DhikAhmetR
“Hai!” sapanya excited. “Hai! Andrea! Unbelievable!” balas Alex takjub melihat sosok Andrea yang sudah lama tak ditemuinya itu. “Oh my gosh, Alex!! Apa kabar?!” Tanya Andrea. “I’m great, woah. Really great! Oh gosh! Udah lama banget kita gak ketemu! Kamu gimana?” “Yea, udah lama banget kita nggak ketemu! I’m fine!” dengan ekspresi berbinar. “Thanks ya, udah mau jemput aku!” katanya. “Doesn’t matter! Umm, kita cabut sekarang?!” “Oke…” “Sini biar aku bawain koper kamu!” “Ahh, udah biarin, aku bisa bawa sendiri kok!” “Ih, bandel! Gak enak dilihat orang, masa ada cewek dibiarin repot bawa barang sendiri! Udah santai aja kali, sini!” kata Alex sambil merebut koper merah besar dari tangan Andrea. “Well, thanks!”
Alex terbangunkan oleh ponselnya yang bergetar di bawah bantalnya. “Ah, telepon!” tertulis Andrea di layar ponselnya. “Hmm, ada apa And?” nadanya masih lemas. “Aku ganggu tidur kamu ya?! Maaf ya, Lex! Nggak jadi deh, nanti aja! Sorry, bye!” “Wait!!!” teriak Alex, tetapi telat, sambungannya keburu terputus. Alex menghela napas. Langsung dikibaskan selimut yang menutupi tubuhnya, kemudian bergegas ke kamar mandi.
“Hai! Andrea! Unbelievable!” balas Alex takjub melihat sosok Andrea yang sudah lama tak ditemuinya itu.
“Oh my gosh, Alex!! Apa kabar?!” Tanya Andrea.
“I’m great, woah. Really great! Oh gosh! Udah lama banget kita gak ketemu! Kamu gimana?”
“Yea, udah lama banget kita nggak ketemu! I’m fine!” dengan ekspresi berbinar. “Thanks ya, udah mau jemput aku!” katanya.
“Doesn’t matter! Umm, kita cabut sekarang?!”
“Oke…”
“Sini biar aku bawain koper kamu!”
“Ahh, udah biarin, aku bisa bawa sendiri kok!”
“Ih, bandel! Gak enak dilihat orang, masa ada cewek dibiarin repot bawa barang sendiri! Udah santai aja kali, sini!” kata Alex sambil merebut koper merah besar dari tangan Andrea.
“Well, thanks!”
Alex terbangunkan oleh ponselnya yang bergetar di bawah bantalnya. “Ah, telepon!” tertulis Andrea di layar ponselnya.
“Hmm, ada apa And?” nadanya masih lemas.
“Aku ganggu tidur kamu ya?! Maaf ya, Lex! Nggak jadi deh, nanti aja! Sorry, bye!”
“Wait!!!” teriak Alex, tetapi telat, sambungannya keburu terputus. Alex menghela napas. Langsung dikibaskan selimut yang menutupi tubuhnya, kemudian bergegas ke kamar mandi.