TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Turki mengeluarkan keputusan pada Rabu 4 Juli, untuk mengalihkan kekuasaan lebih besar kepada presiden, menyusul peralihan dari sistem parlementer ke sistem presidensial eksekutif setelah pemilihan presiden dan parlemen bulan lalu, yang memenangkan petahana, Recep Tayyip Erdogan. Hasil pemilu 24 Juni menandai transisi Turki ke sistem pemerintahan presidensial dari pemerintahan parlementer. Menurut Dewan Komisi Pemilihan Umum Turki (YSK), Erdogan memenangkan mayoritas mutlak dalam pemilihan presiden dengan 52,5 persen suara. Dalam jajak pendapat parlemen, Aliansi Rakyat Partai Pengembangan dan Keadilan Erdogan (AK) dan Partai Gerakan Nasionalis (MHP) memenangkan 53,6 persen suara. Dalam referendum tahun lalu, mayoritas warga Turki memilih sistem kepresidenan eksekutif. Perubahan politik kini dimulai setelah kemenangan Presiden Tayyip Erdogan dalam pemilu. Jabatan perdana menteri akan dihapus dan Erdogan bisa menyusun dan mengatur kementerian atau memecat pegawai negeri tanpa persetujuan parlemen. 1. Berdasarkan kasus di atas, berikan analisis anda, kelebihan apa yang dimiliki dalam sistem pemerintahan presidensial sehingga warga Turki menginginkan perubahan sistem pemerintahan. 2. Apabila dalam suatu negara terdapat ciri-ciri pemerintahan presidensial dan parlementer, berikan analisis anda atas sistem pemerintahannya
1. Dalam sistem pemerintahan presidensial, kelebihan yang mungkin diinginkan oleh warga Turki dan mendorong mereka untuk menginginkan perubahan sistem pemerintahan adalah:
a. Kekuasaan eksekutif yang kuat: Dalam sistem presidensial, presiden memiliki kekuasaan yang lebih besar dalam mengambil keputusan dan mengatur kebijakan negara. Hal ini memungkinkan keputusan dapat diambil dengan cepat dan efisien, tanpa terlalu banyak ketergantungan pada persetujuan parlemen. Dalam kasus Turki, peralihan ke sistem presidensial memberikan Erdogan kemampuan untuk mengalihkan kekuasaan lebih besar kepada presiden dan mengatur kementerian atau memecat pegawai negeri tanpa persetujuan parlemen.
b. Kejelasan tanggung jawab: Dalam sistem presidensial, presiden bertanggung jawab langsung kepada rakyat sebagai pemimpin negara. Hal ini dapat memudahkan proses akuntabilitas dan transparansi dalam pemerintahan. Dengan adanya pemilihan langsung presiden, rakyat dapat secara langsung memilih dan mengawasi kepemimpinan negara.
c. Stabilitas politik: Dalam sistem presidensial, presiden tidak terlalu tergantung pada dukungan dari partai atau koalisi parlemen. Oleh karena itu, perubahan politik atau pergantian pemerintahan yang sering terjadi dalam sistem parlementer dapat dihindari. Hal ini dapat memberikan stabilitas politik yang lebih besar dalam jangka panjang.
2. Jika suatu negara memiliki ciri-ciri pemerintahan presidensial dan parlementer, maka sistem pemerintahannya dapat menggabungkan kelebihan dari kedua sistem tersebut. Berikut adalah analisis atas sistem pemerintahannya:
a. Kelebihan pemerintahan presidensial: Sistem presidensial dapat memberikan kekuasaan eksekutif yang kuat, kejelasan tanggung jawab, dan stabilitas politik. Presiden memiliki kekuasaan untuk mengambil keputusan dan mengatur kebijakan negara secara efisien. Presiden juga bertanggung jawab langsung kepada rakyat sebagai pemimpin negara. Stabilitas politik dapat terjaga karena presiden tidak terlalu tergantung pada dukungan partai atau koalisi parlemen.
b. Kelebihan pemerintahan parlementer: Sistem parlementer dapat memberikan kekuasaan yang lebih terbagi antara eksekutif dan legislatif. Pemerintahan parlementer dapat memungkinkan adanya mekanisme pengawasan dan keseimbangan kekuasaan antara pemerintah dan parlemen. Pemerintahan parlementer juga dapat mendorong kolaborasi dan konsensus antara partai politik yang berbeda untuk mengambil keputusan.
