Kita mungkin sudah terbiasa dengan pemandangan yang seringkali kita jumpai di berbagai kota, yaitu langit yang tertutup oleh kabut tebal yang tidak hanya mengganggu pandangan, tetapi juga mengancam kesehatan kita secara serius. Asap polusi, terutama asap dari emisi kendaraan bermotor dan industri, memiliki dampak yang sangat merugikan bagi kualitas udara yang kita hirup.Partikel-partikel mikroskopis dalam asap ini dapat masuk ke dalam sistem pernapasan kita dan berdampak buruk pada paru-paru dan jantung. Mereka dapat menyebabkan penyakit pernapasan kronis seperti asma, bronkitis, dan bahkan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.Selain itu, asap polusi juga memiliki dampak negatif pada lingkungan. Dampaknya dapat dirasakan dalam bentuk kerusakan hutan, penurunan kualitas tanah, dan kontaminasi air. Kehidupan hewan, termasuk hewan yang hidup di perairan, juga terancam oleh dampak asap polusi yang mencemari habitat mereka.Dampak jangka panjang dari asap polusi tidak hanya merugikan kesehatan manusia dan lingkungan, tetapi juga berdampak pada perekonomian dan pembangunan berkelanjutan. Biaya kesehatan yang tinggi akibat penyakit terkait polusi, penurunan produktivitas karena gangguan kesehatan, dan biaya rehabilitasi lingkungan semakin terasa.Namun, saya ingin menegaskan bahwa kita tidak berada dalam posisi tanpa harapan. Kita memiliki kekuatan untuk mengatasi bahaya asap polusi dengan tindakan kolektif. Pemerintah, industri, dan masyarakat memiliki peran penting dalam mengurangi emisi polusi udara. Ini bisa dilakukan dengan mengadopsi teknologi yang ramah lingkungan, membatasi emisi kendaraan bermotor, dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.Selain itu, sebagai individu, kita juga dapat berkontribusi. Menggunakan transportasi umum atau berbagi kendaraan, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan mendukung kebijakan berkelanjutan adalah beberapa langkah yang dapat kita ambil. Edukasi juga memiliki peran besar dalam mengubah kesadaran kita terhadap bahaya polusi udara dan mendorong tindakan.Dalam perjuangan melawan bahaya asap polusi, kita semua harus berkolaborasi. Ini bukan hanya masalah kesehatan atau lingkungan, tetapi juga merupakan tanggung jawab kita untuk menjaga kesejahteraan masyarakat dan planet kita.1.) inti dari teks tersebut adalah?​
Answer
KISAH HIDUP DUA LELAKI BERSAUDARA Di sebuah desa yang subur, hiduplah dua lelaki bersaudara. Sang kakak telah berkeluarga dengan dua orang anak, sedangkan si adik masih melajang Mereka menggarap satu lahan berdua dan ketika panen, hasilnya mereka bagi sama rata. Di suatu malam setelah panen, si adik duduk sendiri dan berfikir, "pembagian ini sungguh tidak adil, seharusnya kakakku-lah yang mendapat bagian lebih banyak karena dia hidup dengan istri dan kedua anaknya". Maka di malam yang sunyi itu, diam-diam dia menggotong satu karung padi miliknya dan meletakkanya di lumbung padi milik kakaknya. Di tempat yang lain, sang kakak juga berfikir, "pembagian ini adil jika adikku mendapat bagian yang lebih banyak, karena ia hidup sendiri, jika terjadi apa-apa dengannya tak ada yang mengurus, sedangkan aku ada anak dan istri yan kelak merawatku". Maka sang kakak pun bergegas mengambil satu karung dari lumbungnya dan mengantarkan dengan diam-diam ke lumbung milik sang adik. Kejadian ini terjadi bertahun-tahun. Dalam benak mereka ada tanda tanya, kenapa lumbung padi mereka seperti tak berkurang meski telah menguranginya setiap kali panen? Hingga di suatu malam yang lengang setelah panen, mereka berdua bertemu di tengah jalan. Masing-masing mereka bergotong satu karung padi. tanda tanya dalam benak mereka terjawab sudah, seketika itu juga mereka saling memeluk erat, mereka sungguh terharu berurai air mata menyadari betapa mereka saling menyayangi. beginilah seharusnya kita bersaudara. jangan biarkan harta menjadi pemicu permusuhan melainkan menjadi perekat yang teramat kuat diantara kita.Dari bacaan di atas pelajaran apa yang bisa anda ambil ? tulis dalam kolom di bawah ini!​
Answer

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.