Liontin Setting di pinggir jalan disebuah kota yang cukup ramai penduduk. Dengan aktivitas lalu lintas yang cukup padat. Di sore hari. Ramainya suasana di tempat itu muncul seorang remaja yang membawa karung dengan pakaian lusuh dan dekil. Ia berlari sambil berteriak-teriak menuju tengah panggung. Ia merasa kebingungan dan tidak percaya. Dito muncul dari kejauhan. Ia mengejar Emaknya dan mengambil liontin yang terletak di meja penjual. Dito : Emak…. kembalikan ini milikku! Emak : Apa-apaan kamu ini? Dito :Tidak bisa Mak, emak tidak bisa menjualnya. Ini barang hasil temuan, tidak jelas pemiliknya siapa. Emak : Sekarang benda itu milik Emak, tahu! Dito : Bukan Mak, ini kepunyaan pemiliknya. Emak : Ya, Emak sekarang yang jadi pemiliknya. Dito : Tidak bisa mak, titik! Penjual : Haduh, gimana ini? Jadi atau tidak menjualnya? Emak : Jadi! Dito : Tidak! Emak : Apa-apaan kamu ini? Sok tahu. Dengan uang hasil penjualan benda ini kita bisa menutupi kebutuhan kita selama sebulan. Dito : Tidak emak, kata Pak Guru Agama di sekolah menjual barang yang bukan milik kita itu dosa Mak. Emak : Ah! Jangan ceramahi emak. Kamu itu masih seumur jagung nak! Dito : Katanya itu dosa besar emak. Aku tidak ingin emak masuk neraka Mak! Emak : Dito, kamu ini bicara soal dosa. Kamu sekolah saja tidak, tahu apa kamu tentang dosa. Orang yang makan bangku sekolah hingga menjadi pejabat saja tak paham akan dosa Dito : Tapi mak! Emak : Sudah, tidak usah kamu pikirkan. Tidak ada yang merasa dirugikan kali ini. Pemiliknya saja mungkin sudah mengikhlaskan benda ini. Toh dia pikir, ia tidak sengaja menjatuhkannya. Sudahlah Dito turut saja kata Emak. Penjual : Ya nak benar sekali kata Emakmu. Toh koruptor saja yang merugikan bangsa dan seluruh rakyat masih bebas berkeliaran. Mereka masih bisa bersenang-senang. Petantang- petenteng. dengan uang yang bukan miliknya Dito : Dito tidak bisa Mak. Dito tidak mau dibesarkan dengan uang haram. Emak : Kayak orang suci saja kamu ini Dito. Makanya jangan suka bergaul denga orang-orang aneh itu.Dito : Bukan begitu mak, mereka mengajarkan Dito hal yang benarEmak : Sudah, jangan sok mengajari Emak. Tahu apa kamu soal ini. Kamu mau bilang Emak serakah, Terserah!Dito : Bukan begitu! (diam) Tapi Mak!Emak : Walah, tidak usah tapi-tapian. Kembalikan saja liontin itu pada Mak.Penjual : Haduh, mengapa kalian ribut. Jadi atau tidak menjualnya?Emak : Jadi!Dito : Saya tetap tidak akan menjualnya.Penjual : Sudahlah, dari pada kalian ribut. Sebaiknya kalian pulang dulu. Besok datang lagi saja. Jika memang ingin menjual liontin ini.Emak : Kami akan menjualnya kok!Penjual : Kalo mau dijual yah silakan.Dito : Aku tidak mau, akan kukembalikan dan kuserahkan pada pemilikinyaEmak : Memangnya kamu tahu pemiliknya?Dito : Tidak, tapi yang jelas saya tidak akan menjualnya (pergi).Jawablah pertanyaan berikut!1. Bagaimanakah sifat tokoh Emak, Dito, dan Penjual?2. Siapakah tokoh utama dari kutipan naskah drama di atas? Sertakan dengan alasannya! 3. Pada kutipan naskah di atas, ada konflik kecil antara Emak dan Dito. Kalian akan mendukung siapa? Tokoh Emak atau Dito? Berikan alasannya! 4. Berikan komentar atas perbuatan yang dilakukan oleh tokoh Emak pada kutipan naskah drama di atas! Berikan alasannya!Tolong bantu bro dan juga jangan ngasal cuman karena pengen ambil poin ​
Answer

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.