Tolong ceritakan bagaimana penyerangan Sultan Hasanuddin terhadap Belanda di Makassar.
Mohon Bantuannya. Terima Kasih :)
lina77 Perang Makassar berkecamuk pada tahun 1655 sampai 1669. Kota ini sulit ditembus dari laut karena dilindungi oleh 17 benteng. Tetapi memasuki pertengahan tahun 1669, pasukan Gowa terjepit. Digempur dari laut oleh pasukan Belanda di bawah pimpinan Cornelis Speelman dan diserang dari darat oleh pasukan Kerajaan Bone pimpinan Aru Palaka.
Sultan Hasanuddin melawan habis-habisan dari Benteng Somba Opu. Karena isolasi total terhadap benteng, ribuan rakyatnya terancam mati. Ia pun terpaksa menerima opsi menandatangani Perjanjian Bungaya pada 18 November 1667. Dari 29 pasal, seluruhnya hanya menegaskan monopoli VOC.
Tahun 1669, Sultan Hasanuddin menanggalkan tahta dan diserahkan kepada putranya, I Mappasomba Daeng Nguraga Tumenanga ri Allu yang bergelar Sultan Amir Hamzah. Kemudian ia maju berperang bersama rakyatnya melawan Belanda dengan semboyan, "Lebih baik hancur lebur daripada dijajah orang."
Sultan Hasanuddin wafat di Gowa pada tanggal 12 Juni 1670 setelah menderita penyakit ari-ari. Jazadnya dimakamkan di Bukit Tinggimae pada lokasi bekas Istana Tamalate, kota raja pertama Kerajaan Gowa.back to top
Perang Makassar berkecamuk pada tahun 1655 sampai 1669. Kota ini sulit ditembus dari laut karena dilindungi oleh 17 benteng. Tetapi memasuki pertengahan tahun 1669, pasukan Gowa terjepit. Digempur dari laut oleh pasukan Belanda di bawah pimpinan Cornelis Speelman dan diserang dari darat oleh pasukan Kerajaan Bone pimpinan Aru Palaka.
Sultan Hasanuddin melawan habis-habisan dari Benteng Somba Opu. Karena isolasi total terhadap benteng, ribuan rakyatnya terancam mati. Ia pun terpaksa menerima opsi menandatangani Perjanjian Bungaya pada 18 November 1667. Dari 29 pasal, seluruhnya hanya menegaskan monopoli VOC.
Tahun 1669, Sultan Hasanuddin menanggalkan tahta dan diserahkan kepada putranya, I Mappasomba Daeng Nguraga Tumenanga ri Allu yang bergelar Sultan Amir Hamzah. Kemudian ia maju berperang bersama rakyatnya melawan Belanda dengan semboyan, "Lebih baik hancur lebur daripada dijajah orang."
Sultan Hasanuddin wafat di Gowa pada tanggal 12 Juni 1670 setelah menderita penyakit ari-ari. Jazadnya dimakamkan di Bukit Tinggimae pada lokasi bekas Istana Tamalate, kota raja pertama Kerajaan Gowa.back to top