Perbedaan Pithecanthropus Meganthropus Homo Soloensis dan wajakensis
athifahsilmi2Meganthropus Paleojavanicus :Memiliki tulang pipi yang tebalMemiliki otot kunyah yang kuatMemiliki tonjolan kening yang mencolokMemiliki tonjolan belakang yang tajamTidak memiliki daguMemiliki perawakan yang tegapMemakan jenis tumbuhanPithecanthropusPithecantropus ErectusArtinya: manusia kera yang berjalan tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang bagian atas tengkorak, geraham dan tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.Tinggi badan sekitar 165 – 180 cmVolume otak berkisar antara 750 – 1350 ccBentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropusAlat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuatBentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuatBentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisiBentuk hidung tebalBagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita berkondeMuka menonjol ke depan, dahi miring ke belakangHomo SoloensisVolume otaknya antara 1000 – 1200 ccTinggi badan antara 130 – 210 cmOtot tengkuk mengalami penyusutanMuka tidak menonjol ke depanBerdiri tegak dan berjalan lebih sempurna
Homo Soloensis
Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya mencapai 1300 cc.
Menurut Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh sebagian ahli, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.
Homo Soloensis
Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya mencapai 1300 cc.
Menurut Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh sebagian ahli, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.