Tahapan yang terjadi pada proses pembuatan tahu baik secara tradisional
Penjelasan:
Tahapan yang terjadi pada proses pembuatan tahu baik secara tradisional
1. Kedelai berkualitas dipilih dan dicuci dengan air bersih. Kacang kedelai kemudian direndam selama 6 jam.
2. Setelah direndam, kedelai dicuci kembali selama sekitar ½ jam. Kedelai ditempatkan di wadah yang terbuat dari bambu atau plastik.
3. Selanjutnya, biji-biji kedelai digiling sampai halus.
Selesai digiling, kedelai langsung direbus selama 15-20 menit dengan menggunakan wajan super besar. Sebaiknya jarak waktu antara selesai digiling dan direbus tidak boleh melebihi 10 menit agar kualitas tahu terjaga dengan baik.
4. Bubur kedelai yang sudah direbus kemudian disaring dengan menggunakan kain belacu atau kain mori kasar. Kain berisi bubur kedelai digoyang-goyang agar air terpisahkan dari bubur kedelai itu. Bubur kedelai itulah yang dinamakan ampas tahu.
5. Air hasil penyaringan itu yang akan menjadi tahu. Air saringan tersebut dicampur dengan asam cuka agar menggumpal, dan bahan-bahan campuran lainnya, agar tahu nantinya terasa enak.
6. Gumpalan itu kemudian dicetak dan disaring kembali agar air asam terpisah. Biasanya air asam ini dapat digunakan kembali untuk proses pembuatan tahu berikutnya.
7. Tahu yang dicetak berbentuk kotak akan dibungkus plastik atau dimasukkan ke dalam wadah dan siap dijual.
Jawaban:
Tahapan yang terjadi pada proses pembuatan tahu baik secara tradisional
Penjelasan:
Tahapan yang terjadi pada proses pembuatan tahu baik secara tradisional
1. Kedelai berkualitas dipilih dan dicuci dengan air bersih. Kacang kedelai kemudian direndam selama 6 jam.
2. Setelah direndam, kedelai dicuci kembali selama sekitar ½ jam. Kedelai ditempatkan di wadah yang terbuat dari bambu atau plastik.
3. Selanjutnya, biji-biji kedelai digiling sampai halus.
Selesai digiling, kedelai langsung direbus selama 15-20 menit dengan menggunakan wajan super besar. Sebaiknya jarak waktu antara selesai digiling dan direbus tidak boleh melebihi 10 menit agar kualitas tahu terjaga dengan baik.
4. Bubur kedelai yang sudah direbus kemudian disaring dengan menggunakan kain belacu atau kain mori kasar. Kain berisi bubur kedelai digoyang-goyang agar air terpisahkan dari bubur kedelai itu. Bubur kedelai itulah yang dinamakan ampas tahu.
5. Air hasil penyaringan itu yang akan menjadi tahu. Air saringan tersebut dicampur dengan asam cuka agar menggumpal, dan bahan-bahan campuran lainnya, agar tahu nantinya terasa enak.
6. Gumpalan itu kemudian dicetak dan disaring kembali agar air asam terpisah. Biasanya air asam ini dapat digunakan kembali untuk proses pembuatan tahu berikutnya.
7. Tahu yang dicetak berbentuk kotak akan dibungkus plastik atau dimasukkan ke dalam wadah dan siap dijual.