MutiaraKN112
Penemuan yang paling diandalkan sebagai sumber yang menyatakan bahwa Kutai Martadipura adalah Kerajaan tertua dinusantara adalah yupa.[3] Jumlah yupa yang ditemukan di Muara Kaman adalah sebanyak 7 buah yupa.[3] Menurut hasil kajian yang dilakukan oleh J.G. de Casparis (1949), yupa-yupa di kawasan Muara Kaman yang diduga kuat sebagai peninggalan peradaban Kutai Martadipura yang ditemukan berturut-turut pada tahun 1879dan 1940.[3]
Dalam yupa-yupa tersebut, ditemukan jugaprasasti, antara lain berupa tulisan dengan aksara Pallawa yang ditulis dalam bahasaSansekerta. Huruf yang dipahatkan padayupa diduga berasal dari akhir abad ke-4 atau awal abad ke-5 M. Semua tugu batu tersebut dikeluarkan atas titah seorang pememimpin yang diketahui bernama Maharaja Mulawarman Naladewa.[4]Mulawarman diduga kuat adalah orang Indonesia karena nama kakeknya, yakni Kudungga (ada juga yang menyebut kudunga atau kundungga) adalah nama asli nusantara.[4] Kudungga inilah yang diyakini cikal-bakal pemimpin pertama Kerajaan Kutai Martadipura, sementara Mulawarman adalah penerus Aswawarman (anak Kudungga) yang membawa Kerajaan Kutai Martadipura pada masa-masa puncak kejayaannya.[4]
R.M. Ng. Poerbatjaraka (1952) menafsirkan rangkaian huruf Pallawa berbahasa Sansekerta yang tercatat pada yupa tentang silsilah raja-raja yang pernah berkuasa pada masa-masa awal kerajaan Kutai Martadipura dalam terjemahan bebas sebagai berikut:[5]
Dalam yupa-yupa tersebut, ditemukan jugaprasasti, antara lain berupa tulisan dengan aksara Pallawa yang ditulis dalam bahasaSansekerta. Huruf yang dipahatkan padayupa diduga berasal dari akhir abad ke-4 atau awal abad ke-5 M. Semua tugu batu tersebut dikeluarkan atas titah seorang pememimpin yang diketahui bernama Maharaja Mulawarman Naladewa.[4]Mulawarman diduga kuat adalah orang Indonesia karena nama kakeknya, yakni Kudungga (ada juga yang menyebut kudunga atau kundungga) adalah nama asli nusantara.[4] Kudungga inilah yang diyakini cikal-bakal pemimpin pertama Kerajaan Kutai Martadipura, sementara Mulawarman adalah penerus Aswawarman (anak Kudungga) yang membawa Kerajaan Kutai Martadipura pada masa-masa puncak kejayaannya.[4]
R.M. Ng. Poerbatjaraka (1952) menafsirkan rangkaian huruf Pallawa berbahasa Sansekerta yang tercatat pada yupa tentang silsilah raja-raja yang pernah berkuasa pada masa-masa awal kerajaan Kutai Martadipura dalam terjemahan bebas sebagai berikut:[5]