aydan1234
B. Zaman Logam Zaman logam adalah zaman dimana manusia sudah mengenal teknologi pertukangan secara sederhana. Pada masa ini manusia mulai mengenal logam perunggu dan besi. Pengolahan logam memerlukan suatu tempat dan keahlian khusus. Tempat untuk mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli mengerjakan pertukangan logam disebut undagi. Maka zaman logam disebut juga zaman perundagian. Di Indonesia logam yang digunakan adalah perunggu dan besi. Maka muncul daerah-daerah produsen barang, yang kemudian ditukarkan dengan barang kebutuhan lain, sehingga terjadilah barter. Kebutuhan barang makin meningkat memunculkan daerah konsumen, sehingga terjadilah perdagangan antar daerah. Kebudayaan zaman logam terus berkembang hingga munculnya kerajaan-kerajaan di Indonesia. Di samping alat – alat yang terbuat dari batu, juga ditemukan alat – alat yang terbuat dari tulang dan tanduk. Kedua jenis alat ini termasuk dalam hasil kebudayaan Toale. Kebudayaan Toale berdiri pada zaman mesolithikum. Kebudayaan ini mendapat pengaruh kuat dari unsur ‘microlith’ sehingga menghasilkan alat – alat yang berukuran kecil dan terbuat dari batu yang mirip dengan ‘batu api’ di Eropa. Di samping itu, ditemukan alat – alat yang terbuat dari tulang dan kerang. Alat – alat ini sebagian besar merupakan alat berburu atau yang dipergunakan para nelayan. Di samping kebudayaan material, masyarakat pra aksara telah memiliki atau menghasilkan kebudayaan rohani. Kebudayaan rohani mulai muncul dalam kehidupan manusia, ketika mereka mulai mengenal sistem kepercayaan. Sistem kepercayaan telah muncul sejak masa kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan. Kuburan merupakan salah satu bukti bahwa masyarakat telah memiliki anggapan tertentu dan memberikan penghormatan kepada orang telah meninggal. Masyarakat percaya bahwa orang yang meninggal, rohnya akan tetap hidup dan pergi ke suatu tempat yang tinggi. Bahkan, jika orang itu berilmu atau berpengaruh dapat memberikan perlindungan atau nasihat kepada mereka yang mengalami kesulitan. Sistem kepercayaan masyarakat terus berkembang. Penghormatan kepada roh nenek moyang dapat dilihat pada peninggalan – peninggalan berupa tugu batu seperti pada zaman megalitikum. Peninggalan megalitikum lebih banyak ditemukan pada tempat – tempat yang tinggi. Hal itu sesuai dengan kepercayaan bahwa roh nenek moyang bertempat tinggal pada tempat yang lebih tinggi. Selamat Membaca....