Clonorchis sinensis adalah spesies Trematoda parasit pada hati manusia. Hewan ini sering disebut sebagai Chinese liver fluke dan pernah menjadi penyakit endemik di Jepang, China, Taiwan, dan Asia Tenggara. Clonorchis mempunyai dua macam inang perantara, yaitu siput dan ikan.
klasifikasi Clonorchis sinensis
Kingdom : Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Kelas : Trematoda
Ordo : Opisthorchiida
Family : Opisthorchiidae
Genus : Clonorchis
Species : Clonorchis sinensis
Nama Penyakit : Klonorkiasis
Morfologi
Telur
1. Bentuk seperti botol ukuran 25–30 µm
2. warna kuning kecoklatan
3. Kulit halus tetapi sangat tebal
4. Pada bagian ujung yang meluas terdapat tonjolan
5. Berisi embrio yang bersilia (miracidium)
6. Operculum mudah terlihat
7. infektif untuk siput air
Cacing Dewasa
1. Ukuran 12 – 20 mm x 3 – 5 mm
2. Ventral sucker < oral sucker
3. Usus (sekum) panjang dan mencapai bagian Posterior tubuh
4. Testis terletak diposterior tubuh & keduanya mempunyai lobus
5. Ovarium kecil terletak ditengah (anterior dari testis)
Berikut adalah siklus hidup Clonorchis sinensis mulai dari hospes perantara hingga hingga dapat menyebabkan penyakit pada manusia
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa manusia, a n j i n g, kucing, dan babi merupakan definit host (inang) dari Clonorchis sinensis. Untuk hospes tingkat satu yaitu siput air, sedangkan hospes tingkat dua adalah ikan.
Manusia dapat terinfeksi Clonorchis sinensis karena memakan ikan air tawar. Contohnya daging ikan yang mentah atau dimasak tidak matang yang di dalamnya terdapat larva berbentuk kista (metaserkaria). Pada saat dicerna larva cacing akan terbebas dari dalam kista dan bermigrasi melalui Duktus Koledikus ke dalam percabangan empedu. Telur dalam empedu kemudian diekskresikan melalui tinja. Pada tempat yang sesuai, telur yang fertil (telah dibuahi) akan menetas menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium. Jika telur ini termakan oleh siput (lymnea) sebagai hospes perantara pertama yang rentan, maka akan menetas dalam usus siput. Larva atau mirasidium ini dalam 2 minggu akan berubah bentuk menjadi sporosista.
Sporosista yang tidak bersilia, kemudian tumbuh dan akhirnya pecah menghasilkan larva kedua disebut redia. Redia masuk ke jaringan siput, di dalam tubuh siput redia akan tumbuh dan berkembang menghasilkan larva ketiga disebut serkaria. Serkaria ini kemudian bermigrasi atau meningglkan tubuh siput dan masuk ke dalam air. Jika mengenai hospes perantara kedua (ikan), serkaria akan menembus tubuh ikan dan biasanya masuk ke dalam daging ikan atau biasa juga di bawah sisik (kulit). Maka saat itulah terbentuk metaserkaria (kista) yang kemudian melepaskan ekornya.
Ketika manusia memakan ikan yang mengandung metaserkaria, dan tidak dimasak dengan matang. Maka metaserkaria dalam bentuk kista akan masuk ke dalam sistem pencernaan, kemudian berpindah ke organ hati melalui saluran empedu dan tumbuh menjadi cacing dewasa, dan mulai menginfeksi. Begitulah perjalanan penularan Clonorchis sinensis, yang mana siklus tersebut akan terus berulang.
