Akbarambaachlaass
Dialog Cerita Rakyat Betawi (Murtado Macan Kemayoran) Pada masa kompeni Belanda, hiduplah seorang pemuda bernama Murtado. Murtado merupakan anak dari mantan lurah. Dia adalah pemuda yang baik, santun, sholeh, dan suka menolong. Pada masa itu para kompeni sangatlah jahat kepada para penduduk di kemayoran. Selain penguasa kompeni, ada juga kaki tangannya yang merupakan orang pribumi, yaitu Mandor Bacan dan Bek lihun. Mereka adalah kaki tangan Belanda yang jahat di bawah pimpinan Tuan rusendal. Pada suatu hari, di kampong diadakan acara derapan padi (panen padi). Para penduduk pun mengikuti acara tersebut. Begitu juga dengan Murtado. Murtado berdiri disamping seorang gadis cantik, dan mandor bacan melihat hal tersebut.
Pada masa itu para kompeni sangatlah jahat kepada para penduduk di kemayoran. Selain penguasa kompeni, ada juga kaki tangannya yang merupakan orang pribumi, yaitu Mandor Bacan dan Bek lihun. Mereka adalah kaki tangan Belanda yang jahat di bawah pimpinan Tuan rusendal.
Pada suatu hari, di kampong diadakan acara derapan padi (panen padi). Para penduduk pun mengikuti acara tersebut. Begitu juga dengan Murtado. Murtado berdiri disamping seorang gadis cantik, dan mandor bacan melihat hal tersebut.