May 2023 1 2 Report
Seorang Pemuda Kena Sanksi Adat Rp1,8 Miliar Akibat Bunuh Gadis Setempat
MM 21 dikenakan sanksi adat sekitar Rp1,8 miliar akibat membunuh gadis suku Dayak. Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, Senin 1 Februari 2021.[Pemisah Pembungkus Teks] [Pemisah Pembungkus Teks]Lembaga Adat Besar Kabupaten Kutai Barat menjatuhkan sanksi adat berupa denda 4.120 antang atau guci. Nilai itu setara Rp1,648 miliar, dengan rincian satu guci senilai Rp400 ribu.[Pemisah Pembungkus Teks] [Pemisah Pembungkus Teks]Keputusan itu dibuat dalam sidang adat di Rumah adat Dayak Banuaq, Taman Budaya Sendawar, Kamis, 4 Februari 2021. Selain itu, MM juga harus membayar prosesi adat kematian suku Dayak Benuaq, Mapui, dan Kenyau Kwangkai.  Biaya prosesi itu senilai Rp250 juta, sehingga total sanksi adat yang harus dibayar MM Rp1,898 miliar.[Pemisah Pembungkus Teks] [Pemisah Pembungkus Teks]"Kami memberi waktu enam bulan terhitung sejak hari ini untuk menyelesaikannya," kata Manar Dimansyah Gamas, Kepala Lembaga Adat Besar Kutai Barat, dikutip Selasa 9 Februari 2021.[Pemisah Pembungkus Teks] [Pemisah Pembungkus Teks]Ancaman sanksi adat itu pun tak main-main. Jika MM tidak bisa membayar dalam kurun waktu yang telah ditetapkan, maka akan berdampak luas. Dikhawatirkan bisa berdampak ke isu suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA).[Pemisah Pembungkus Teks] [Pemisah Pembungkus Teks]Apesnya, tak hanya hukum adat yang didapatkan MM. Dia juga harus menjalani hukuman pidana dari kepolisian.[Pemisah Pembungkus Teks] [Pemisah Pembungkus Teks]MM dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Subsider Pasal 338 dan Pasal 351 ayat 3 dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup.[Pemisah Pembungkus Teks] [Pemisah Pembungkus Teks]Pasalnya MM dianggap melakukan pembunuhan berencana secara sadis. Dia membunuh gadis yang diketahui berinisial MS, 20.[Pemisah Pembungkus Teks] [Pemisah Pembungkus Teks]MM membunuh dalam kondisi korban hamil muda. MM membunuh lantaran korban menolak berhubungan intim.[Pemisah Pembungkus Teks] [Pemisah Pembungkus Teks]Awalnya, korban hendak meminjam uang Rp2 juta kepada pelaku pada 17 Januari 2021. Namun, MM menawarkan pinjaman Rp600 ribu pada 1 Februari 2021.[Pemisah Pembungkus Teks] [Pemisah Pembungkus Teks]Karena terdesak, MN menerima ajakan mengambil uang di kontrakan pelaku. Namun, korban ditipu karena uang yang dijanjikan tidak ada dan justru diajak bersetubuh.[Pemisah Pembungkus Teks] [Pemisah Pembungkus Teks]"Ada keinginan dari pelaku untuk menyetubuhi korban. Pada saat itu korban menolak, sehingga pelaku merasa kecewa dan sakit hati," kata Kapolres Kutai Barat AKBP Irwan Yuli Prasetyo.[Pemisah Pembungkus Teks] [Pemisah Pembungkus Teks]"Karena ditolak, pelaku mengambil pisau. Pelaku sudah berencana melakukan penganiayaan maupun pembunuhan terhadap korban. Itu jadi pemicu. Pada saat pelaku mengambil pisau, pelaku melakukan pengancaman. Di situ terjadi pergulatan," lanjut keterangan Irwan.   
Pertanyaan:  
1.Berdasarkan kasus diatas kaitannya dengan perbuatan delik adat yang dilakukan, berikan analisis saudara upaya adat yang dilakukan jika petugas adat tidak memiliki wewenang untuk mengadili karena ada delik-delik tertentu yang tidak diatur oleh KUHP.  2.Bagaimana upaya yang dilakukan jika kepala adat tidak dapat menyelesaikan sengketa adat? ​

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.