Pelajari lebih lanjut
1. Materi tentang perbedaan daur hidup Fasciola hepatica dan Clonorchis sinensisbrainly.co.id/tugas/227744
Verified answer
Daur hidup Clonorchis sinensis
a. Clonorchis sinensis dewasa
b. telur clonorchis sinensis
c. mirasidium
d. sporosista
e. redia
f. serkaria
g. metaserkaria
Pembahasan
Clonorchis sinensis adalah spesies Trematoda parasit pada hati manusia. Hewan ini sering disebut sebagai Chinese liver fluke dan pernah menjadi penyakit endemik di Jepang, China, Taiwan, dan Asia Tenggara. Clonorchis mempunyai dua macam inang perantara, yaitu siput dan ikan.
klasifikasi Clonorchis sinensis
Kingdom : Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Kelas : Trematoda
Ordo : Opisthorchiida
Family : Opisthorchiidae
Genus : Clonorchis
Species : Clonorchis sinensis
Nama Penyakit : Klonorkiasis
Morfologi
Telur
1. Bentuk seperti botol ukuran 25–30 µm
2. warna kuning kecoklatan
3. Kulit halus tetapi sangat tebal
4. Pada bagian ujung yang meluas terdapat tonjolan
5. Berisi embrio yang bersilia (miracidium)
6. Operculum mudah terlihat
7. infektif untuk siput air
Cacing Dewasa
1. Ukuran 12 – 20 mm x 3 – 5 mm
2. Ventral sucker < oral sucker
3. Usus (sekum) panjang dan mencapai bagian Posterior tubuh
4. Testis terletak diposterior tubuh & keduanya mempunyai lobus
5. Ovarium kecil terletak ditengah (anterior dari testis)
Berikut adalah siklus hidup Clonorchis sinensis mulai dari hospes perantara hingga hingga dapat menyebabkan penyakit pada manusia
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa manusia, a n j i n g, kucing, dan babi merupakan definit host (inang) dari Clonorchis sinensis. Untuk hospes tingkat satu yaitu siput air, sedangkan hospes tingkat dua adalah ikan.
Manusia dapat terinfeksi Clonorchis sinensis karena memakan ikan air tawar. Contohnya daging ikan yang mentah atau dimasak tidak matang yang di dalamnya terdapat larva berbentuk kista (metaserkaria). Pada saat dicerna larva cacing akan terbebas dari dalam kista dan bermigrasi melalui Duktus Koledikus ke dalam percabangan empedu. Telur dalam empedu kemudian diekskresikan melalui tinja. Pada tempat yang sesuai, telur yang fertil (telah dibuahi) akan menetas menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium. Jika telur ini termakan oleh siput (lymnea) sebagai hospes perantara pertama yang rentan, maka akan menetas dalam usus siput. Larva atau mirasidium ini dalam 2 minggu akan berubah bentuk menjadi sporosista.
Sporosista yang tidak bersilia, kemudian tumbuh dan akhirnya pecah menghasilkan larva kedua disebut redia. Redia masuk ke jaringan siput, di dalam tubuh siput redia akan tumbuh dan berkembang menghasilkan larva ketiga disebut serkaria. Serkaria ini kemudian bermigrasi atau meningglkan tubuh siput dan masuk ke dalam air. Jika mengenai hospes perantara kedua (ikan), serkaria akan menembus tubuh ikan dan biasanya masuk ke dalam daging ikan atau biasa juga di bawah sisik (kulit). Maka saat itulah terbentuk metaserkaria (kista) yang kemudian melepaskan ekornya.
Ketika manusia memakan ikan yang mengandung metaserkaria, dan tidak dimasak dengan matang. Maka metaserkaria dalam bentuk kista akan masuk ke dalam sistem pencernaan, kemudian berpindah ke organ hati melalui saluran empedu dan tumbuh menjadi cacing dewasa, dan mulai menginfeksi. Begitulah perjalanan penularan Clonorchis sinensis, yang mana siklus tersebut akan terus berulang.
Pelajari lebih lanjut
1. Materi tentang perbedaan daur hidup Fasciola hepatica dan Clonorchis sinensis brainly.co.id/tugas/227744
2. Materi tentang pengertian Protozoa brainly.co.id/tugas/3586429
3. Materi tentang macam Protozoa dan perannya brainly.co.id/tugas/1685778
-----------------------------
Detil jawaban
Kelas: X SMA
Mapel: Biologi
Bab: Grup Protista
Kode: 10.4.6
Kata Kunci: Protozoa, parasit, Clonorchis sinensis, daur hidup