Rhandawa mengalami peristiwa yang menjengkelkan pagi ini. Ia hanya bisa terdiam saja. Kisah ini berawal dari pesta yang diadakan tetangga sebelahnya hingga mobil yang terparkir tepat di depan rumahnya. Rhandawa tinggal di kawasan Perumahan Banyuadem, Cirebon. Rhandawa baru pindah ke perumahan itu seminggu yang lalu. Pada hari Selasa kemarin, tetangga dekat rumahnya mengadakan pesta. Mereka mendatangi Rhandawa dan memberi tahu bahwa mereka akan mengadakan pesta. Mereka mengundang Rhandawa agar datang di acara pesta tersebut. Rhandawa senang sekali. Kemudian ia bertanya, "Memangnya acara pestanya bertemakan apa?". Tetangganya pun menjawab, "Kami akan mengadakan pesta makan malam besar-besaran. Dan jangan lupa, lokasinya di rumah kami, besok malam pukul 18.00.". Rhandawa pun membalas, "Baiklah, aku akan datang besok malam." Keesokan paginya, Rhandawa pun sudah bersiap-siap. Mulai dari pakaian, tas, sepatu, dan apa saja itu. Rhandawa sangat gembira, hingga ia tidak dapat tidur semalam. Ia belum pernah segembira ini. Malam pesta pun tiba. Rhandawa bersiap-siap untuk pergi ke acara pesta tersebut. Saat ia keluar rumah, mobil-mobil sudah ramai menempati kawasan pesta tersebut. Tiba-tiba, ada seorang yang memarkirkan mobilnya tepat di depan pintu rumah. Lalu bagaimana caranya Rhandawa bisa keluar? Apa ia harus melompati pagar? Itu tidak mungkin. Ini benar-benar menjengkelkan. Bagaimana mungkin seseorang memarkir mobilnya tepat di depan pintu rumah yang menutupi jalan keluar. Yang menjengkelkan adalah Rhandawa tidak dapat berbuat apa-apa. Dia harus menunggu pemiliknya datang dan memindahkan mobil itu. Dan yang paling menjengkelkan adalah ia tidak dapat pergi ke acara pesta tersebut. Sudah 30 menit Rhandawa menunggu. Ia sudah terlambat menghadiri acara pesta hanya karena terdapat sebuah mobil yang terparkir tepat di depan rumahnya. Hingga akhirnya pun acara pesta telah selesai. Rhandawa pun amat sangat kesal dan rasanya ingin marah terhadap pemarkir mobil tersebut. Tak lama kemudian, pemarkir itupun datang. Rhandawa mulai memarahi pemarkir tersebut. Dengan sabar pemarkir itu berkata, "Maaf, bu. Saya tidak dapat menemukan tempat parkir lagi dan terpaksa parkir di depan rumah ibu. Maafkan saya.....". Rhandawa pun tidak tega dan iapun memaafkan pemarkir tersebut. Kemudian mereka pun berdamai.
Rhandawa mengalami peristiwa yang menjengkelkan pagi ini. Ia hanya bisa terdiam saja. Kisah ini berawal dari pesta yang diadakan tetangga sebelahnya hingga mobil yang terparkir tepat di depan rumahnya. Rhandawa tinggal di kawasan Perumahan Banyuadem, Cirebon.
Rhandawa baru pindah ke perumahan itu seminggu yang lalu. Pada hari Selasa kemarin, tetangga dekat rumahnya mengadakan pesta. Mereka mendatangi Rhandawa dan memberi tahu bahwa mereka akan mengadakan pesta. Mereka mengundang Rhandawa agar datang di acara pesta tersebut. Rhandawa senang sekali. Kemudian ia bertanya, "Memangnya acara pestanya bertemakan apa?". Tetangganya pun menjawab, "Kami akan mengadakan pesta makan malam besar-besaran. Dan jangan lupa, lokasinya di rumah kami, besok malam pukul 18.00.". Rhandawa pun membalas, "Baiklah, aku akan datang besok malam."
Keesokan paginya, Rhandawa pun sudah bersiap-siap. Mulai dari pakaian, tas, sepatu, dan apa saja itu. Rhandawa sangat gembira, hingga ia tidak dapat tidur semalam. Ia belum pernah segembira ini.
Malam pesta pun tiba. Rhandawa bersiap-siap untuk pergi ke acara pesta tersebut. Saat ia keluar rumah, mobil-mobil sudah ramai menempati kawasan pesta tersebut. Tiba-tiba, ada seorang yang memarkirkan mobilnya tepat di depan pintu rumah. Lalu bagaimana caranya Rhandawa bisa keluar? Apa ia harus melompati pagar? Itu tidak mungkin.
Ini benar-benar menjengkelkan. Bagaimana mungkin seseorang memarkir mobilnya tepat di depan pintu rumah yang menutupi jalan keluar. Yang menjengkelkan adalah Rhandawa tidak dapat berbuat apa-apa. Dia harus menunggu pemiliknya datang dan memindahkan mobil itu. Dan yang paling menjengkelkan adalah ia tidak dapat pergi ke acara pesta tersebut.
Sudah 30 menit Rhandawa menunggu. Ia sudah terlambat menghadiri acara pesta hanya karena terdapat sebuah mobil yang terparkir tepat di depan rumahnya. Hingga akhirnya pun acara pesta telah selesai. Rhandawa pun amat sangat kesal dan rasanya ingin marah terhadap pemarkir mobil tersebut. Tak lama kemudian, pemarkir itupun datang. Rhandawa mulai memarahi pemarkir tersebut. Dengan sabar pemarkir itu berkata, "Maaf, bu. Saya tidak dapat menemukan tempat parkir lagi dan terpaksa parkir di depan rumah ibu. Maafkan saya.....". Rhandawa pun tidak tega dan iapun memaafkan pemarkir tersebut. Kemudian mereka pun berdamai.