Namaku Kiraina. Aku di panggil Kira. Usiaku 8 tahun. Aku adalah anak tunggal. Aku mempunyai sahabat di Dunia Permen. Mereka bernama Lolipop,Gulali dan masih banyak lagi. Aku menemukan Dunia Permen tanpa sengaja. Akan kuceritakan kepada kalian. ************************************************************
Pada hari Minggu aku kesepian di rumah karena Ayah dan Ibu sedang berbelanja. Aku disuruh menjaga rumah.
Saat aku menonton televisi, aku mendengar suara dari arah kamar. Aku segera mematikan televisi dan berlari menuju kamar. Di kamar aku mencari sumber suara itu. Ternyata dari bawah tempat tidur. Aku melihat sebuah terowongan berwarna-warni. Tiba-tiba aku tersedot dan masuk kedalam terowongan itu.
Aku terjatuh. Saat terjatuh ada yang menyapaku. Ternyata yang menyapaku adalah permen Gulali.
"Hai, nama kamu siapa?" tanya Gulali. "Hai juga nama aku Kira kalau kamu?" aku balik bertanya. "Aku Gulali," jawab Gulali.
Walaupun namanya Gulali, ternyata Gulali berbentuk manusia seperti kita bukan berbentuk permen.
Aku melihat kanan dan kiri dengan bingung. Banyak sekali permen. Ada pohon dari lolipop, rumah permen sampai mobil yang terbuat dari permen. Semua serba permen.
"Gulali ini di mana?" tanyaku bingung. "Ini di dunia permen," jawab Gulali. "Kamu dari dunia apa?" tanya Gulali. "Aku dari Dunia Manusia," jawabku. "Kok kamu bisa ke sini?" tanya Gulali penasaran.
Aku menceritakan kepada Gulali tentang kejadian yang aku alami sehingga Aku ada di Dunia Permen.
"Oh begitu," kata Gulali setelah mendengar ceritaku. "Iya," balasku. "Hai," Tiba-tiba ada sebuah suara menyapa kami. "Hai juga Lolipop," balas Gulali. "Hai," kataku. "Maaf aku memutuskan pembicaraan kalian," seru Lolipop. "Gak apa-apa, kok," kataku. "Oh iya Lolipop ini Kira, dia datang dari Dunia Manusia," Gulali memperkenalkan aku.
"Hai Kira aku Lolipop," Lolipop memperkenalkan diri. "Hai Lolipop, Kamu dan Gulali tinggal di mana?" tanyaku. "Oh iya aku lupa menjelaskan," Gulali menepuk kening. "Biar aku yang menjelaskan Gulali," seru Lolipop.
"Aku dan Gulali adalah saudara kandung. Aku kakaknya dan Gulali adiknya. Tapi aku tidak mau dipanggil Kakak Lolipop. Aku menyuruh Gulali memanggil namaku tidak memakai kata Kakak," jelas Loplipop.
"Rumah kami di sana," lanjut Lolipop sambil menunjuk sebuah rumah di sebelah kanan di barisan ke tiga.
"Memang umur kalian berapa?" tanyaku. "Aku 8 tahun dan Gulali 7 tahun. Kamu berapa umurnya?" tanya Lolipop. "Aku delapan tahun," jawabku. "Maaf, ya, aku memanggil nama kamu tidak memakai kata Kakak," Gulali meminta maaf kepadaku. "Tidak apa-apa panggil saja aku Kira," kataku. "Gak apa-apa, nih? Kita kan gak seumuran?" tanya Gulali. "Anggap saja kita seumuran," Balasku. "Baiklah," seru Gulali.
"Kita kerumah dulu, yuk, Kamu pasti capai," ajak Lolipop. "Ayuk aku setuju," kata Gulali. "Aku juga setuju. Terima kasih, ya, mau mengajakku," seruku.
Kami berjalan menuju rumah Lolipop dan Gulali sambil bercanda-canda.
