Menumbuhkan Semangat Kekerabatan Selasa 12 Agustus 2008 05:00: Sejalan dengan perkembangan modernitas nilai-nilai sosial lama seperti kebersamaan, kekeluargaan dan kekerabatan cenderung dinafikan, karena dianggap tidak relevan dengan modernitas yang mengandalkan individualitas, progresivitas dalam rangka sebuah kompetisi. Masyarakat modern berpijak pada nilai kompertisi, sementara masyarakat tradisional mengandaikan harmoni. Di tengah masyarakat yang ultra modern ini justru nilai kekerabatan didambakan kembali. Nilai-nilai tersebut tidak begitu saja bisa didikotomikan antara modern dan tradisional, yang berkembang secara linier dalam proses yang pasti, keduanya merupakan pilihan rasional. Orang bisa menjadi modern tanpa harus meninggalkan nilai kekerabatan, ketika bisa membangun hubungan keluarga dan bertetangga serta relasi sosial yang harmonis. adat ketimuran dan keagamaan pada umumnya yang sangat menjunjung nilai kekerabatan. Komunitas agama, komunitas adat sendiri merupakan bentuk kekerabatan dengan pola hidup yang sangat komunitarian, di mana setiap orang bertanggung jawab kepada yang lain, saling percaya dan saling membantu. Dalam Islam sendiri dijelaskan prinsip komunitarianisme itu dalam sebuah sabda Nabi bahwa seorang Muslim terhadap Muslim yang lain ibarat satu tubuh, apabila seorang Muslim sakit, maka Muslim yang lain ikut merasa sakit, sedih, karena itu saling menolong. Untuk membangun bangsa yang kuat mesti diawali dari elemen yang paling kecil yaitu keluarga, kemudian masyarakat. Bila sistem sosialnya komunitarian maka solidaitas sosial akan hidup subur, dan integrasi sosial akan terjadi. Dengan terjadinya integrasi sosial itulah integrasi nasional dengan sendirinya akan terjadi secara alami, tanpa paksaan dari aparat negara, justru integrasi yang alami itu akan melahirkan tidak hanya integrasi nasional yang kuat tetapi juga akan melahirkan negara yang tangguh. Karena itu ketika hendak melakukan nation building persoalan keluarga dan persoalan sosial mesti memperoleh perhatian yang utama. Agama telah menyediakan perangkat seta tata nilai yang mengatur semua itu. Di situlah agama merupakan salah satu mendorong dalam national building dan state building, melalui nilai kekerabatan dan nilai kesetiakawanan yang diajarkan. Antara lain dikatakan bahwa dalam harta benda kaum hartawan terdapat hak kaum fakir miskin. Hak fakir miskin ini disalurkan melalui mekanisme zakat atau sedekah, untuk membantuk masyarakat dan bangsa yang sejahtera. (Abdul Mun'im DZ) menumbuhkan-semangat-kekerabatan Setelah mencermati teks diatas, analisislah peran integrasi kekerabatan dalam mewujudkan integrasi sosial dan harmoni sosial di masyarakat!