Tuhanku, WajahMu membayang di kota terbakar dan firmanMu terguris di atas ribuan kuburan yang dangkal
Anak menangis kehilangan bapa Tanah sepi kehilangan lelakinya Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia
Apabila malam turun nanti sempurnalah sudah warna dosa dan mesiu kembali lagi bicara Waktu itu, Tuhanku, perkenankan aku membunuh perkenankan aku menusukkan sangkurku
Malam dan wajahku adalah satu warna Dosa dan nafasku adalah satu udara. Tak ada lagi pilihan kecuali menyadari -biarpun bersama penyesalan-
larik larik puisi tersebut dibaca dengan nada a. putus asa b. khusyuk c. menderita d. pujian e. kagum
jawaban nya adalah b. khusyuk
Penjelasan:
maaf kalo salah ya
Khusyuk itu seperti sedang melamun seperti orang berdoa gitu