1.carilah dan buatlah cerpen yang menarik 2. sebagai acuan,jawablah pertanyaan pertanyaan berikut a. mengapa tema yang ada dalam cerpen tersebut menarik menurut anda b. sebutkan hal hal yang menarik dalam cerpen tersebut! c. permasalahan apa yang dihadapi tokoh d.nilai apa sajakah yang dapat dia,bil dari cerpen itu e buatlah sinopsis cerpen tersebut
Orang bilang "jika dia berharga buat kita, maka dia pasti kembali untuk kita". Kenangan pahit yang membuat hati Areni "kotor tak terawat" makin membuat dia percaya kalau ungkapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Saat dia merasa bahagia di kelas 2 SMP, dia harus merasakan perasaan yang berbeda di kelas 3 SMP. Pacarnya meninggalkannya karena dia harus pindah ke SMP yang jauh dari jangkauan Areni sebab ayah dari pacarnya (Nama pacarnya Rendi) adalah seorang tentara yang harus pindah tugas ke luar provinsi karena ada konflik wilayah disana.
Setahun yang Areni jalani tanpa "rasa sayang" semakin memperindah pahatan air mata di hatinya. "Move on" kata remaja sekarang. Rasanya mustahil untuk Areni. "Telanjur sayang, telanjur setia" seperti gema di hatinya. Areni masih percaya ungkapan orang yang mengatakan "jika dia berharga buat kita, dia pasti kembali untuk kita". Semoga kepercayaannya bukan suatu kebohongan.
Areni adalah murid kelas 3 di salah satu SMP swasta di Mataram. Sedangkan Rendi pacarnya, murid kelas 3 yang sekarang ini bersekolah di SMP negeri di Nunukan. Putus komunikasi semakin mempersulit dia untuk berharap dan putus perasaan semakin mempermudah dia untuk "mencari yang lain". Areni terbilang cukup familiar di kelas 3 maupun kelas di bawahnya karena dia adalah anggota OSIS sehingga cukup dikenal banyak siswa.
Melaksanakan kegiatan "pengenalan lingkungan sekolah" merupakan kewajiban seorang anggota OSIS di tahun ajaran baru. "Saatnya mencari jodoh" kata kebanyakan remaja. Jodohnya sudah meninggalkannya dan Areni tidak ingin ada "rasa peninggalan" lagi di hatinya. Setahun lagi, dia juga akan memasuki SMA, tentunya SMA yang populer. Merasa tidak ada beban, membuatnya merasa dimudahkan untuk mencapai impiannya masuk SMA populer.
Di bilang cerdas? Tidak. Di bilang bodoh? Juga tidak. Jadi, Areni terbilang lumayan baik dalam hal pelajaran. Tidak ada pelajaran yang dia sukai, kesukaannya adalah membaca novel. Mungkin pelajaran favoritnya bahasa Indonesia, tapi dia kurang menonjol dalam pelajaran tersebut.
Setengah tahun sudah dilewati dan menunggu untuk menghadapi ujian Nasional. Ternyata awal yang baru terjadi di semester 2, karena dia terlalu sibuk dengan kegiatan sekolah di semester 1. Mungkin ini maksudnya "mencari yang lain".
Andre, remaja yang berkontribusi juga dalam kegiatan OSIS sekaligus temen sekelas Areni, sangat peduli dengan penderitaan Areni. Di bilang cerdas? Pasti. Areni yang percaya pada impiannya ingin masuk SMA populer semakin dipermudah oleh Andre yang membantunya di "otak dan hati". Kebetulan, Andre juga berkeinginan masuk SMA yang diidam-idamkan Areni sehingga mereka bersama-sama untuk mencapai impian mereka.
Saat ini, Areni belajar privat dengan Andre. Kesukaannya membaca novel, semakin memperjelas penjelasan yang diberikan Andre. "Paham, semakin paham, dan sangat paham", itu yang dikuasai Areni sekarang. "Dekat, semakin dekat, dan sangat dekat", hal ini semakin memudarkan kepercayaannya terhadap ungkapan yang dia percayai setahun lalu. Justru, kalimat "mencari yang lain" semakin menggema di hatinya.
Tiba saatnya untuk Uji Coba/Try Out ujian Nasional. Rumornya, "Try Out lebih susah dari Ujian Nasional", jadi Areni berusaha sebaik mungkin untuk mengerjakannya. Menurut peraturan "dalam mengerjakan ujian, peserta duduk berdampingan dalam satu bangku sesuai nomor absen yang ditentukan". Yaelah, Areni semakin bertambah yakin. Dia duduk berdampingan dengan Andre di satu bangku, walaupun memang keadaan ini wajar saat Areni belajar privat dengan Andre, tapi perasaan mereka saat ini lain. Saat mengerjakan ujian, pulpen Areni terjatuh. Wkwkwk, Andre malah ikutan mengambil pulpen tersebut sehingga kepala mereka berbenturan. Kejadiannya ternyata lain sesuai dugaan. Areni malah marah-marah hingga membuat gaduh satu ruangan. "Di luar kayak gini, di dalam kayak gitu", kata orang. Selama 4 hari, kelas 3 menghadapi Try Out dan selama 4 hari juga, Areni dan Andre merasa terbantu. Saat BBM-an. "Kenapa kamu marah-marah tadi?". "Kepalamu kebentur sama kepalaku, sakittt tau". "Saya juga sakit, tapi ditambah lagi sakitnya gara-gara kamu". "Maaf kalau gitu". "Ya, saya juga, saya sudah membentak kamu". "Iya". Mereka melanjutkannya hingga tengah malam yang tergantikan siang bolong oleh mereka.
