-persamaan reaksi yang setara dibawah ini adalah -persamaan reaksi yang belum setara adalah -bentuk persamaan reaksi setara dari reaksi antara natrium hidroksida dengan asam fosfat membentuk natrium fosfat dan air adalah
Diantara reaksi tersebut, reaksi yang setara aalah:
SO3 + H2O ⇒ H2SO4
karena jumlah atom diruas kiri sama dengan ruas kanan
atom S = 1
atom O = 4
atom H = 2
Berikut ini adalah beberapa persamaan reaksi:
Al2O3 + 3H2SO4 ⇒ Al2(SO4)3 + 3H2O
C3H6 + 5O2 ⇒ 3CO2 + 3H2O
P4 + 5O2 ⇒ 2P2O5
Mg + 2HCl ⇒ MgCl2 + H2
5F2 + 2NH3 ⇒ N2F4 + 6HF
Diantara reaksi tersebut, reaksi yang belum setara aalah:
C3H6 + 5O2 ⇒ 3CO2 + 3H2O
karena jumlah atom O diruas kiri berbeda dengan ruas kanan
Ruas kiri : O=10
ruas kanan : O=9
Persamaan reaksi setara antara natrium hidroksida dan asam pospat adalah:
3NaOH + H3PO4 ⇒ Na3PO4 + 3H2O
Pembahasan
Suatu unsur dan senyawa kimia memiliki nama ilmiah berdasarkan sistem IUPAC/stock. Sistem tatanama ini ditemukan olleh ilmuan Jerman bernama Alfred Stok yang membedakan tata nama senyawa erdasarkan beberapa hal yaitu:
Senyawa biner dari logam dan non logam
Senyawa biner dari nonlogam dan non logam
Senyawa Asam
Senyawa yang mengandung ion poliatomik
Senyawa Biner dari Logam dan Non logam
Metode penamaannya menggunakan angka romawi untuk logam yang memiliki ilangan oksidasi lebih dari satu, misalnya:
Na2O : Natrium oksida (hanya memiliki satu biloks)
NaCl : Natrium klorida (hanya memiliki satu biloks)
FeO : Besi(II) Oksida (biloks Fe = +2)
FeCl3 : Besi(III) klorida (biloks Fe = +3)
Senyawa Biner dari Non logam dan Non logam
Kedua atom non logam diberikan angka romawi untuk unsur yang memiliki lebih dari 1 bilangan oksidasi positif, misalnya:
SO2 : Belerang(VI) oksida
SO3 : Belerang(VI) oksida
NO : Nitrogen(II) oksida
Sedangkan menurut sistem IUPAC jumlah atom unsur non logam harus dituliskan dalam tatanama senyawa:
SO2 : belerang dioksida
SO3 : belerang trioksida
NO : Nitrogen monoksida
Penamaan asam menurut IUPAC:
H2SO4 : Asam sulfat
H2SO3 : Asam sulfit
HNO3 : Asam nitrat
HNO2 : Asam nitrit
Tatanama senyawa poliatom
Jumlah biloks logam dinyatakan dengan angka romawi misalnya:
CuSO4 : Tembaga (II) sulfat
Ca(NO3)2 : kalsium nitrtat
Zn(NO3)2 : Seng (II) nitrat
Persamaan Reaksi
Setiap senyawa dapat bereaksi satu sama lain dan dinyatakan dalam suatu persamaan reaksi. Persamaan reaksi kimia merupakan pernyataan yang ditulis dengan rumus kimia yang menginformasikan identitas dan kuantitas zat-zat yang terlibat dalam suatu perubahan kimia ataupun fisika. Semua zat dalam reaksi kimia yang jumlahnya berkurang setelah reaksi, disebut reaktan, ditempatkan di sebelah kiri tanda panah yang mengarah ke kanan. Pada sebelah kanan tanda panah terdapat hasil reaksi (produk), yakni semua zat yang dihasilkan dari reaksi. Kuantitas produk bertambah seiring berjalannya reaksi.
Suatu reaksi kimia harus memiliki kesetaraan unsur-unsur pembentuk antara produk dan reaktan. Oleh karena itu penyetaraan reaksi dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
menambahkan koefisien reaksi yang dinyatakan dengan variabel (misalnya a, b, c, dan d) pada setiap zat baik produk maupun reaktan;
menyusun persamaan matematis berdasarkan kesamaan jumlah atom unsur yang sama di ruas kiri maupun kanan, di mana jumlah atom = koefisien × indeks; dan
menyelesaikan persamaan-persamaan matematis yang diperoleh dari langkah 2 dengan sebelumnya dengan menetapkan koefisien salah satu zat sama dengan 1, di mana zat yang dipilih biasanya adalah zat dengan rumus kimia paling kompleks.
