Emak dan Calon PerantauSehari sebelum berangkat ke perantantauan, Bang Akib datang ke rumah. Badannya tidak kurus lagi dan sekarang penampilannya sudah jauh lebih bersih daripada dahulu. Wajahnya mencerminkan suatu kemauan dan keberanian untuk hidup di negeri orang. Emak menjamunya makan dan bapak berdoa sebelum makan dimulai. Ketika hendak pulang, Bang Akib mencium tangan emak dan bapak berulang-ulang. Dia menangis sesenggukan bagai hendak berpisah dengan orang tuanya sendiri."Akib, sudahlah jangan larut dalam kesedihan," kata emak. Padahal suaranya sendiri terdengar parau tanda sedih. "Pandang emak. Kau tahu kan, sekarang kau telah lulus ujian Tuhan. Dia melihat betapa kau telah bekerja dan belajar keras untuk menyiapkan dirimu mampu merantau. Kemampuan ini kau miliki tidak hanya dengan doa, tetapi karena usaha juga. Usaha inilah yang merupakan doa yang sangat dihargai-Nya, doa berisi dari orang yang tegar, bukan doa hampa dari orang yang cengeng. Jadi, Tuhan tidak pernah meninggalkan kau seperti yang dulu kau sangka. Akib, yang dulu-dulu kau alami itu ternyata bukanlah takdir, tetapi nasib. Nanti di perantauan, Tuhan juga akan tetap menyertaimu dalam usahamu memperbaiki nasib."Kami pun sebenarnya merasa kehilangan Band Akib, bukan hanya dia yang merasa kehilangan kami dengan kepergiannya itu. Dia memang tidak pernah tinggal serumah dengan kami. Namun, keterlibatan kami semua dengan intensif dalam membantu memecahkan masalah hidupnya selama ini membuat dia merasa sebagai bagian dari kehidupan kami sendiri. Kami, anak-anak, menitikkan air mata dan termangu-mangu setelah dia pergi. Kukira emak dan bapak menangis dalam hati.Menurut rencana, dia berangkat malam ini dengan perahu dari Kampung Labuhan di muara Sungai Deli menuju Malaya. Pada malam keberangkatannya itu, seperti biasa, kami duduk-duduk di serambi depan. Sejak makan malam tadi, pengalaman kontak pribadi kami masing-masing dengan diri Bang Akib mendominasi pembicaraan. Ada cerita lucu, aneh, haru, dan gembira. Ketika angin malam terasa berembus, kami saling berpandangan1. apa yg membuat cerita sejarah tersebut menarik?2. Pesan atau amanat apa yg dapat disampaikan pada pembaca baik tersurat maupun tersirat3. Nilai-nilai apa saja yg terdapt pada cerita sejarah tersebut​
Answer

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.