Dalam kombinasi sistem pemerintahan presidensial dan parlementer, dapat terjadi dinamika dan interaksi antara presiden, pemerintah, dan parlemen. Presiden memiliki kekuasaan eksekutif yang kuat, tetapi tetap perlu bekerja sama dengan parlemen dalam proses pembuatan keputusan dan pengawasan. Sistem ini dapat menciptakan keseimbangan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif, serta memungkinkan adanya kontrol dan pengawasan yang efektif.
Jawaban:
1. Dalam sistem pemerintahan presidensial, kelebihan yang mungkin diinginkan oleh warga Turki dan mendorong mereka untuk menginginkan perubahan sistem pemerintahan adalah:
a. Kekuasaan eksekutif yang kuat: Dalam sistem presidensial, presiden memiliki kekuasaan yang lebih besar dalam mengambil keputusan dan mengatur kebijakan negara. Hal ini memungkinkan keputusan dapat diambil dengan cepat dan efisien, tanpa terlalu banyak ketergantungan pada persetujuan parlemen. Dalam kasus Turki, peralihan ke sistem presidensial memberikan Erdogan kemampuan untuk mengalihkan kekuasaan lebih besar kepada presiden dan mengatur kementerian atau memecat pegawai negeri tanpa persetujuan parlemen.
b. Kejelasan tanggung jawab: Dalam sistem presidensial, presiden bertanggung jawab langsung kepada rakyat sebagai pemimpin negara. Hal ini dapat memudahkan proses akuntabilitas dan transparansi dalam pemerintahan. Dengan adanya pemilihan langsung presiden, rakyat dapat secara langsung memilih dan mengawasi kepemimpinan negara.
c. Stabilitas politik: Dalam sistem presidensial, presiden tidak terlalu tergantung pada dukungan dari partai atau koalisi parlemen. Oleh karena itu, perubahan politik atau pergantian pemerintahan yang sering terjadi dalam sistem parlementer dapat dihindari. Hal ini dapat memberikan stabilitas politik yang lebih besar dalam jangka panjang.
2. Jika suatu negara memiliki ciri-ciri pemerintahan presidensial dan parlementer, maka sistem pemerintahannya dapat menggabungkan kelebihan dari kedua sistem tersebut. Berikut adalah analisis atas sistem pemerintahannya:
a. Kelebihan pemerintahan presidensial: Sistem presidensial dapat memberikan kekuasaan eksekutif yang kuat, kejelasan tanggung jawab, dan stabilitas politik. Presiden memiliki kekuasaan untuk mengambil keputusan dan mengatur kebijakan negara secara efisien. Presiden juga bertanggung jawab langsung kepada rakyat sebagai pemimpin negara. Stabilitas politik dapat terjaga karena presiden tidak terlalu tergantung pada dukungan partai atau koalisi parlemen.
b. Kelebihan pemerintahan parlementer: Sistem parlementer dapat memberikan kekuasaan yang lebih terbagi antara eksekutif dan legislatif. Pemerintahan parlementer dapat memungkinkan adanya mekanisme pengawasan dan keseimbangan kekuasaan antara pemerintah dan parlemen. Pemerintahan parlementer juga dapat mendorong kolaborasi dan konsensus antara partai politik yang berbeda untuk mengambil keputusan.
Dalam kombinasi sistem pemerintahan presidensial dan parlementer, dapat terjadi dinamika dan interaksi antara presiden, pemerintah, dan parlemen. Presiden memiliki kekuasaan eksekutif yang kuat, tetapi tetap perlu bekerja sama dengan parlemen dalam proses pembuatan keputusan dan pengawasan. Sistem ini dapat menciptakan keseimbangan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif, serta memungkinkan adanya kontrol dan pengawasan yang efektif.