Dalam sebuah legenda, hiduplah seorang puteri yang hidup di kerajaan air. Ia adalah puteri dari raja lautan yang bernama raja TRITON.
Raja TRITON adalah raja lautan yang perkasa. Raja TRITON memiliki banyak anak perempuan. Mereka mencintai dunia bawah laut dimana merupakan tempat tinggal mereka. Akan tetapi ARIEL yang merupakan anak bungsu dari raja TRITON, bermimpi tentang dunia di atas permukaan air. Yaitu dunia manusia. Walaupun raja TRITON telah memperingatkan Ariel agar tidak ke dunia manusia, namun Ariel mengabaikannya. Dia sering berenang ke permukaan laut.
Ariel ke dunia manusia, Disana dia bertemu denbgan pangeran Erik yang sangat mencintainya. Akhirnya ekor duyung pun lenyap dan berubah menjadi kaki manusia. Akhirnya Pangeran Erik dan ariel menikah dan berlayar bersama.
Pembahasan:
Berdasarkan legenda, duyung ialah makhluk air yang setengah tubuhnya manusia dan setengah lagi ikan. Bagian pinggang ke atas biasanya berbentuk tubuh perempuan cantik dan pinggang ke bawah tertutup sisik seperti ekor ikan besar.
Cerita tentang putri duyung pertama kali ditemukan di Assyria. Cerita itu berkisah tentang Dewi Atargatis, Ibu dari ratu Assyria, Semiramis. Dewi Atargatis jatuh hati pada seorang gembala, yang kemudian terbunuh olehnya. Karena malu, ia menceburkan diri ke danau untuk mengubah diri menjadi ikan. Namun, air tidak bisa mengubah dirinya sepenuhnya karena ia masih memiliki kekuatan sebagai seorang Dewi. Akhirnya, hanya separuh tubuhnya yang menjadi ikan.
Legenda Yunani yang terkenal menceritakan bahwa putri duyung adalah Thessalonike, adik Alexander Agung yang berubah menjadi duyung setelah meninggal. Dia hidup setelah mati sebagai putri duyung di laut Aegea, dan selalu menanyakan nasib kakaknya. Dia hanya menanyakan satu hal bila ada pelaut melintas.
Bila tidak menjawab seperti demikian, maka ia berangsur-angsur berubah menjadi Gorgon dan mencelakai pelaut yang sedang melintas. Kisah mengenai putri duyung kini sudah universal, mendunia, dan bukan milik suatu daerah atau negara saja. Banyak orang dari berbagai negara menciptakan karakter putri duyung masa kini atau masa lalu sesuai dengan imajinasinya.
Beberapa makhluk legendaris yang karakternya mirip putri duyung juga ditemukan di beberapa negara, seperti: Mami Wata dari Afrika barat dan tengah; Russalki (Rusalka) dari Rusia dan Ukraina; Merrow dari Irlandia dan Skotlandia; Oceanid, Nereid, dan Naiad dari Yunani, ketiganya adalah Nymph air. Dalam dongeng dan cerita rakyat Eropa, ada makhluk yang wujudnya menyerupai putri duyung disebut Melusine, berwujud wanita dari kepala sampai pinggang, sedangkan berwujud ikan dari pinggang ke bawah, dengan dua ekor yang bercabang atau kadang-kadang seperti ular. Menurut cerita rakyat Jepang, jika manusia memakan daging putri duyung, maka akan memperoleh keabadian. Dalam beberapa cerita rakyat di Eropa, puteri duyung dapat mengabulkan permohonan.
Mitologi kuno lain (Yunani dan Romawi) juga menyebut bahwa duyung adalah makhluk yang menyertai dewa-dewa laut semacam Poseidon, Neptune dan Triton. Duyung-duyung ini umumnya berupa makhluk bertubuh perempuan dengan paras cantik jelita, berdada montok, bercahaya, namun dari pinggang ke bawahnya seperti ekor ikan. Duyung pertama kali muncul dalam mitologi di Assyria (1000 SM). Atargatis, ibu dari ratu Assyria, Semiramis, adalah dewi yang mencintai seorang gembala namun kemudian ia membunuhnya karena cintanya ditolak. Karena merasa malu, ia melompat ke dalam danau dan berubah menjadi ikan. Untuk menebus malu ia berubah menjadi duyung.
Lalu pada masa 500 SM, kisah duyung terdengar lagi dari seorang filsuf dari Ionia (wilayah Yunani) bernama Anaximander yan gmenganggap bahwa manusia berasal dari satu spesies hewan air.
Teori ini kemudian disebut sebagai evolusi hewan air ke manusia. Pendapatnya ini di-anggap sebagai pembenaran bahwa duyung adalah hewan air yang sedang berevolusi menjadi manusia. Begitu populernya duyung ini, sehingga tercantum dalam perkamen dan naskah-naskah tua. Bahwa dalam catatan Alexander the Great, sang penguasa Macedonia, (356-323 SM) kisah duyung juga terselip di sana.(Lt)
Mata pelajaran: IPS Sejarah
Kelas: X SMA
Kategori: Peradaban Awal Indonesia dan Dunia
Kode Kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 10.3.5
Kata kunci: ikan duyung
Jawaban:
Ringkasan cerita rakyat asal mula ikan duyung:Dalam sebuah legenda, hiduplah seorang puteri yang hidup di kerajaan air. Ia adalah puteri dari raja lautan yang bernama raja TRITON.