Dunia Permen 1
Namaku Kiraina. Aku di panggil Kira. Usiaku 8 tahun. Aku adalah anak tunggal. Aku mempunyai sahabat di Dunia Permen. Mereka bernama Lolipop,Gulali dan masih banyak lagi. Aku menemukan Dunia Permen tanpa sengaja. Akan kuceritakan kepada kalian.
************************************************************
Pada hari Minggu aku kesepian di rumah karena Ayah dan Ibu sedang berbelanja. Aku disuruh menjaga rumah.
Saat aku menonton televisi, aku mendengar suara dari arah kamar. Aku segera mematikan televisi dan berlari menuju kamar.
Di kamar aku mencari sumber suara itu. Ternyata dari bawah tempat tidur. Aku melihat sebuah terowongan berwarna-warni. Tiba-tiba aku tersedot dan masuk kedalam terowongan itu.
Aku terjatuh. Saat terjatuh ada yang menyapaku. Ternyata yang menyapaku adalah permen Gulali.
"Hai, nama kamu siapa?" tanya Gulali.
"Hai juga nama aku Kira kalau kamu?" aku balik bertanya.
"Aku Gulali," jawab Gulali.
Walaupun namanya Gulali, ternyata Gulali berbentuk manusia seperti kita bukan berbentuk permen.
Aku melihat kanan dan kiri dengan bingung. Banyak sekali permen. Ada pohon dari lolipop, rumah permen sampai mobil yang terbuat dari permen. Semua serba permen.
"Gulali ini di mana?" tanyaku bingung.
"Ini di dunia permen," jawab Gulali.
"Kamu dari dunia apa?" tanya Gulali.
"Aku dari Dunia Manusia," jawabku.
"Kok kamu bisa ke sini?" tanya Gulali penasaran.
Aku menceritakan kepada Gulali tentang kejadian yang aku alami sehingga Aku ada di Dunia Permen.
"Oh begitu," kata Gulali setelah mendengar ceritaku.
"Iya," balasku.
"Hai," Tiba-tiba ada sebuah suara menyapa kami.
"Hai juga Lolipop," balas Gulali.
"Hai," kataku.
"Maaf aku memutuskan pembicaraan kalian," seru Lolipop.
"Gak apa-apa, kok," kataku.
"Oh iya Lolipop ini Kira, dia datang dari Dunia Manusia," Gulali memperkenalkan aku.
"Hai Kira aku Lolipop," Lolipop memperkenalkan diri.
"Hai Lolipop, Kamu dan Gulali tinggal di mana?" tanyaku.
"Oh iya aku lupa menjelaskan," Gulali menepuk kening.
"Biar aku yang menjelaskan Gulali," seru Lolipop.
"Aku dan Gulali adalah saudara kandung. Aku kakaknya dan Gulali adiknya. Tapi aku tidak mau dipanggil Kakak Lolipop.
Aku menyuruh Gulali memanggil namaku tidak memakai kata Kakak," jelas Loplipop.
"Rumah kami di sana," lanjut Lolipop sambil menunjuk sebuah rumah di sebelah kanan di barisan ke tiga.
"Memang umur kalian berapa?" tanyaku.
"Aku 8 tahun dan Gulali 7 tahun. Kamu berapa umurnya?" tanya Lolipop.
"Aku delapan tahun," jawabku.
"Maaf, ya, aku memanggil nama kamu tidak memakai kata Kakak," Gulali meminta maaf kepadaku.
"Tidak apa-apa panggil saja aku Kira," kataku.
"Gak apa-apa, nih? Kita kan gak seumuran?" tanya Gulali.
"Anggap saja kita seumuran," Balasku.
"Baiklah," seru Gulali.
"Kita kerumah dulu, yuk, Kamu pasti capai," ajak Lolipop.
"Ayuk aku setuju," kata Gulali.
"Aku juga setuju. Terima kasih, ya, mau mengajakku," seruku.
Kami berjalan menuju rumah Lolipop dan Gulali sambil bercanda-canda.
***Bersambung***