Contoh :
a Zn + bHCl ⇒ cZnCl2 + dH2
Sehingga diperoleh persaman matematis berikut
atom Zn : a = c
atom H : b = 2d
atom Cl : b = 2c
jika c =1, maka diperoleh nilai a=1, b=2 dan d=1. Sehingga diperoleh reaksi setara berikut :
Verified answer
Berikut ini adalah beberapa persamaan reaksi:
H2SO4 + NaOH ⇒ Na2SO4 + H2O
HNO3 + Ca(OH)2 ⇒ Ca(NO3)2 + H2O
HCl + Al(OH)3 ⇒ AlCl3 + H2O
H3PO4 + Ba(OH)2 ⇒ Ba3(PO4)2 + H2O
SO3 + H2O ⇒ H2SO4
Diantara reaksi tersebut, reaksi yang setara aalah:
SO3 + H2O ⇒ H2SO4
karena jumlah atom diruas kiri sama dengan ruas kanan
atom S = 1
atom O = 4
atom H = 2
Berikut ini adalah beberapa persamaan reaksi:
Al2O3 + 3H2SO4 ⇒ Al2(SO4)3 + 3H2O
C3H6 + 5O2 ⇒ 3CO2 + 3H2O
P4 + 5O2 ⇒ 2P2O5
Mg + 2HCl ⇒ MgCl2 + H2
5F2 + 2NH3 ⇒ N2F4 + 6HF
Diantara reaksi tersebut, reaksi yang belum setara aalah:
C3H6 + 5O2 ⇒ 3CO2 + 3H2O
karena jumlah atom O diruas kiri berbeda dengan ruas kanan
Ruas kiri : O=10
ruas kanan : O=9
Persamaan reaksi setara antara natrium hidroksida dan asam pospat adalah:
3NaOH + H3PO4 ⇒ Na3PO4 + 3H2O
Pembahasan
Suatu unsur dan senyawa kimia memiliki nama ilmiah berdasarkan sistem IUPAC/stock. Sistem tatanama ini ditemukan olleh ilmuan Jerman bernama Alfred Stok yang membedakan tata nama senyawa erdasarkan beberapa hal yaitu:
Senyawa Biner dari Logam dan Non logam
Metode penamaannya menggunakan angka romawi untuk logam yang memiliki ilangan oksidasi lebih dari satu, misalnya:
Senyawa Biner dari Non logam dan Non logam
Kedua atom non logam diberikan angka romawi untuk unsur yang memiliki lebih dari 1 bilangan oksidasi positif, misalnya:
Sedangkan menurut sistem IUPAC jumlah atom unsur non logam harus dituliskan dalam tatanama senyawa:
Penamaan asam menurut IUPAC:
Tatanama senyawa poliatom
Jumlah biloks logam dinyatakan dengan angka romawi misalnya:
Persamaan Reaksi
Setiap senyawa dapat bereaksi satu sama lain dan dinyatakan dalam suatu persamaan reaksi. Persamaan reaksi kimia merupakan pernyataan yang ditulis dengan rumus kimia yang menginformasikan identitas dan kuantitas zat-zat yang terlibat dalam suatu perubahan kimia ataupun fisika. Semua zat dalam reaksi kimia yang jumlahnya berkurang setelah reaksi, disebut reaktan, ditempatkan di sebelah kiri tanda panah yang mengarah ke kanan. Pada sebelah kanan tanda panah terdapat hasil reaksi (produk), yakni semua zat yang dihasilkan dari reaksi. Kuantitas produk bertambah seiring berjalannya reaksi.
Suatu reaksi kimia harus memiliki kesetaraan unsur-unsur pembentuk antara produk dan reaktan. Oleh karena itu penyetaraan reaksi dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Contoh :
a Zn + bHCl ⇒ cZnCl2 + dH2
Sehingga diperoleh persaman matematis berikut
atom Zn : a = c
atom H : b = 2d
atom Cl : b = 2c
jika c =1, maka diperoleh nilai a=1, b=2 dan d=1. Sehingga diperoleh reaksi setara berikut :
Zn (s) + 2HCl (aq) ⇒ ZnCl2 (s) + H2 (g)
Pelajari lebih lanjut
Detail tambahan
Kelas : X SMA
Mapel : Kimia
Materi : Tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Kode : 10.7.7
Kata Kunci: Reaksi kimia, penyetaraan