Tolong dong buatin crita Fabel menurut khayalan sendiri. jwb yg bner
prasjoonas
Dikisahkan ada seekor kerbau datang ke sebuah kolam untuk minum. Dengan tubuhnya besarnya si kerbau berjalan di air. Tanpa sengaja kakinya besar dan berat menginjak seekor anak katak. Sehingga, anak katak itu masuk ke dalam lumpur.
Ibu katak kemudian menghitung anaknya satu per satu. Kemudian, dia menyadari jika ada satu anaknya yang hilang. Ibu katak bertanya pada anaknya yang mengenai apa yang sudah terjadi.
"Seekor makhluk yang sangat besar datang dan menginjaknya," jawab salah satu anak katak. Tangannya mengembang untuk menggambarkan sebesar apa makhluk itu.
"Besar katamu?" ibu katak bertanya sambil bersunguh-sungut, "Sebesar apa dia? Apa dia sebesar ini?" Ibu katak kemudian menggembungkan dirinya sendiri.
"Tidak, Bu. Dia sangat besar. Jauh lebih besar dari itu," anak-anak katak serempak berkata.
Ibu katak kembali menggembungkan dirinya lebih besar lagi. "Dia tidak lebih besar dari ini, kan?"
Anak-anak mengatakan masih kurang besar. Makhluk tersebut masih jauh lebih besar. Lalu, ibu katak meniup serta menggembungkan dirinya lebih lebih dan lebih sampai akhirnya dia meledak.
Pesan moral yang terdapat dalam dongeng fabel ini adalah janganlah melakukan sesuatu yang tidak mungkin untuk dilakukan.
0 votes Thanks 1
bunga7
Ditengah padang rumput yang sangat luas terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh berpuluh-puluh katak. di antara katak2 tersebut ada 1 anak katak yang bernama kentus, dia adalah anak katak yang paling besar & kuat. karena kelebihannya itu, kentus menjadi sangat sombong. dia merasa kalau tidak ada anak katak lainnya yang dapat mengalahkannya. Sebenarnya kakak kentus sering menasehati agar kentus tidak sombong pada teman-temannya. tetapi nasehat kakaknya tidak pernah dihiraukan. hal ini menyebabkan teman-temannya mulai menghindarinya hingga kentus tidak punya teman bermain lagi
Pada suatu pagi, kentus berlatih melompat di padang rumput. ketika itu juga ada seekor anak lembu yang sedang bermain disitu. sesekali anak lembu itu mendekati ibunya untuk menyedot susu. anak lembu itu gembira sekali, dia berlari-lari sambil sesekali memakan rumput yang segar. secara tidak sengaja lidah sapi anak lembu itu terkena tubuh kentus. “huh, beraninya makhluk ini mengusikku”, kata kentus dengan marah sambil menjauhi anak lembu. sebenarnya anak lembu tidak berniat mengganggunya. kebetulan pergerakannnya sama dengan kentus sehingga menyebabkan kentus menjadi cemas dan melompat segera untuk menyelamatkan diri. Sambil terengah-engah kentus sampai di tepi kolam. melihat kentus yang kecapaian, teman-temannya heran. “Hai kentus, mengapa kamu terengah-engah dan mukamu pucat sekali?”, tanta temannya. “Tidak apa-apa, aku hanya cemas. Lihatlah padang rumput itu. aku tidak tau makhluk apaitu, tetapi makhluk itu sangat sombong. makhluk itu hendak menelan aku”, kata kentus. Kakaknya yang baru tiba disitu menjelaskan. “Makhluk itu anak lembu. Sepengetahuan kakak anak lembu tidak jahat. mereka biasa dilepaskan di padang rumput ini setiap hari”, kata kakaknya. “Tidak jahat? kenapa kakak bisa bilang seperti itu? saya hampir ditelannya tadi”, kata kentus. “Ah tidah mungkin. Lembu tidak makan katak atau ikan tetapi hanya makan rumput”, jelas kakaknya. “saya tidak percaya kak, tadi aku dikejarnya dan hampir ditendangnya”, kata kentus. “wahai teman-teman, aku sebenarnya bisa melawannya dengan menggembungkan diriku”, kata kentus sombong. “lawan saja kentus! kamu pasti menang”, teriak teman-temannya. “sudahlah kentus, kamu tidak akan dapat menandingi lembu itu. Perbuatanmu itu berbahaya, hentikan!”, kata kakak kentus berualng kali. Tetapi kentus tidak perduli nasehat kakaknya. kentus terus menggembungkan diri karena dorongan teman-temannya. Padahal sebenarnya teman-temannya ingin memberi pelajaran pada kentus yang selalu sombong. Setelah itu kenus tiba-tiba jatuh lemas. Perutnya sakit dan perlahan-lahan dikempiskan kembali. kakak dan teman-temannya menolong kentus yang lemas kesakitan. Akhirnya kentus malu dengan sikapnya yang sombong yang merugikan dirinya sendiri.
