Ihsani berjalan cepat-cepat. Dia tak sabar ingin segera sampai di rumah. Sesampainya dirumah, Ihsani menemui Ibu. “Ibu besok mulai libur sekolah selama dua minggu,” kata Ihsani. “Wow ... liburnya panjang sekali. Memang libur apa, sih?” Ibu balik bertanya.“Libur kenaikan kelas, Bu,” sahut Ihsani. “Ah, sayang sekali, Ayah tidak libur. Kita tidak bisa berlibur ke luar kota, deh,” kata Ibu. “Iya, ya.Tapi, tidak apa-apa, Bu. Pasti banyak yang bisa kulakukan di sini,” Ihsani tersenyum. Tiba-tiba, terdengar teriakan dari depan rumah. “Tolong!Tolooong!” Ihsani dan Ibu terkejut.Ihsani langsung ke luar dan melihat Vani sedang berjongkok di tepi selokan yang dalam. “Ada apa, Vani?” tanya Ihsani pada anak perempuan itu. “Kucingku tercebur!” sahut Vani.“Oh, tunggu!” Ihsani langsung menolong kucing itu. “Terima kasih, Ihsani.Ini kucing kesayanganku.Kasihan dia,” Vani segera membawa kucing itu pulang. “Iya, sama-sama,” sahut Ihsani, lalu kembali masuk ke rumah. Ibu tersenyum melihat Ihsani.“Benar kan, Bu? Meskipun tidak berlibur ke mana-mana, aku masih dapat berbuat sesuatu untuk orang lain,” kata Ihsani.Ibu mengangguk sambil memeluk Ihsani.
Ihsani berjalan cepat-cepat. Dia tak sabar ingin segera sampai di rumah. Sesampainya dirumah, Ihsani menemui Ibu. “Ibu besok mulai libur sekolah selama dua minggu,” kata Ihsani. “Wow ... liburnya panjang sekali. Memang libur apa, sih?” Ibu balik bertanya.“Libur kenaikan kelas, Bu,” sahut Ihsani. “Ah, sayang sekali, Ayah tidak libur. Kita tidak bisa berlibur ke luar kota, deh,” kata Ibu. “Iya, ya.Tapi, tidak apa-apa, Bu. Pasti banyak yang bisa kulakukan di sini,” Ihsani tersenyum. Tiba-tiba, terdengar teriakan dari depan rumah. “Tolong!Tolooong!” Ihsani dan Ibu terkejut.Ihsani langsung ke luar dan melihat Vani sedang berjongkok di tepi selokan yang dalam. “Ada apa, Vani?” tanya Ihsani pada anak perempuan itu. “Kucingku tercebur!” sahut Vani.“Oh, tunggu!” Ihsani langsung menolong kucing itu. “Terima kasih, Ihsani.Ini kucing kesayanganku.Kasihan dia,” Vani segera membawa kucing itu pulang. “Iya, sama-sama,” sahut Ihsani, lalu kembali masuk ke rumah. Ibu tersenyum melihat Ihsani.“Benar kan, Bu? Meskipun tidak berlibur ke mana-mana, aku masih dapat berbuat sesuatu untuk orang lain,” kata Ihsani.Ibu mengangguk sambil memeluk Ihsani.