yang mulai memberikan tanda penuaan, langkahnya yang makin gontai, dan ucapannya yang kadang terengah-engah. Guru itu bernama Pak Tarno. Rupanya pak Tarno adalah guru paling senior di sana. la sudah mengajar selama puluhan tahun dan banyak pula anak didiknya yang sukses. Walaupun keterbatasan usia dan kemampuan, namun pak Tarno masih terlihat selalu semangat menjalani hari-harinya sebagai seorang guru. la adalah sosok guru yang dinilai paling dekat dengan murid. Murid dibebaskan secara leluasa menyampaikan segala pendapat dan kritikan untuk suksesnya proses belajar mengajar. Kedekatannya tidak membuat murid-murid berlaku tidak baik terhadap dirinya. Namun sebaliknya karena kejujuran, keikhlasan, dan ketulusan kepada muridnya itu, membuat setiap murid segan kepada dirinya. Pada suatu malam, Pak Tarno mengalami demam yang begitu luar biasa, tubuhnya dingin disertai batuk. ia masih teringat peristiwa kemarin siang yaitu ia pernah berkata kepada muridnya bahwa ia harus menemani muridnya menyelesaikan sebuah tugas sekolah walaupun besok adalah hari minggu. la selalu berdoa kepada Tuhan agar diberikan kesembuhan dan diberikan kekuatan agar ia dapat menemui murid-muridnya. Baginya kebahagiaan adalah ketika ia melihat muridnya sukses di kemudian hari. Ia berjuang melawan rasa sakitnya dan rupanya Tuhan mengabulkan doa Pak Tarno. la bersiap-siap untuk pergi dengan membawa tas hitam dan terlihat beberapa bagian telah sobek di bagian sisinya. la pun mengayuh sepeda tua menuju ke arah sebuah bangunan tua. Rupanya ia sudah berjanji dengan muridnya untuk belajar di sekolah walaupun hari libur. la pun datang ke lokasi belajar dan terbesit senyuman tulus dari raut wajahnya. Ia mulai membahas pelajaran demi pelajaran. Terlihat banyak siswa yang antusias mengikuti proses belajarnya yang sangat hangat, canda tawa dan riang gembira. Suatu waktu pak Tarno merasakan rasa sakit yang amat sangat. Sesekali ia batuk namün la tetap melanjutkan pelajarannya. Kemudian pak Tarmo tergeletak di lantai tepat berada di hadapan para murid. Terlihat embusan napas yang terengah-engah, dan terlihat pula aliran darah yang keluar dari hentakan batuknya yang tak henti. Beberapa muridnya mulai menangis dan bergegas keluar meminta pertolongan. Sesekali batuknya terhenti, pak Tarno mengucapkan kata terakhirnya dengan susah payah. "Wahai muridku, lakukanlah terbaik untuk masa depanmu dan jangan sia-siakan masa mudamu. Hormatilah gurumu. Raihlah cita-citamu setinggi langit dan belajarlah". Tak lama kemudian setelah selesai mengucapkan kalimat tersebut, pak Tarno meninggal dunia.pertanyaan:1. Tuliskan nilai-nilai sila pertama pancasila yang terdapat pada cerita tersebut!​
Answer

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.