatkan penghasilan tambahan dari menjual buah-buahan yang mereka cari di hutan seperti durian dan asam keranji, serta madu hutan. dan menjual buah-buahan yang mereka dapatkan dari hutan.
5. Pakaian Suku Baduy
Pakaian suku baduy seperti halnya dengan kelompok masyarakatnya, setiap kelompok masyarakat sebnearnya memiliki pakainan adata yang sama akan tetapi dibedakan dengan warna yang dikenakan. Untuk busana yang dipakai di kalangan wanita Baduy dalam maupun Baduy Luar tidak terlalu menampakkan perbedaan yang mencolok. Model, potongan dan warna pakaian, kecuali baju adalah sama. Mereka mengenakan busana semacam sarung warna biru kehitam-hitaman dari tumit sampai dada.
Semoga membantu :)
Kepercayaan suku baduy,mata pencarian,pakaian baduy,makanan khas baduy.
Maaf kalau salah
Maaf kalau sedikit