Elchan61
Jalan peristiwa: Pemberontakan DI/TII Jawa Tengah muncul berawal dari adanya Majelis Islam yang dipimpin oleh Amir Fatah. Amir Fatah yang merupakan komandan Laskar Hizbullah yang berdiri sejak 1946 menggabungkan diri dengan TNI battalion 52 dan berdomisili di Brebes-Tegal. Dia mendapatkan pengikut yang banyak dengan cara menggabungkan laskar-laskar untuk masuk ke dalam TNI. Setelah mendapatkan pengikut yang banyak maka pada tanggal 23 Agustus 1949 di desa Pengarasan, Tegal, ia memproklamasikan berdirinya Darul Islam (DI). Pasukannya di berinama Tentara Islam Indonesia (TII). Ia menyatakan gerakannya bergabung dengan Gerakan DI/TII Jawa Barat pimpinan Kartosuwiryo.
Di Kebumen juga terdapat gerakan yang bernama Angkatan Umat Islam yang dipimpin Mohammad Mahfud Abdurrahman (Kyai Somolangu). Gerakan tersebut juga bermaksud membentuk Negara Islam Indonesia dan bergabung dengan Kartosuwiryo. Gerakan ini sebenarnya sudah dapat didesak oleh TNI akan tetapi pada tahun 1952, kembali menjadi kuat setelah adanya pemberontakan Batalion 423 dan 426 di Kudus dan Magelang yang menyatakan bergabung dengan mereka. Guna menumpas pemberontakan tersebut maka pemerintah membentuk pasukan baru yang disebut Banteng Raiders dengan operasinya yang disebut Gerakan Benteng Negara (GBN). Pada 1954 dilakukan Operasi Guntur guna menghancurkan gerombolan sementara sisanya tercerai-berai.
Tokoh-tokoh dalam peristiwa:Amir Fatah (Pemimpin)Kyai Somalungu (Pemimpin Angkata Umat Islam)Banteng Raiders (pasukan operasi militer)Akhir dalam peristiwa:Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah berhasil dihancurkan oleh militer Gerakan Banteng Negara dengan pasukannya yang bernama Banteng Raiders.
Pemberontakan DI/TII Jawa Tengah muncul berawal dari adanya Majelis Islam yang dipimpin oleh Amir Fatah. Amir Fatah yang merupakan komandan Laskar Hizbullah yang berdiri sejak 1946 menggabungkan diri dengan TNI battalion 52 dan berdomisili di Brebes-Tegal. Dia mendapatkan pengikut yang banyak dengan cara menggabungkan laskar-laskar untuk masuk ke dalam TNI. Setelah mendapatkan pengikut yang banyak maka pada tanggal 23 Agustus 1949 di desa Pengarasan, Tegal, ia memproklamasikan berdirinya Darul Islam (DI). Pasukannya di berinama Tentara Islam Indonesia (TII). Ia menyatakan gerakannya bergabung dengan Gerakan DI/TII Jawa Barat pimpinan Kartosuwiryo.
Di Kebumen juga terdapat gerakan yang bernama Angkatan Umat Islam yang dipimpin Mohammad Mahfud Abdurrahman (Kyai Somolangu). Gerakan tersebut juga bermaksud membentuk Negara Islam Indonesia dan bergabung dengan Kartosuwiryo. Gerakan ini sebenarnya sudah dapat didesak oleh TNI akan tetapi pada tahun 1952, kembali menjadi kuat setelah adanya pemberontakan Batalion 423 dan 426 di Kudus dan Magelang yang menyatakan bergabung dengan mereka.
Guna menumpas pemberontakan tersebut maka pemerintah membentuk pasukan baru yang disebut Banteng Raiders dengan operasinya yang disebut Gerakan Benteng Negara (GBN). Pada 1954 dilakukan Operasi Guntur guna menghancurkan gerombolan sementara sisanya tercerai-berai.
Tokoh-tokoh dalam peristiwa:Amir Fatah (Pemimpin)Kyai Somalungu (Pemimpin Angkata Umat Islam)Banteng Raiders (pasukan operasi militer)Akhir dalam peristiwa:Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah berhasil dihancurkan oleh militer Gerakan Banteng Negara dengan pasukannya yang bernama Banteng Raiders.