Orang bilang "jika dia berharga buat kita, maka dia pasti kembali untuk kita". Kenangan pahit yang membuat hati Areni "kotor tak terawat" makin membuat dia percaya kalau ungkapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Saat dia merasa bahagia di kelas 2 SMP, dia harus merasakan perasaan yang berbeda di kelas 3 SMP. Pacarnya meninggalkannya karena dia harus pindah ke SMP yang jauh dari jangkauan Areni sebab ayah dari pacarnya (Nama pacarnya Rendi) adalah seorang tentara yang harus pindah tugas ke luar provinsi karena ada konflik wilayah disana.
Setahun yang Areni jalani tanpa "rasa sayang" semakin memperindah pahatan air mata di hatinya. "Move on" kata remaja sekarang. Rasanya mustahil untuk Areni. "Telanjur sayang, telanjur setia" seperti gema di hatinya. Areni masih percaya ungkapan orang yang mengatakan "jika dia berharga buat kita, dia pasti kembali untuk kita". Semoga kepercayaannya bukan suatu kebohongan.
Areni adalah murid kelas 3 di salah satu SMP swasta di Mataram. Sedangkan Rendi pacarnya, murid kelas 3 yang sekarang ini bersekolah di SMP negeri di Nunukan. Putus komunikasi semakin mempersulit dia untuk berharap dan putus perasaan semakin mempermudah dia untuk "mencari yang lain". Areni terbilang cukup familiar di kelas 3 maupun kelas di bawahnya karena dia adalah anggota OSIS sehingga cukup dikenal banyak siswa.
Melaksanakan kegiatan "pengenalan lingkungan sekolah" merupakan kewajiban seorang anggota OSIS di tahun ajaran baru. "Saatnya mencari jodoh" kata kebanyakan remaja. Jodohnya sudah meninggalkannya dan Areni tidak ingin ada "rasa peninggalan" lagi di hatinya. Setahun lagi, dia juga akan memasuki SMA, tentunya SMA yang populer. Merasa tidak ada beban, membuatnya merasa dimudahkan untuk mencapai impiannya masuk SMA populer.
Di bilang cerdas? Tidak. Di bilang bodoh? Juga tidak. Jadi, Areni terbilang lumayan baik dalam hal pelajaran. Tidak ada pelajaran yang dia sukai, kesukaannya adalah membaca novel. Mungkin pelajaran favoritnya bahasa Indonesia, tapi dia kurang menonjol dalam pelajaran tersebut.
Setengah tahun sudah dilewati dan menunggu untuk menghadapi ujian Nasional. Ternyata awal yang baru terjadi di semester 2, karena dia terlalu sibuk dengan kegiatan sekolah di semester 1. Mungkin ini maksudnya "mencari yang lain".
Andre, remaja yang berkontribusi juga dalam kegiatan OSIS sekaligus temen sekelas Areni, sangat peduli dengan penderitaan Areni. Di bilang cerdas? Pasti. Areni yang percaya pada impiannya ingin masuk SMA populer semakin dipermudah oleh Andre yang membantunya di "otak dan hati". Kebetulan, Andre juga berkeinginan masuk SMA yang diidam-idamkan Areni sehingga mereka bersama-sama untuk mencapai impian mereka.
Saat ini, Areni belajar privat dengan Andre. Kesukaannya membaca novel, semakin memperjelas penjelasan yang diberikan Andre. "Paham, semakin paham, dan sangat paham", itu yang dikuasai Areni sekarang. "Dekat, semakin dekat, dan sangat dekat", hal ini semakin memudarkan kepercayaannya terhadap ungkapan yang dia percayai setahun lalu. Justru, kalimat "mencari yang lain" semakin menggema di hatinya.
Tiba saatnya untuk Uji Coba/Try Out ujian Nasional. Rumornya, "Try Out lebih susah dari Ujian Nasional", jadi Areni berusaha sebaik mungkin untuk mengerjakannya. Menurut peraturan "dalam mengerjakan ujian, peserta duduk berdampingan dalam satu bangku sesuai nomor absen yang ditentukan". Yaelah, Areni semakin bertambah yakin. Dia duduk berdampingan dengan Andre di satu bangku, walaupun memang keadaan ini wajar saat Areni belajar privat dengan Andre, tapi perasaan mereka saat ini lain.
Saat mengerjakan ujian, pulpen Areni terjatuh. Wkwkwk, Andre malah ikutan mengambil pulpen tersebut sehingga kepala mereka berbenturan. Kejadiannya ternyata lain sesuai dugaan. Areni malah marah-marah hingga membuat gaduh satu ruangan. "Di luar kayak gini, di dalam kayak gitu", kata orang. Selama 4 hari, kelas 3 menghadapi Try Out dan selama 4 hari juga, Areni dan Andre merasa terbantu.
Saat BBM-an. "Kenapa kamu marah-marah tadi?". "Kepalamu kebentur sama kepalaku, sakittt tau". "Saya juga sakit, tapi ditambah lagi sakitnya gara-gara kamu". "Maaf kalau gitu". "Ya, saya juga, saya sudah membentak kamu". "Iya". Mereka melanjutkannya hingga tengah malam yang tergantikan siang bolong oleh mereka.