Raja TRITON adalah raja lautan yang perkasa. Raja TRITON memiliki banyak anak perempuan. Mereka mencintai dunia bawah laut dimana merupakan tempat tinggal mereka. Akan tetapi ARIEL yang merupakan anak bungsu dari raja TRITON, bermimpi tentang dunia di atas permukaan air. Yaitu dunia manusia. Walaupun raja TRITON telah memperingatkan Ariel agar tidak ke dunia manusia, namun Ariel mengabaikannya. Dia sering berenang ke permukaan laut.
Ariel ke dunia manusia, Disana dia bertemu denbgan pangeran Erik yang sangat mencintainya. Akhirnya ekor duyung pun lenyap dan berubah menjadi kaki manusia. Akhirnya Pangeran Erik dan ariel menikah dan berlayar bersama.
Pembahasan:
Berdasarkan legenda, duyung ialah makhluk air yang setengah tubuhnya manusia dan setengah lagi ikan. Bagian pinggang ke atas biasanya berbentuk tubuh perempuan cantik dan pinggang ke bawah tertutup sisik seperti ekor ikan besar.
Cerita tentang putri duyung pertama kali ditemukan di Assyria. Cerita itu berkisah tentang Dewi Atargatis, Ibu dari ratu Assyria, Semiramis. Dewi Atargatis jatuh hati pada seorang gembala, yang kemudian terbunuh olehnya. Karena malu, ia menceburkan diri ke danau untuk mengubah diri menjadi ikan. Namun, air tidak bisa mengubah dirinya sepenuhnya karena ia masih memiliki kekuatan sebagai seorang Dewi. Akhirnya, hanya separuh tubuhnya yang menjadi ikan.
Legenda Yunani yang terkenal menceritakan bahwa putri duyung adalah Thessalonike, adik Alexander Agung yang berubah menjadi duyung setelah meninggal. Dia hidup setelah mati sebagai putri duyung di laut Aegea, dan selalu menanyakan nasib kakaknya.
Dia hanya menanyakan satu hal bila ada pelaut melintas.
Bila tidak menjawab seperti demikian, maka ia berangsur-angsur berubah menjadi Gorgon dan mencelakai pelaut yang sedang melintas.
Kisah mengenai putri duyung kini sudah universal, mendunia, dan bukan milik suatu daerah atau negara saja. Banyak orang dari berbagai negara menciptakan karakter putri duyung masa kini atau masa lalu sesuai dengan imajinasinya.
Beberapa makhluk legendaris yang karakternya mirip putri duyung juga ditemukan di beberapa negara, seperti: Mami Wata dari Afrika barat dan tengah; Russalki (Rusalka) dari Rusia dan Ukraina; Merrow dari Irlandia dan Skotlandia; Oceanid, Nereid, dan Naiad dari Yunani, ketiganya adalah Nymph air. Dalam dongeng dan cerita rakyat Eropa, ada makhluk yang wujudnya menyerupai putri duyung disebut Melusine, berwujud wanita dari kepala sampai pinggang, sedangkan berwujud ikan dari pinggang ke bawah, dengan dua ekor yang bercabang atau kadang-kadang seperti ular. Menurut cerita rakyat Jepang, jika manusia memakan daging putri duyung, maka akan memperoleh keabadian. Dalam beberapa cerita rakyat di Eropa, puteri duyung dapat mengabulkan permohonan.
Mitologi kuno lain (Yunani dan Romawi) juga menyebut bahwa duyung adalah makhluk yang menyertai dewa-dewa laut semacam Poseidon, Neptune dan Triton.
Duyung-duyung ini umumnya berupa makhluk bertubuh perempuan dengan paras cantik jelita, berdada montok, bercahaya, namun dari pinggang ke bawahnya seperti ekor ikan.
Duyung pertama kali muncul dalam mitologi di Assyria (1000 SM). Atargatis, ibu dari ratu Assyria, Semiramis, adalah dewi yang mencintai seorang gembala namun kemudian ia membunuhnya karena cintanya ditolak. Karena merasa malu, ia melompat ke dalam danau dan berubah menjadi ikan. Untuk menebus malu ia berubah menjadi duyung.
Lalu pada masa 500 SM, kisah duyung terdengar lagi dari seorang filsuf dari Ionia (wilayah Yunani) bernama Anaximander yan gmenganggap bahwa manusia berasal dari satu spesies hewan air.
Teori ini kemudian disebut sebagai evolusi hewan air ke manusia. Pendapatnya ini di-anggap sebagai pembenaran bahwa duyung adalah hewan air yang sedang berevolusi menjadi manusia.
Begitu populernya duyung ini, sehingga tercantum dalam perkamen dan naskah-naskah tua.
Bahwa dalam catatan Alexander the Great, sang penguasa Macedonia, (356-323 SM) kisah duyung juga terselip di sana.(Lt)