Pindahnya Guru Kami pagi itu, seperti bias,Arni berangkat sekolah. Namun, ia merasa heran ketika melihat teman-temannya berkerumun dihalaman sekolah. Arni yang ketua kelas, langsung menyapa Saiful, wakilnya. "Ada apa,Pul,kok teman-team pada bergerombol?" "O, itu memang yang akan ku berutahukan padamu, Ni! Teman-team lagi membicarakan Pak Hamdan yang akan pindah ke sekolah lain!" jawab Saiful Arni berpikir sejenak. Pak Hamdan sudah beberapa tahun mengajar di sekolah itu. Murid-murid menyukai pak Hamdan. Ia mengajar dengan tenang dan pelajarannya mudah ditangkap. Pak Hamdan juga ramah, sekaligus tegas jika ada murid yang berbuat salah. Sebagai ketua kelas, Arni berusaha menenangkan teman-temannya. Ia berjanji akan menanyakan langsung masalah ini kepada Kepala Sekolah. Bu Ari, Kepala Sekolah mereka menerima Arni dan Siful. Arni lalu bertanya tentang kebenaran berita Pak Hamdan yang akan pindah. Bu Ari dengan tersenyum menjawab. "Arni, berita itu belum tentu benar. Andai benar, Pak Hamdan akan pindah, kalian juga tak perlu cemas. Dalam kedinasan, hal ini sudah biasa. Yang mennentukan adalah Dinas Pendidikan. Jadi kalian tunggu saja kabar resminya." Arni dan Saiful sebenarnya kurang puas atas penjelasan Bu Ari. Kawan-kawannya juga kecewa. Akhirnya, Arni mengumpulkan kawan-kawannya pada suatu jam pelajaran kosong. Saat itu, guru pengganti Pak Hamdan tidak bisa mengajar. Ketika Arni mulai bicara, tiba-tiba Saiful berkata setengah berteriak. "Arni, bagaimana kalau kita demonstrasi saja untuk menolak kepindahan Pak Hamdan." "Ah teman-teman, memang demonstrasi tidak dilarang . Tapi, apakah demostrasi itu bisa menyelesaikan masalah kita?" kata Arni mulai memperlihatkan sikap tegasnya sebagai ketua kelas. "Tapi sekarang dimana-mana ada demonstrasi kok! Mengapa kita tidak?!" tukas Saiful lagi. "Teman-teman,"Kata Arni seteral suasana kelas mulai tenang kembali,"saya punya usul,sebagai cara pengganti demonstrasi. Bagaimana kalau kita mengirim surat resmi kepada Kepala Sekolah. Kita jelaskan baik-baik. Mudah-mudahan kepala sekolah mau mendukung kita." Meskipun dengan setengah hati, namun teman-teman Arni setuju juga dengan usulan tersebut. Siang itu arni di bantu saiful menyusun sepuncuk surat. Setelah dikoreksi di sana sini, mereka menyampaikan surat itu kepada kepala sekolah. "Tunggulah,besok pagi ibu akan ke kelasmu," kata Bu Ari Keesokan harinya, murid-murid kelas lima berkumpul di kelas. Selang beberapa lama kemudian, Bu Ari masuk dan segera berbicara. ". . . anak-anak, ini berita yang ibu dapat Ibu sampaikan. Pak Hamda ternyata diputuskan untuk dipindah.Tapi . . ." Suasana kelas menjadi sunyi. Bu Ari melanjutkan, "Kepindahan itu ditunda hingga empat bulan mendatang, sampai kalian naik kelas. Setelah kalian naik ke kelas enam, Pak Hamdan akan meninggalkan sekolah ini." Seketika kelas menjadi riuh karena gembira. "Horeee!! Pak Hamdan tak jadi pindah!" Soal 1. Tuliskan nama nama tokoh pada cerpen berjudul pindahnya guru kami! 2. jelaskan watak masing-masing tokoh di sertai bukti teksnya! 3. Tuliskan latar yang terdapat pada cerpen tersebut disertai buktu teksnya!
Answer

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.