tiaraamelia21
Dahulu ada seorang perempuan tua hidup bersama seekor anjng betina di Pegunungan Bumberi,. Suatu hari mereka mencari makanan kehutan, mereka sampai disuatu tempat yang ditumbuhi pohon pandan sedang berbuah. Perempuan itu mengambil buah dan memberikannya kepada anjng betina dengan lahapnya, anjg betina itu memakan buah pandan.
Mendadak perut anjg itu hamil dan melahirkan seekor anak anjng, tidak lama kemudian perempuan tua memakan buah pandan juga, ia pun hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi Kweiya. Setelah Kweiya dewasa ia membuka ladang baru dihutan itu, peralatan yang dipakainya hanya kapak batu yang berbentuk pahat.
Pada suatu hari ketika Kweiya sedang menebang pohon, tiba-tiba ada seorang pria mendekatinya. Selanjutnya, pria itu memberikan kapak besi kepada Kweiya. Dengan alat itu, kini ia dapat menebang phon dengan cepat. Pada saat makan siang tiba, Kweiya memperkenalkan pria itu kepada ibunya.Kweiya mengajak pria tadi untuk ikut makan dirumah dan berkenalan dengan ibunya. Karena pria itu berjasa dalam hidupnya. Si ibu menerima kehadiran pria tersebut. Sejak saat itu mereka menjadi suami dianggap sebagai adik-adik Kweiya. Namun, eratnya persaudaraan mereka bertiga makin hari makin memudar gara-gara rasa iri kedua adiknya.Pada suatu hari, mereka mengoroyok Kweiya. Perkelahian yang tak seimbang itu menyebakan tubuh Kweiya mengalami luka-luka. Kweiya bersembunyi di sudut rumah, sambil memintal tali dari kulit pohon Pogak Nggein. Ketika orang tua mereka pulang, mereka diam saja. Adik perempuan yang paling bungsu menceritakan penggeroyokan itu pada kedua orang tua mereka. Dipangginya Kweiya, tetapi tidak kunjung ada sahutan.
Tiba-tiba terdengaryang berbunyi “ Eek…ek,ek,ek,ek. Sambil menjawab, Kweiya yang berubah menjadi burung yang menyisipkan benang pintalannya pada kakinya lalu meloncat-loncat di atas rumah dan berpindah kedahan pohon dekat rumahnya. Ibunya menangis sambil meminta bagian untuknya. Kata Kweiya, bagian untuk ibunya ada pada koba-koba (paying tikar), disudut rumah. Ibunya segera mencari koba-koba. Benang pintal itu disisipkan pada ketiaknya, lalu terbang ke dahan pohon yang tinggi. Kweiya dan ibunya bertengger di atas pohon sambil berkicau sama dengan suara burung yg kini dipanggil cendrawasih
Dahulu kala, di daerah papua hiduplah seorang anak laki laki bernama kweiya, ia hidup besama ibu dan saudara tirinya. para saudara kweiya tidak menyukai kweiya, suatu hari mereka menjebak kweiya ke dalam hutan, hingga tersesat. ia berusaha bertahan hidup, ia membangun rumah dan berburu. ia memintal benang dan membuat sayap, ibunya mencari nya namun tidak ada. saudaranya berbohong dan berkata bahwa ia pergi karena tidak menyukai mereka, karena keraguan ibunya, adik bungsu kweiya berkata tentang yang sebenarnya. sekejap ibunya langsung mencari kweiya ke hutan dan menemukan kweiya yang telah menjadi burung, ibunya pun juga ikut menjadi seorang burung...yang kini dikenal sebagai burung cendrawasih
penyesalan yang dirasakan oleh saudara tirinya yang jahat sudah terlambat dan mereka tidak bersama sama lagi
sekian dari saya semoga dapat bermanfaat, mohon maaf jika ada kesalahan, maklum kami masih belajar
Mendadak perut anjg itu hamil dan melahirkan seekor anak anjng, tidak lama kemudian perempuan tua memakan buah pandan juga, ia pun hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi Kweiya. Setelah Kweiya dewasa ia membuka ladang baru dihutan itu, peralatan yang dipakainya hanya kapak batu yang berbentuk pahat.
Pada suatu hari ketika Kweiya sedang menebang pohon, tiba-tiba ada seorang pria mendekatinya. Selanjutnya, pria itu memberikan kapak besi kepada Kweiya. Dengan alat itu, kini ia dapat menebang phon dengan cepat. Pada saat makan siang tiba, Kweiya memperkenalkan pria itu kepada ibunya.Kweiya mengajak pria tadi untuk ikut makan dirumah dan berkenalan dengan ibunya. Karena pria itu berjasa dalam hidupnya. Si ibu menerima kehadiran pria tersebut. Sejak saat itu mereka menjadi suami dianggap sebagai adik-adik Kweiya. Namun, eratnya persaudaraan mereka bertiga makin hari makin memudar gara-gara rasa iri kedua adiknya.Pada suatu hari, mereka mengoroyok Kweiya. Perkelahian yang tak seimbang itu menyebakan tubuh Kweiya mengalami luka-luka. Kweiya bersembunyi di sudut rumah, sambil memintal tali dari kulit pohon Pogak Nggein. Ketika orang tua mereka pulang, mereka diam saja. Adik perempuan yang paling bungsu menceritakan penggeroyokan itu pada kedua orang tua mereka. Dipangginya Kweiya, tetapi tidak kunjung ada sahutan.
Tiba-tiba terdengaryang berbunyi “ Eek…ek,ek,ek,ek. Sambil menjawab, Kweiya yang berubah menjadi burung yang menyisipkan benang pintalannya pada kakinya lalu meloncat-loncat di atas rumah dan berpindah kedahan pohon dekat rumahnya. Ibunya menangis sambil meminta bagian untuknya. Kata Kweiya, bagian untuk ibunya ada pada koba-koba (paying tikar), disudut rumah. Ibunya segera mencari koba-koba. Benang pintal itu disisipkan pada ketiaknya, lalu terbang ke dahan pohon yang tinggi. Kweiya dan ibunya bertengger di atas pohon sambil berkicau sama dengan suara burung yg kini dipanggil cendrawasih
Semoga membantu
Dahulu kala, di daerah papua hiduplah seorang anak laki laki bernama kweiya, ia hidup besama ibu dan saudara tirinya. para saudara kweiya tidak menyukai kweiya, suatu hari mereka menjebak kweiya ke dalam hutan, hingga tersesat. ia berusaha bertahan hidup, ia membangun rumah dan berburu. ia memintal benang dan membuat sayap, ibunya mencari nya namun tidak ada. saudaranya berbohong dan berkata bahwa ia pergi karena tidak menyukai mereka, karena keraguan ibunya, adik bungsu kweiya berkata tentang yang sebenarnya. sekejap ibunya langsung mencari kweiya ke hutan dan menemukan kweiya yang telah menjadi burung, ibunya pun juga ikut menjadi seorang burung...yang kini dikenal sebagai burung cendrawasih
penyesalan yang dirasakan oleh saudara tirinya yang jahat sudah terlambat dan mereka tidak bersama sama lagi
sekian dari saya semoga dapat bermanfaat, mohon maaf jika ada kesalahan, maklum kami masih belajar