Apa ada Imbuhan di teks ini? TARI MAENGKET Tari Maengket adalah tari tradisional suku Minahasa yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Tari itu sudah ada ditanah Minahasa sejak rakyat Minahasa mengenal pertanian, sehingga tarian maengket dilakukan pada saat sedang panen hasil pertanian dengan gerakan-gerakan sederhana. Kata maengket berasal dari bahasa setempat yakni engket yang berarti mengangkat tumit kaki naik turun. Tambahan awalan ma- di kata engket berarti menari dengan naik turun. Maengket dibawakan oleh penari perempuan dan laki-laki. Iringan untuk Maengket adalah musik tambur. tari Maengket bertujuan untuk bersyukur terhadap dewi kesuburan. Maka, Maengket dipentaskan setiap kali panen usai. Namun, seiring perkembangannya tari Maengket tidak hanya menjadi tari usai panen saja, tetapi juga tari untuk menyambut tamu agung. Selain itu, digunakan juga untuk merayakan hari-hari besar. Bahkan, tari Maengket kini menjadi sarana promosi terutama dalam dunia pariwisata. Iringan untuk Maengket pun semakin meriah karena menggunakan tifa, tambur, kolintang dan lagu-lagu dengan lirik khas Minahasa. Karena jumlah penarinya yang banyak, Maengket termasuk dalam kategori tari massal. Pada zaman dahulu tari Maengket dilakukan saat panen sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan dengan gerakan yang sederhana. Pertunjukan tari maengket diawali seorang penyanyi yang akan diikuti (diulangi) oleh orang lain. Tarian ini biasanya ditampilkan 20 sampai 30 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang dibentuk berpasangan dan satu orang perempuan sebagai pemandu. pakaian yang biasa dikenakan pada pertunjukkan tari maengket berwarna cerah seperti merah, merah jambu, biru, kuning, hijau dan putih dan para penari prianya akan memakai ikat kepala berwarna merah. Tarian ini begitu dinamis, energik, dan relatif lebih bebas dari aturan. Anda akan mendapatinya masih beracu pada nilai dan gerakan asli. Tari maengket pernah dipertontonkan saat acara“World Ocean Conference (WOC)” yang berlangsung di Manado tahun 2009.
Answer
Apa ada frasa di teks ini ? Tari Maengket adalah tari tradisional suku Minahasa yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Tari itu sudah ada ditanah Minahasa sejak rakyat Minahasa mengenal pertanian, sehingga tarian maengket dilakukan pada saat sedang panen hasil pertanian dengan gerakan-gerakan sederhana. Kata maengket berasal dari bahasa setempat yakni engket yang berarti mengangkat tumit kaki naik turun. Tambahan awalan ma- di kata engket berarti menari dengan naik turun. Maengket dibawakan oleh penari perempuan maupun laki-laki. Iringan untuk Maengket adalah musik tambur. tari Maengket bertujuan untuk bersyukur terhadap dewi kesuburan. Maka, Maengket dipentaskan setiap kali panen usai. Namun, seiring perkembangannya tari Maengket tidak hanya menjadi tari usai panen saja, tetapi juga tari untuk menyambut tamu agung. Selain itu, digunakan juga untuk merayakan hari-hari besar. Bahkan, tari Maengket kini menjadi sarana promosi terutama dalam dunia pariwisata. Iringan untuk Maengket pun semakin meriah karena menggunakan tifa, tambur, kolintang dan lagu-lagu dengan lirik khas Minahasa. Karena jumlah penarinya yang banyak, Maengket termasuk dalam kategori tari massal. Pada zaman dahulu tari Maengket dilakukan saat panen sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan dengan gerakan yang sederhana. Pertunjukan tari maengket diawali seorang penyanyi yang akan diikuti (diulangi) oleh orang lain. Tarian ini biasanya ditampilkan 20 sampai 30 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang dibentuk berpasangan dan satu orang perempuan sebagai pemandu. pakaian yang biasa dikenakan pada pertunjukkan tari maengket berwarna cerah seperti merah, merah jambu, biru, kuning, hijau dan putih dan para penari prianya akan memakai ikat kepala berwarna merah. Tarian ini begitu dinamis, energik, dan relatif lebih bebas dari aturan. Anda akan mendapatinya masih beracu pada nilai dan gerakan asli. Tari maengket pernah dipertontonkan saat acara“World Ocean Conference (WOC)” yang berlangsung di Manado tahun 2009.
Answer

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.