-Pepatah=1.Genggam bara api biar menjadi arang : lakukan sesuatu dengan dengan kesabaran agar mendapatkan hasil yang maksimal.
2.Air pun ada pasang surutnya : kehidupan senantiasa berubah.
3.Asam di gunung, garam di laut, bertemu di belanga : pria dan wanita bila sudah berjodoh pasti akan bertemu meski jaraknya berjauhan.
4.Baik mata di rantau orang, jangan sampai berbuat salah : saat berada di perantauan, jagalah selalu menjaga sikap dan perilaku dengan baik.
5.Kini tanggungkanlah badan, hati, dan mata punya ulah : diri sendirilah yang harus mempertanggungjawabkan semua yang telah diperbuat.
-Perumpamaan=1.Bagai siang dan malam : dua hal yang tidak mungkin dipertemukan.
2.Bagai guna alu, sesudah menumbuk dicampakkan : sesuatu yang sudah tidak berguna lagi, biasanya dicampakkan begitu saja.
3.Bagai kucing dibawakan lidi : seseorang yang sangat ketakutan karena suatu hal.
4.Bagai terpijak bara hangat : orang yang gelisah karena ditimpa kemalangan.
5.(Wajahnya) bagai bulan kesiangan : roman muka yang tampak pucat kurang tidur.
-Pemeo=1.Pantang pulang sebelum tumbang. (artinya: pantang menyerah sebelum meraih kesuksesan)
2.Pantang pulang sebelum padam. (artinya: pameo ini merupakan motto dari pemadam kebakaran yang artinya kurang lebih jangan menyerah/jangan pulang sebelum kebakaran dapat dipadamkan)
3.Malu bertanya sesat di jalan. (artinya: orang yang malu bertanya kepada ahlinya atau kepada orang berilmu akan tersesat atau tidak mendapat pengetahuan yang diinginkan)
4.Maju terus pantang mundur. (artinya: jangan menyerah dan terus berjuang)
5.Banyak bekerja, sedikit bicara. (artinya: sebagai manusia, kita harus lebih banyak bertindak atau bekerja dibanding dengan berbicara)
-Idiom=1.Buah Tangan : Oleh- Oleh
2.Buah Bibir : Bahan pembicaraan
3.Naik pitam : Marah
4.Bunga desa : Perempuan cantik yang banyak
5.Meja hijau : Pengadilan
-Majas=1.Majas personifikasi : Pena itu menari-nari di atas kertas.
2.Majas metafora : Mila adalah bunga desa yang selalu mengagumkan.
3.Majas asosiasi : Sita dan Siti sangat mirip bak pinang dibelah dua.
4.Majas hiperbola : Dia sudah terbiasa memeras keringat untuk menafkahi keluarga.
5.Majas Eufemisme : Dia adalah seorang tuna daksa.
Penjelasan:
-Pepatah=1.Genggam bara api biar menjadi arang : lakukan sesuatu dengan dengan kesabaran agar mendapatkan hasil yang maksimal.
2.Air pun ada pasang surutnya : kehidupan senantiasa berubah.
3.Asam di gunung, garam di laut, bertemu di belanga : pria dan wanita bila sudah berjodoh pasti akan bertemu meski jaraknya berjauhan.
4.Baik mata di rantau orang, jangan sampai berbuat salah : saat berada di perantauan, jagalah selalu menjaga sikap dan perilaku dengan baik.
5.Kini tanggungkanlah badan, hati, dan mata punya ulah : diri sendirilah yang harus mempertanggungjawabkan semua yang telah diperbuat.
-Perumpamaan=1.Bagai siang dan malam : dua hal yang tidak mungkin dipertemukan.
2.Bagai guna alu, sesudah menumbuk dicampakkan : sesuatu yang sudah tidak berguna lagi, biasanya dicampakkan begitu saja.
3.Bagai kucing dibawakan lidi : seseorang yang sangat ketakutan karena suatu hal.
4.Bagai terpijak bara hangat : orang yang gelisah karena ditimpa kemalangan.
5.(Wajahnya) bagai bulan kesiangan : roman muka yang tampak pucat kurang tidur.
-Pemeo=1.Pantang pulang sebelum tumbang. (artinya: pantang menyerah sebelum meraih kesuksesan)
2.Pantang pulang sebelum padam. (artinya: pameo ini merupakan motto dari pemadam kebakaran yang artinya kurang lebih jangan menyerah/jangan pulang sebelum kebakaran dapat dipadamkan)
3.Malu bertanya sesat di jalan. (artinya: orang yang malu bertanya kepada ahlinya atau kepada orang berilmu akan tersesat atau tidak mendapat pengetahuan yang diinginkan)
4.Maju terus pantang mundur. (artinya: jangan menyerah dan terus berjuang)
5.Banyak bekerja, sedikit bicara. (artinya: sebagai manusia, kita harus lebih banyak bertindak atau bekerja dibanding dengan berbicara)
-Idiom=1.Buah Tangan : Oleh- Oleh
2.Buah Bibir : Bahan pembicaraan
3.Naik pitam : Marah
4.Bunga desa : Perempuan cantik yang banyak
5.Meja hijau : Pengadilan
-Majas=1.Majas personifikasi : Pena itu menari-nari di atas kertas.
2.Majas metafora : Mila adalah bunga desa yang selalu mengagumkan.
3.Majas asosiasi : Sita dan Siti sangat mirip bak pinang dibelah dua.
4.Majas hiperbola : Dia sudah terbiasa memeras keringat untuk menafkahi keluarga.
5.Majas Eufemisme : Dia adalah seorang tuna daksa.
6.Majas Metonimia : Ayah suka menghisap gudang garam.
7.Majas Simile : Sering-seringlah bergaul, agar tidak seperti kura-kura dalam tempurung.
8.Majas Alegori : Jika sudah sampai pada dermaga kehidupan, pada anaklah kita akan berlabuh.
9.Majas Sinekdok : Kita hanya perlu mewakilkan satu kepala saja dalam rapat ini.
10.Majas Simbolik : Rian sangat berani seperti raja hutan.