Ibu katak kemudian menghitung anaknya satu per satu. Kemudian, dia menyadari jika ada satu anaknya yang hilang. Ibu katak bertanya pada anaknya yang mengenai apa yang sudah terjadi.
"Seekor makhluk yang sangat besar datang dan menginjaknya," jawab salah satu anak katak. Tangannya mengembang untuk menggambarkan sebesar apa makhluk itu.
"Besar katamu?" ibu katak bertanya sambil bersunguh-sungut, "Sebesar apa dia? Apa dia sebesar ini?" Ibu katak kemudian menggembungkan dirinya sendiri.
"Tidak, Bu. Dia sangat besar. Jauh lebih besar dari itu," anak-anak katak serempak berkata.
Ibu katak kembali menggembungkan dirinya lebih besar lagi. "Dia tidak lebih besar dari ini, kan?"
Anak-anak mengatakan masih kurang besar. Makhluk tersebut masih jauh lebih besar. Lalu, ibu katak meniup serta menggembungkan dirinya lebih lebih dan lebih sampai akhirnya dia meledak.
Pesan moral yang terdapat dalam dongeng fabel ini adalah janganlah melakukan sesuatu yang tidak mungkin untuk dilakukan.
Pada suatu pagi, kentus berlatih melompat di padang rumput. ketika itu juga ada seekor anak lembu yang sedang bermain disitu. sesekali anak lembu itu mendekati ibunya untuk menyedot susu. anak lembu itu gembira sekali, dia berlari-lari sambil sesekali memakan rumput yang segar. secara tidak sengaja lidah sapi anak lembu itu terkena tubuh kentus. “huh, beraninya makhluk ini mengusikku”, kata kentus dengan marah sambil menjauhi anak lembu. sebenarnya anak lembu tidak berniat mengganggunya. kebetulan pergerakannnya sama dengan kentus sehingga menyebabkan kentus menjadi cemas dan melompat segera untuk menyelamatkan diri. Sambil terengah-engah kentus sampai di tepi kolam. melihat kentus yang kecapaian, teman-temannya heran. “Hai kentus, mengapa kamu terengah-engah dan mukamu pucat sekali?”, tanta temannya. “Tidak apa-apa, aku hanya cemas. Lihatlah padang rumput itu. aku tidak tau makhluk apaitu, tetapi makhluk itu sangat sombong. makhluk itu hendak menelan aku”, kata kentus. Kakaknya yang baru tiba disitu menjelaskan. “Makhluk itu anak lembu. Sepengetahuan kakak anak lembu tidak jahat. mereka biasa dilepaskan di padang rumput ini setiap hari”, kata kakaknya. “Tidak jahat? kenapa kakak bisa bilang seperti itu? saya hampir ditelannya tadi”, kata kentus. “Ah tidah mungkin. Lembu tidak makan katak atau ikan tetapi hanya makan rumput”, jelas kakaknya. “saya tidak percaya kak, tadi aku dikejarnya dan hampir ditendangnya”, kata kentus. “wahai teman-teman, aku sebenarnya bisa melawannya dengan menggembungkan diriku”, kata kentus sombong. “lawan saja kentus! kamu pasti menang”, teriak teman-temannya. “sudahlah kentus, kamu tidak akan dapat menandingi lembu itu. Perbuatanmu itu berbahaya, hentikan!”, kata kakak kentus berualng kali. Tetapi kentus tidak perduli nasehat kakaknya. kentus terus menggembungkan diri karena dorongan teman-temannya. Padahal sebenarnya teman-temannya ingin memberi pelajaran pada kentus yang selalu sombong. Setelah itu kenus tiba-tiba jatuh lemas. Perutnya sakit dan perlahan-lahan dikempiskan kembali. kakak dan teman-temannya menolong kentus yang lemas kesakitan. Akhirnya kentus malu dengan sikapnya yang sombong yang merugikan dirinya sendiri.